Seiring dengan berjalannya waktu, gigi Anda mungkin mengalami perubahan posisi. Bahkan, gigi Anda bisa saja bergeser tanpa Anda sadari.
Masalah kerapian gigi dapat memengaruhi penampilan dan tingkat kepercayaan diri. Untuk menjaganya, ketahui apa saja yang bisa menyebabkan gigi bergeser dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa saja penyebab gigi bergeser?
Gigi akan secara alami bergerak dan bergeser seiring bertambahnya usia seseorang.
Menjalani perawatan gigi, seperti memasang behel atau kawat gigi, juga bisa menyebabkan perubahan posisi gigi yang berguna untuk mengatasi gigi berantakan.
Selain itu, ada pula beberapa hal lain yang menyebabkan posisi gigi bergeser seperti berikut ini.
1. Tekanan gigi atas dan bawah
Ligamen adalah suatu jaringan ikat di bawah gigi yang menjadi tempat menempelnya gigi. Bertemunya gigi atas dan gigi bawah dapat memberikan tekanan kepada kedua gigi tersebut.
Apabila gigi terlalu sering mendapat tekanan, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan pada ligamen tempat gigi bernaung.
Pembengkakan ligamen kemudian dapat membuat jaringan-jaringan penyokong gigi menjadi longgar. Akibatnya, gigi pun bergeser dari tempat awalnya.
Tekanan pada gigi yang terjadi terus-menerus juga bisa memudahkan gigi berubah posisi atau bergeser.
2. Bruxism
Bruxism adalah kondisi medis ketika seseorang terbiasa menggertakkan giginya, baik pada siang maupun malam hari saat tertidur.
Kondisi yang umumnya tidak disadari ini cenderung dianggap sebagai gangguan tidur dan sering kali terjadi tanpa sebab.
Dikutip dari situs Sleep Foundation, kondisi ini bisa mungkin dipengaruhi beberapa faktor, seperti kecemasan, stres, konsumsi alkohol, perilaku merokok, konsumsi kafein, mendengkur, dan kelelahan.
3. Usia
Dikutip dari American Dental Clinic, lapisan gigi akan mulai terkikis saat usia seseorang semakin tua.
Email atau lapisan terluar gigi yang memiliki sifat paling keras dan berfungsi melindungi gigi akan semakin menipis dan mudah rusak.
Nah, gigi bagian bawah sejatinya lebih tipis dan memang lebih cepat rusak daripada dengan gigi atas.
Seiring dengan gigi bawah yang terus-menerus mendapatkan tekanan dari gigi atas, ini membuat kondisi lapisan terluar gigi menjadi lebih cepat aus.
Keausan ini juga semakin menghilangkan kekuatan gigi yang bisa menjadi penyebab terjadinya gigi bergeser.
4. Berkurangnya jumlah gigi
Kehilangan gigi bukanlah kondisi yang bisa Anda hindari, baik itu karena penuaan atau faktor lain, seperti kecelakaan.
Saat satu atau beberapa gigi copot, gigi-gigi paling dekat yang berada di sekitarnya akan berusaha untuk mengisi kekosongan ruang tersebut.
Pada umumnya, gigi yang bersebelahan akan bergerak menyamping ke arah celah gigi yang kosong. Sementara, gigi yang berlawanan akan bergerak ke atas atau ke bawah.
5. Pembusukan gigi
Gigi berlubang atau kerusakan gigi bisa menyebabkan pembusukan pada gigi yang terdampak.
Pembusukan gigi yang tak segera Anda tangani dapat menyebar ke bagian gigi lain, termasuk ke bagian tulang yang berperan mempertahankan posisi gigi pada tempatnya.
Rusaknya bagian tulang yang menahan posisi gigi ini akan mengurangi kekuatan gigi sehingga gigi menjadi lebih longgar dan mudah mengalami pergeseran.
6. Genetik
Masalah gigi bergeser yang terjadi akibat genetik cenderung tidak bisa Anda kendalikan dan hindari.
Bahkan, apabila seseorang terlahir dengan kondisi gigi lurus dan rata, gen bisa berpengaruh dan menyebabkan gigi berubah posisi seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini bisa saja muncul walaupun Anda melakukan perawatan gigi dengan baik dan benar. Maka, ada baiknya untuk memeriksa riwayat kesehatan gigi kerabat terdekat, mulai dari orangtua Anda.
Bagaimana cara mengatasi posisi gigi yang bergeser?
Di samping memengaruhi penampilan dan tingkat kepercayaan diri Anda, pergeseran atau perubahan posisi gigi bisa membawa berbagai masalah gigi lain yang lebih serius jika Anda tidak segera menanganinya.
Adapun beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi posisi gigi yang bergeser adalah sebagai berikut.
- Memakai retainer setelah melakukan melepas kawat gigi atau behel untuk mencegah agar posisi gigi tidak bergeser setelah dirapikan sebelumnya.
- Memasang gigi palsu untuk mengisi kekosongan pada bagian gigi yang hilang.
- Melakukan perawatan pada gigi berlubang atau kerusakan gigi.
- Menghentikan kebiasaan menggertakkan gigi dengan menggunakan pelindung mulut (mouthguard) pada malam hari.
- Memperbaiki kebiasaan tidur karena tidur tengkurap bisa memicu terjadinya pergerakan gigi akibat adanya tekanan pada wajah.
- Mengatur postur tubuh yang baik saat bekerja di depan komputer. Kebiasaan menopang dagu dengan tangan bersandar di meja bisa memberikan tekanan yang memicu pergerakan gigi.
- Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi rutin dua kali sehari, menggunakan benang gigi (dental floss), dan berkumur dengan obat kumur.
- Menghindari kebiasaan merokok yang bisa membahayakan kesehatan gigi.
Selain itu, lakukan pemeriksaan gigi setidaknya setiap enam bulan sekali untuk menghindari masalah gigi dan mulut.