Secara umum, rongga mulut merupakan lingkungan yang tepat untuk kuman berkembang biak. Jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, kuman pada gigi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Dampak buruk kuman gigi pada kesehatan
Ada lebih dari 700 spesies bakteri di dalam mulut manusia. Bakteri ini dapat hidup pada gigi, lidah, dan bahkan kantong kecil antara gigi dan gusi Anda.
Masalah gigi yang disebabkan kuman atau bakteri gigi pada umumnya bermula saat mereka membentuk lapisan lengket, tipis, dan berwarna bening kekuningan yang disebut plak gigi.
Plak terbentuk saat kuman memakan gula yang berasal dari makanan atau minuman. Jika tidak dibersihkan, plak dan bakteri bisa bertambah banyak sehingga berdampak bagi kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul akibat plak yang dihasilkan oleh kuman pada gigi dan mulut Anda.
1. Bau mulut
Salah satu penyebab kemunculan bau mulut (halitosis) ialah pertumbuhan kuman yang tidak terkontrol pada gigi, permukaan lidah, dan rongga mulut.
Kuman menghasilkan gas belerang yang mudah menguap. Akibatnya, akan muncul bau menyengat saat Anda membuka mulut dan membuang napas.
Bau mulut cukup mudah diatasi dengan makan permen karet mint atau memakai obat kumur. Jika tidak segera hilang, lebih baik konsultasikan dengan dokter Anda.
2. Karang gigi
Plak akan mengeras dan mengendap pada gigi bila tidak segera Anda bersihkan. Dalam istilah medis, gangguan kesehatan gigi ini disebut karang gigi atau dental calculus.
Kondisi ini tidak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi saja. Umumnya, untuk menghilangkan karang di sekitar garis gusi diperlukan scaling dengan dokter gigi.
Munculnya karang gigi tidak boleh disepelekan. Masalah gigi ini bisa menyebabkan gangguan lain, mulai dari gigi berlubang (karies) hingga penyakit gusi.
3. Karies gigi
Selain plak, kuman gigi juga membentuk zat asam ketika memakan gula dan pati yang berasal dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.
Zat asam yang dihasilkan oleh bakteri ini mampu mengikis mineral pada enamel gigi, yakni lapisan terluar dari struktur gigi yang bersifat keras.
Lama-kelamaan, proses terkikisnya enamel ini menyebabkan munculnya lubang-lubang kecil pada gigi yang disebut dengan karies gigi.
4. Abses gigi
Kuman yang masuk ke dalam gigi juga dapat menimbulkan abses gigi. Masalah gigi ini ditandai dengan munculnya kantong berisi nanah di sekitar gigi.
Lubang pada gigi memungkinkan kuman masuk ke lapisan gigi yang lebih dalam, seperti dentin dan pulpa. Infeksi yang terjadi di dalam gigi bisa menimbulkan abses pada ujung akar gigi.
Abses juga bisa terbentuk pada gusi dan tulang penyangga gigi. Apabila tidak segera ditangani, abses bisa memicu sakit gigi parah dan kerusakan jaringan tulang gigi.
5. Penyakit gusi
Kuman di permukaan gigi juga bisa menyebabkan penyakit gusi yang muncul secara bertahap.
Infeksi bakteri awalnya bisa memicu radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan meradang.
Radang gusi umumnya mudah diatasi di rumah. Namun, radang gusi yang dibiarkan bisa menyebabkan penyakit gusi parah yang disebut periodontitis.
Periodontitis bisa merusak jaringan tulang yang mendukung gigi Anda. Lama-kelamaan, penyakit ini juga bisa meningkatkan risiko gigi tanggal hingga penyakit jantung.