backup og meta

Jangan Diabaikan! Ini 7 Penyebab Benjolan di Pipi Dalam

Jangan Diabaikan! Ini 7 Penyebab Benjolan di Pipi Dalam

Salah satu bagian tubuh yang rentan terserang penyakit ialah rongga mulut. Timbulnya benjolan di pipi bagian dalam menjadi salah satu gejala yang cukup umum terjadi.

Lalu, penyakit apa saja yang dapat menyebabkan gejala ini? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Ragam penyebab benjolan di pipi bagian dalam

Sebagian penyebab benjolan di pipi dalam cukup ringan dan bahkan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan medis. Meski begitu, tentu ada penyebab lain yang perlu perhatian khusus.

Benjolan ini bisa muncul akibat beragam hal, mulai dari luka, infeksi, hingga kanker. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk tidak mengabaikan gejala dari gangguan mulut ini.

Berikut merupakan beberapa penyakit dan kondisi yang bisa menyebabkan benjolan di pipi bagian dalam Anda.

1. Sariawan

penyebab lidah sariawan

Salah satu penyebab umum benjolan kecil di pipi dalam ialah sariawan. Tak hanya pipi, kondisi ini juga bisa memengaruhi bibir dalam, langit-langit mulut, lidah, dan gusi.

Sariawan umumnya menimbulkan luka terbuka yang terasa nyeri. Luka ini berwarna putih atau kekuningan dengan tepian berwarna merah.

Tidak diketahui pasti penyebab dari sariawan. Luka mungkin timbul akibat pipi dalam yang tergigit, iritasi produk pembersih mulut, stres, hingga kekurangan vitamin tertentu.

Luka di mulut ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk meringankan rasa sakit, Anda bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.

2. Mukokel

Kista mukosa atau yang juga dikenal sebagai mukokel merupakan pembengkakan yang terjadi pada kelenjar ludah. Ini terjadi akibat rusaknya saluran air liur dalam rongga mulut.

Salah satu jenis benjolan di mulut ini lebih sering terjadi pada bibir bawah. Namun, benjolan juga bisa muncul pada gusi, lidah, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam.

Kerusakan saluran air liur dapat disebabkan oleh kebiasaan menyedot pipi ke dalam. Pertumbuhan bakteri yang tidak terkendali juga bisa menyumbat kelenjar ludah dan menyebabkan pembentukan kista.

Mukokel pada pipi dalam yang berukuran kecil dapat menghilang sendiri dalam beberapa minggu.

Namun, benjolan yang berukuran besar dan tak kunjung mengecil perlu dihilangkan melalui prosedur bedah eksisi, perawatan laser, atau krioterapi (cryotherapy).

3. Fibroma oral

benjolan di mulut

Benjolan di pipi dalam juga dapat disebabkan oleh fibroma oral, yakni sejenis tumor jinak yang timbul akibat iritasi berkepanjangan pada jaringan selaput lendir (mukosa) mulut.

Dikutip dari New Zealand Dermatologist, iritasi yang membentuk fibroma biasanya terjadi bila Anda punya kebiasaan menggigit pipi, menggosok gigi secara kasar, atau memakai gigi palsu.

Selain benjolan, fibroma oral tidak menunjukkan gejala apa pun. Pertumbuhan jaringan ini juga bersifat jinak alias sangat kecil kemungkinannya untuk berkembang menjadi kanker mulut.

Meski begitu, dokter akan menganjurkan pemeriksaan laboratorium dan operasi pengangkatan fibroma guna memastikan ada-tidaknya sel kanker pada benjolan tersebut.

4. Infeksi HPV oral

Tak hanya memengaruhi organ genital, HPV atau human papillomavirus juga dapat menginfeksi bagian dalam mulut. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah infeksi HPV oral.

HPV oral terjadi saat mukosa mulut tidak mampu menahan serangan virus. Penularan umumnya terjadi melalui seks oral atau berciuman dengan orang lain yang sudah terinfeksi HPV.

Infeksi virus dapat menyebabkan pertumbuhan kutil atau benjolan di pipi. Jika tidak ditangani dengan baik, beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kanker mulut atau kanker orofaringeal.

Sebagian besar HPV oral bisa hilang dengan sendirinya. Apabila sudah timbul kutil, dokter bisa mengobatinya dengan prosedur operasi, cryotherapy, atau injeksi obat tertentu.

5. Lichen planus

Lichen planus merupakan penyakit kulit tidak menular yang menyebabkan peradangan kronis. Jika muncul di dalam mulut, penyakit ini biasanya menimbulkan gejala pada bagian dalam pipi.

Lichen planus ditandai dengan kemunculan bercak atau garis putih kecil yang terlihat seperti renda. Selain itu, dapat muncul benjolan kecil di pipi dalam, gusi, atau bibir.

Penyakit ini sering dialami orang dewasa yang berusia sekitar 30–60 tahun. Wanita umumnya memiliki risiko lebih tinggi daripada pria.

Gejala yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, dokter bisa meresepkan obat topikal atau oral untuk mengatasi rasa nyeri yang tak tertahankan.

6. Leukoplakia

leukoplakia adalah

Bercak putih dan benjolan di pipi, lidah, serta gusi bisa disebabkan oleh leukoplakia. Ini dapat terjadi akibat sejumlah faktor, tetapi yang paling sering ialah konsumsi tembakau jangka panjang.

Meski gejalanya mirip, leukoplakia berbeda dengan sariawan atau lichen planus. Benjolan pada pipi akibat leukoplakia juga memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi kanker mulut.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sekitar 3–17,5% orang dengan leukoplakia bisa mengalami pembentukan karsinoma sel skuamosa, yakni jenis kanker mulut yang paling umum.

Leukoplakia diobati dengan pemberian obat-obatan dan prosedur operasi. Dokter Anda akan menganjurkan kontrol rutin guna memantau perkembangan gejala.

7. Kanker mulut

Sejumlah gangguan mulut, seperti infeksi HPV oral dan leukoplakia, juga dapat berkembang menjadi kanker mulut bila tidak segera ditangani dengan baik.

Kanker mulut biasanya ditandai dengan luka mirip sariawan yang tak kunjung sembuh. Ini bisa diikuti dengan pembengkakan atau benjolan di gusi, bibir, lidah, pipi, dan dinding mulut.

Jika tidak didiagnosis dan diobati segera, kanker tentu dapat mengancam nyawa pengidapnya.

Perawatan untuk kanker mulut sendiri meliputi pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi guna membunuh sel kanker serta mencegah penyebarannya ke bagian tubuh lain.

Ringkasan

Kemunculan benjolan di pipi bagian dalam bisa disebabkan penyakit yang cukup ringan hingga serius, mulai dari sariawan, kista mukosa (mukokel), HPV oral, lichen planus, leukoplakia, hingga kanker mulut.

Kapan benjolan di pipi harus diperiksakan?

pemeriksaan ke dokter gigi

Berbagai penyebab benjolan di pipi dalam pada umumnya bisa sembuh dengan sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, Anda tentu tidak boleh menyepelekan gejala ini.

Segera hubungi dan periksakan diri dengan dokter bila muncul beberapa tanda di bawah ini.

  • Benjolan dalam mulut tidak sembuh lebih dari dua minggu setelah gejala muncul.
  • Timbul bercak putih atau kemerahan pada bagian dalam mulut.
  • Gigi goyang dan bahkan tanggal.
  • Perdarahan dan mati rasa pada mulut.
  • Sensasi tidak nyaman dan bau mulut (halitosis).
  • Kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan makanan.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.

Saat mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan guna melihat gejala yang Anda alami. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan Anda.

Jika benjolan dicurigai sebagai kanker, dokter bisa melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Diagnosis yang tepat dan perawatan dini tentu dapat mencegah kerusakan lebih lanjut akibat gangguan gusi dan mulut ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Canker Sores (for Teens). Nemours KidsHealth. (2021). Retrieved 29 September 2022, from https://kidshealth.org/en/teens/canker.html

Oral irritated fibroma. DermNet NZ. (2010). Retrieved 1 October 2022, from https://dermnetnz.org/topics/oral-irritated-fibroma

Leukoplakia: Causes, Symptoms, Management & Treatment. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 29 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17655-leukoplakia

HPV in the Mouth: Symptoms, Treatment & Living With Oral HPV. Cleveland Clinic. (2022). Retrieved 29 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15010-oropharyngeal-human-papilloma-virus-hpv-infection

Mouth cancer: Causes, Symptoms & Treatments . Cancer Council. (2022). Retrieved 29 September 2022, from https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/mouth-cancer

Syrjänen, S. (2018). Oral manifestations of human papillomavirus infections. European Journal Of Oral Sciences, 126(S1), 49-66. https://doi.org/10.1111/eos.12538

Gupta, S., & Jawanda, M. (2015). Oral lichen planus: An update on etiology, pathogenesis, clinical presentation, diagnosis and management. Indian Journal Of Dermatology, 60(3), 222. https://doi.org/10.4103/0019-5154.156315

Senthilkumar, B., & Mahabob, M. (2012). Mucocele: An unusual presentation of the minor salivary gland lesion. Journal Of Pharmacy And Bioallied Sciences, 4(6), 180. https://doi.org/10.4103/0975-7406.100265

Versi Terbaru

13/10/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Luka di Mulut

Gusi Sering Luka dan Membuat Sariawan Kambuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan