backup og meta

Awas, Kuman Gigi yang Tak Terkontrol Membawa Bahaya Ini!

Awas, Kuman Gigi yang Tak Terkontrol Membawa Bahaya Ini!

Secara umum, rongga mulut merupakan lingkungan yang tepat untuk kuman berkembang biak. Jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, kuman pada gigi bisa memicu berbagai masalah kesehatan. 

Dampak buruk kuman gigi pada kesehatan

Ada lebih dari 700 spesies bakteri di dalam mulut manusia. Bakteri ini dapat hidup pada gigi, lidah, dan bahkan kantong kecil antara gigi dan gusi Anda.

Masalah gigi yang disebabkan kuman atau bakteri gigi pada umumnya bermula saat mereka membentuk lapisan lengket, tipis, dan berwarna bening kekuningan yang disebut plak gigi.

Plak terbentuk saat kuman memakan gula yang berasal dari makanan atau minuman. Jika tidak dibersihkan, plak dan bakteri bisa bertambah banyak sehingga berdampak bagi kesehatan.

Berikut ini merupakan beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul akibat plak yang dihasilkan oleh kuman pada gigi dan mulut Anda.

1. Bau mulut

Bau mulut pada penderita diabetes

Salah satu penyebab kemunculan bau mulut (halitosis) ialah pertumbuhan kuman yang tidak terkontrol pada gigi, permukaan lidah, dan rongga mulut.

Kuman menghasilkan gas belerang yang mudah menguap. Akibatnya, akan muncul bau menyengat saat Anda membuka mulut dan membuang napas.

Bau mulut cukup mudah diatasi dengan makan permen karet mint atau memakai obat kumur. Jika tidak segera hilang, lebih baik konsultasikan dengan dokter Anda.

2. Karang gigi

Plak akan mengeras dan mengendap pada gigi bila tidak segera Anda bersihkan. Dalam istilah medis, gangguan kesehatan gigi ini disebut karang gigi atau dental calculus.

Kondisi ini tidak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi saja. Umumnya, untuk menghilangkan karang di sekitar garis gusi diperlukan scaling dengan dokter gigi.

Munculnya karang gigi tidak boleh disepelekan. Masalah gigi ini bisa menyebabkan gangguan lain, mulai dari gigi berlubang (karies) hingga penyakit gusi.

3. Karies gigi

Selain plak, kuman gigi juga membentuk zat asam ketika memakan gula dan pati yang berasal dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

Zat asam yang dihasilkan oleh bakteri ini mampu mengikis mineral pada enamel gigi, yakni lapisan terluar dari struktur gigi yang bersifat keras.

Lama-kelamaan, proses terkikisnya enamel ini menyebabkan munculnya lubang-lubang kecil pada gigi yang disebut dengan karies gigi.

4. Abses gigi

abses gigi

Kuman yang masuk ke dalam gigi juga dapat menimbulkan abses gigi. Masalah gigi ini ditandai dengan munculnya kantong berisi nanah di sekitar gigi.

Lubang pada gigi memungkinkan kuman masuk ke lapisan gigi yang lebih dalam, seperti dentin dan pulpa. Infeksi yang terjadi di dalam gigi bisa menimbulkan abses pada ujung akar gigi.

Abses juga bisa terbentuk pada gusi dan tulang penyangga gigi. Apabila tidak segera ditangani, abses bisa memicu sakit gigi parah dan kerusakan jaringan tulang gigi.

5. Penyakit gusi

Kuman di permukaan gigi juga bisa menyebabkan penyakit gusi yang muncul secara bertahap.

Infeksi bakteri awalnya bisa memicu radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan meradang.

Radang gusi umumnya mudah diatasi di rumah. Namun, radang gusi yang dibiarkan bisa menyebabkan penyakit gusi parah yang disebut periodontitis.

Periodontitis bisa merusak jaringan tulang yang mendukung gigi Anda. Lama-kelamaan, penyakit ini juga bisa meningkatkan risiko gigi tanggal hingga penyakit jantung.

Faktor-faktor yang membuat kuman gigi tumbuh berlebihan

Makanan manis sakit gigi

Pertumbuhan kuman gigi yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai penyakit pada gigi dan mulut Anda.

Adapun berikut sejumlah kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan risiko bakteri jahat tumbuh secara berlebihan pada rongga mulut.

1. Kebersihan mulut yang buruk

Kebiasaan malas sikat gigi bisa jadi malapetaka bagi kesehatan gigi dan mulut. Pasalnya, bakteri akan terus menghasilkan asam dan plak dari sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi Anda.

Selain pada gigi, bakteri juga bisa bersarang pada permukaan lidah Anda. Penting juga untuk membersihkan lidah secara rutin agar kebersihan gigi tetap terjaga.

2. Konsumsi makanan manis yang berlebihan

Kuman gigi menyukai makanan yang manis dan bertepung, misalnya kue, roti, keripik kentang, dan permen. Mereka cenderung tumbuh subur saat Anda mengonsumsinya secara berlebihan.

Selain dari makanan, kandungan gula pada minuman manis seperti minuman bersoda dan jus dalam kemasan juga bisa menempel pada permukaan gigi Anda.

3. Merokok

Kebiasaan merokok bisa membuat kondisi mulut kering, yang tentunya membuat makin banyak bakteri berkembang biak di dalam rongga mulut.

Bahkan, sebuah studi dalam jurnal Scientific Reports (2018) menemukan bahwa perokok berisiko 50% lebih tinggi untuk terkena penyakit gusi dibandingkan orang yang tidak merokok.

Cara membasmi kuman di gigi dan mulut

Perawatan gigi dan mulut yang baik merupakan kunci untuk menghindari dampak plak dan asam yang dihasilkan oleh kuman di dalam rongga mulut. 

Anda pun bisa membasmi kuman gigi dengan melakukan langkah-langkah mudah di bawah ini.

  • Menyikat gigi setidaknya selama dua menit dan secara rutin dua kali sehari, yakni pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
  • Menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (flossing) dan permukaan lidah dengan alat pembersih lidah (tongue scraping).
  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk membersihkan kuman dalam mulut.
  • Konsumsi makanan sehat, seperti yoghurt tawar, sayuran, dan buah-buahan, serta kurangi makanan dan minuman bergula dan bertepung.
  • Perbanyak konsumsi air putih, setidaknya sebanyak delapan gelas setiap hari.
  • Mengunyah permen karet bebas gula selama 20 menit setelah makan.
  • Tidak merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya.

Selain itu, penting untuk melakukan kunjungan ke klinik dokter gigi minimal dua kali setahun. Ini perlu Anda lakukan meski sedang tidak merasakan keluhan apa pun.

Dokter gigi bisa membantu menilai risiko Anda untuk terkena masalah gigi dan mulut. Gigi Anda pun bisa dibersihkan dari plak atau karang gigi sehingga lebih terjaga kebersihannya.

Kesimpulan

  • Gigi dan rongga mulut yang sehat tetap memiliki bakteri dalam jumlah yang terkontrol.
  • Kuman gigi biasanya baru menimbulkan masalah bila Anda tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut, sering makan makanan manis, dan terbiasa merokok.
  • Beberapa dampak yang bisa timbul akibat kuman di gigi mulai dari bau mulut, karang gigi, karies, abses gigi, hingga penyakit gusi.
  • Jika mengalami keluhan akibat infeksi bakteri di gigi, konsultasikan dengan dokter gigi untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mouth microbes. (2022). NIH News in Health. Retrieved December 20, 2022, from https://newsinhealth.nih.gov/2019/05/mouth-microbes

Tooth plaque. (2017). NHS UK. Retrieved December 20, 2022, from https://www.gosh.nhs.uk/conditions-and-treatments/general-medical-conditions/tooth-plaque/

Plaque and Tartar on teeth. (2022). MedlinePlus. Retrieved December 20, 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/002044.htm

Bad breath. (2018). Mayo Clinic. Retrieved December 20, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922

Cavities/tooth decay. (2022). Mayo Clinic. Retrieved December 20, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892

Tooth abscess. (2022). Mayo Clinic. Retrieved December 20, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901

Periodontal diseases. (2022). Johns Hopkins Medicine. Retrieved December 20, 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/periodontal-diseases

Chang, C. H., Han, M. L., Teng, N. C., Lee, C. Y., Huang, W. T., Lin, C. T., & Huang, Y. K. (2018). Cigarette Smoking Aggravates the Activity of Periodontal Disease by Disrupting Redox Homeostasis- An Observational Study. Scientific reports, 8(1), 11055. https://doi.org/10.1038/s41598-018-29163-6

Kilian, M., Chapple, I. L., Hannig, M., Marsh, P. D., Meuric, V., Pedersen, A. M., Tonetti, M. S., Wade, W. G., & Zaura, E. (2016). The oral microbiome – an update for oral healthcare professionals. British dental journal, 221(10), 657–666. https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2016.865

Versi Terbaru

30/12/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

8 Mitos Sakit Gigi yang Sering Timbulkan Kesalahpahaman

Jangan Keliru, Ini Bedanya Plak dan Karang Gigi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan