Gigi bertumpuk merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi saat gigi susu pada anak mulai berganti ke gigi permanen. Selain mengganggu kenyamanan saat berbicara dan makan, penumpukan gigi sering kali juga membuat anak-anak kehilangan rasa percaya diri.
Lantas, apa penyebab gigi anak tumbuh berlapis? Adakah cara yang tepat untuk mengatasinya? Simak informasi berikut untuk mencari tahu jawabannya.
Penyebab gigi bertumpuk pada anak
Saat tumbuh, gigi permanen sering kali tidak berada di tempat seharusnya. Gigi bisa tumbuh terlalu depan atau belakang sehingga bertumpuk dengan gigi lainnya.
Pada dasarnya, penumpukan gigi pada anak terjadi ketika ruang pada rahang terlalu kecil. Ruang rahang yang kecil tersebut mungkin berkaitan dengan faktor-faktor berikut.
1. Genetik
Selain ukurannya yang cenderung lebih besar, jumlah gigi permanen memang lebih banyak dari gigi susu. Gigi susu terdiri dari 20 buah, sementara gigi permanen ada 32 buah.
Maka, jika ukuran rahang anak Anda lebih kecil dari ukuran pada umumnya, gigi permanen bisa tumbuh berlapis dengan gigi susu.
Ukuran rahang sendiri bersifat genetik. Maka, apabila Anda memiliki gigi berlapis karena lengkung rahang sempit, anak Anda mungkin juga mengalami hal serupa.
2. Gigi permanen tumbuh sebelum gigi susu tanggal
Pertumbuhan gigi pada anak biasanya dimulai saat usia 5–6 tahun. Meski belum terlihat, gigi permanen sebenarnya sudah tumbuh di dalam gusi dan mendorong gigi susu supaya cepat tanggal.
Namun, terdapat beberapa kondisi yang membuat gigi permanen tidak berhasil mendorong gigi susu.
Jika gigi susu tidak tanggal sampai dewasa, gigi permanen akan mencari tempat lain untuk keluar. Alhasil, gigi permanen pun akan tumbuh tidak beraturan atau bertumpuk dengan gigi susu anak.
3. Gigi susu tanggal terlalu cepat
Gigi susu yang tanggal terlalu cepat juga bisa menjadi penyebab gigi tumbuh berlapis. Pasalnya, gigi susu dinilai sebagai pemberi arah tumbuhnya gigi permanen.
Maka, saat anak Anda kehilangan gigi susu sebelum waktunya, mereka akan lebih berisiko memiliki gigi bertumpuk.
Ruang yang terbentuk ketika gigi susu tanggal terlalu cepat juga bisa diisi oleh gigi susu lain. Akibatnya, gigi permanen yang akan muncul tidak memiliki tempat untuk tumbuh.
Gigi permanen tersebut akan mencari tempat lain untuk bisa muncul ke permukaan. Anda mungkin akan melihat gigi permanen anak tumbuh di belakang gigi lain.
4. Penyebab lainnya
Selain berbagai kondisi di atas, berikut adalah penyebab lain yang bisa membuat gigi permanen anak tumbuh tidak pada tempatnya.
Meski wajar terjadi, bukan berarti masalah gigi bertumpuk pada anak bisa dibiarkan begitu saja.
Selain mengurangi rasa percaya diri, gigi yang bertumpuk cenderung susah dibersihkan sehingga bakteri penyebab gigi anak rusak bisa lebih mudah berkembang.
Cara mengatasi gigi bertumpuk pada anak
Karena disebabkan oleh berbagai hal, cara mengatasi gigi bertumpuk pada anak-anak pun juga berbeda-beda.
Sebelum menentukan perawatan yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi gigi anak.
Setelah itu, berikut adalah berbagai perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi anak yang tumbuh bertumpuk.
1. Palatal expander
Jika gigi anak tumbuh bertumpuk karena rahang atasnya terlalu sempit, penggunaan palatal expander bisa menjadi salah satu pilihan perawatan terbaik.
Palatal expander adalah alat yang ditempatkan pada langit-langit mulut (palatal) untuk membantu melebarkan ukuran rahang.
Alat ini bisa digunakan pada orang dewasa maupun anak-anak. Namun, penggunaan pada anak dinilai lebih efektif karena tulang rahang anak masih dalam tahap pertumbuhan.
Jika digunakan saat anak-anak masih berusia 7–8 tahun, palatal expander bisa melebarkan rongga mulut dalam jangka waktu 2–3 bulan saja. Semakin tua usia pasien, semakin lama pula perawatannya.
2. Dental contouring
Gigi bertumpuk pada anak-anak juga bisa diatasi dengan dental contouring. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengikis sedikit lapisan enamel gigi.
Namun, cara ini hanya bisa digunakan jika penumpukan disebabkan oleh ukuran gigi permanen yang lebih besar daripada gigi susu.
Karena melibatkan pengikisan lapisan enamel, dental contouring juga hanya bisa dilakukan jika perbedaan ukuran gigi tidak terlalu jauh.
3. Space maintainer
Mengutip laman Kementerian Kesihatan Malaysia, space maintainers merupakan salah satu solusi penumpukan gigi anak yang disebabkan oleh gigi susu yang tanggal lebih cepat.
Space maintainer akan menjaga ruang kosong yang ditinggalkan gigi susu supaya tidak diisi dengan gigi di sekitarnya. Dengan begitu, gigi permanen tetap punya tempat untuk tumbuh.
Selain mengatasi penumpukan gigi, space maintainer juga bisa digunakan untuk mencegah gigi anak tumbuh tidak beraturan.
4. Cabut gigi
Dengan cabut gigi susu, artinya anak Anda memiliki ruang tambahan untuk gigi permanen yang tumbuh. Cara ini biasanya dilakukan saat gigi permanen tumbuh sebelum gigi susu tanggal.
Cabut gigi dinilai lebih efektif dalam menciptakan ruang tambahan dibandingkan dengan palatal expander.
Dengan cabut gigi, dokter bisa langsung membuat ruang kosong untuk gigi permanen.
5. Kawat gigi
Walaupun tidak memberikan ruang tambahan pada rahang, pemasangan kawat gigi pada anak biasanya digunakan untuk membantu proses penyesuaian posisi gigi.
Meski sudah menggunakan palatal expander atau dental contouring, gigi permanen sering kali tidak langsung menempati celah yang sudah disediakan.
Nah, kawat gigi inilah yang akan membantu gigi permanen tumbuh pada tempat seharusnya.
Jika anak Anda memiliki masalah gigi bertumpuk, segeralah bawa ia ke dokter gigi. Proses penyembuhan gigi bertumpuk bisa lebih mudah jika gigi permanen belum tumbuh sepenuhnya.