backup og meta

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Cabut Gigi Jika Punya Gigi Sensitif?

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Cabut Gigi Jika Punya Gigi Sensitif?

Setelah cabut gigi, banyak orang merasa gigi mereka menjadi lebih sensitif. Beberapa hal yang mungkin timbul pasca cabut gigi meliputi rasa nyeri, bengkak di sekitar gigi yang dicabut, hingga rasa ngilu saat makan.

Bila Anda memiliki gigi sensitif, hal tersebut tentu akan membuat Anda semakin tidak nyaman. Untuk itu, ketahui segala hal tentang pencabutan gigi dan cara menghilangkan rasa tidak nyaman gigi pasca cabut gigi, khususnya bagi pemilik gigi sensitif.

Alasan gigi harus dicabut

Asosiasi Dokter Gigi Amerika mendefinisikan pencabutan gigi sebagai tindakan melepas gigi dari tulang dan gusi. Dokter gigi dapat merekomendasikan anda untuk melakukan pencabutan gigi bila ditemukan hal-hal berikut:

  • Gigi rusak akibat karies atau trauma, dan tidak bisa diperbaiki melalui tindakan restorasi
  • Infeksi gigi, dan gigi tidak memberikan respon pada perawatan syaraf gigi
  • Gigi goyang akibat kerusakan jaringan penyangga gigi, yaitu gusi dan tulang
  • Gigi impaksi, yang sering terjadi pada gigi bungsu
  • Hyperdontia atau gigi berlebih
  • Gigi persistensi

Pencabutan gigi juga dapat dilakukan pada orang yang memiliki gigi sehat. Namun, biasanya hal ini berlaku bila Anda sedang menjalani perawatan kawat gigi/ortodonti. Misalnya, pada kasus gigi berjejal, dibutuhkan untuk membuat ruangan agar gigi lainnya bisa rapi dalam satu lengkung rahang yang baik.

Efek pasca pencabutan gigi

merokok setelah cabut gigi

Hal pertama yang mungkin Anda rasakan pasca cabut gigi adalah rasa tidak nyaman di sekitar gigi. Tak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi dan dokter gigi akan meresepkan obat-obat untuk meringankan bahkan menghilangkan rasa tidak nyaman yang Anda rasakan. Biasanya, rasa tidak nyaman tersebut muncul setelah efek obat anestesi/bius untuk pencabutan gigi hilang.

Rasa tidak nyaman bisa disebabkan akibat adanya soket bekas pencabutan dengan tulang yang terbuka, baik seluruhnya atau sebagian, dan didiagnosis sebagai dry socket, yang dapat menyebabkan rasa sakit tajam terus menerus dan terkadang mengeluarkan bau.

Tak hanya itu, gigi tetangga yang berdekatan dengan area pencabutan terkadang dikeluhkan terasa nyeri dan sensitif. Nyeri pada gigi yang berdekatan sering dirasakan pada malam hari atau saat ada tekanan pada gigi ketika mengunyah, mengatupkan gigi dan bruxism.

Rasa tidak nyaman pada gigi tetangga sehingga dirasa lebih sensitif, hingga memunculkan rasa sakit yang disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Peradangan pada area gusi tempat gigi yang dicabut
  • Adanya gangguan pada saraf di sekitar gigi yang dicabut
  • Adanya gangguan pada gigi lain
  • Adanya gangguan pada gusi dan jaringan penunjang gigi lainnya
  • Trauma pada area sekitar gigi yang dicabut
  • Mengonsumsi makanan yang merangsang, seperti terlalu panas atau terlalu dingin

Penyebab gigi ngilu pasca pencabutan gigi

Tak hanya rasa sakit, mungkin akan timbul pula rasa ngilu di sekitar gigi yang dicabut. Misalnya, di soket bekas pencabutan dan pada gigi tetangga. Rasa ngilu pada gigi tetangga umumnya muncul karena adanya tekanan berlebihan ke gigi tetangga dari instrumen dental yang digunakan saat pencabutan.

Selain itu, terkadang luka pada gusi akibat pencabutan menyebabkan akar gigi bersebelahan terbuka dan menimbulkan rasa sensitif pada gigi tetanga.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa rasa ngilu pada gigi tetangga akan berangsur-angsur membaik dengan sendirinya. Sementara, rasa ngilu pada bekas soket pencabutan akan hilang dalam waktu 1 minggu.

Umumnya, penyembuhan jaringan lunak daerah pencabutan berlangsung selama 2 minggu, dan akan menutup sempurna setelah 4 minggu. Untuk penyembuhan akhir seperti jaringan tulang, membutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar 6 bulan.

Perawatan pasca cabut gigi, khususnya bagi pemilik gigi sensitif

mengatasi ngilu akibat gigi sensitif

Pasca pencabutan gigi, dokter gigi biasanya akan meresepkan obat antibiotik, anti sakit dan anti bengkak sesuai kebutuhan kasus anda untuk membantu Anda merasa nyaman selama proses penyembuhan.

Berikut hal-hal yang harus anda lakukan setelah pencabutan gigi:

  • Minum obat sesuai resep dan petunjuk dokter gigi.
  • Gigit tampon selama 30 menit – 1 jam.  Apabila masih berdarah, bisa mengulang untuk menggigit tampon dengan durasi yang sama.
  • Kompres air dingin pada bagian pipi area bekas pencabutan untuk membantu menghentikan pendarahan.
  • Jangan sering meludah.
  • Jangan memainkan area bekas pencabutan dengan jari dan lidah.
  • Jangan minum menggunakan sedotan.
  • Hindari konsumsi makanan panas.
  • Hindari merokok.

Anda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk meminimalisir rasa gigi sensitif pasca pencabutan gigi:

  • Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang merangsang, seperti terlalu panas, dingin, asam dan renyah
  • Hindari memberikan tekanan kunyah yang terlalu besar pada gigi tetangga yang terasa tidak nyaman
  • Menyikat gigi secara halus di sekitar area bekas pencabutan menggunakan sikat gigi berbulu “soft” atau “extra soft”
  • Menyikat gigi dengan pasta gigi sensitif yang mengandung Calcium Sodium Phosphosilicate untuk melindungi lapisan mineral gigi lainnya sehingga dapat meredakan gigi ngilu
  • Mengoleskan tipis pasta gigi sensitif di bagian permukaan gigi tetangga yang terasa ngilu

Apabila Anda merasakan nyeri yang tak tertahankan atau berkelanjutan, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berikut tanda-tanda penting bahwa Anda harus ke dokter gigi:

  • Mengalami pendarahan yang tak kunjung berhenti.
  • Timbul rasa nyeri tak tertahankan, dan tidak mereda setelah dibantu obat anti sakit dan bengkak.
  • Timbul gejala dry socket (sakit tajam dan terus menerus selama 3-4 hari setelah pencabutan gigi) yang terkadang disertai bau dari area bekas pencabutan. Salah satu tandanya adalah bagian tulang terbuka dan tidak terbentuknya gumpalan darah di area bekas pencabutan.
  • Sakit berkelanjutan setelah 2 minggu pencabutan gigi.

Jika hal-hal di atas atas terjadi, segera konsultasikan dengan dokter gigi Anda untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Johnson, D. (2020). American Dental Association. Retrieved 16 November 2020, from https://www.ada.org/~/media/ADA/Publications/Files/ADA_PatientSmart_Extraction.pdf?la=en

Mantazis, D. (2020). Tooth Extractions – All You Need to Know | Aftercare, Diet & Managing Pain. Retrieved 16 November 2020, from https://www.hovedentalclinic.co.uk/blog/tooth-extractions-all-you-need-to-know-aftercare-diet-managing-pain/

Park, W., Park, K., Shin, K., & Jo, E. (2020). Retrieved 16 November 2020, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6726888/

Extractions – Having a Tooth Removed – American Dental Association. (2020). Retrieved 16 November 2020, from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/e/extractions

What to do following an extraction. (2020). Retrieved 16 November 2020, from https://www.dentalhealth.org/what-to-do-following-an-extraction

Versi Terbaru

28/04/2021

Ditulis oleh drg. Stella Febrina

Diperbarui oleh: Rina Nurjanah


Artikel Terkait

Gigi Anak Hitam

7 Cara Membujuk Anak agar Tidak Takut ke Dokter Gigi


Ditulis oleh

drg. Stella Febrina

Gigi · MRCCC Siloam Hospitals Semanggi


Tanggal diperbarui 28/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan