Usus bermasalah

Halo dok,saya bab air sudah 10 bulan dan susah bab,jika bab hanya keluar air sedikit,apa penyebab nya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan gejala yang anda alami akibat sindrom iritasi usus besar. Sindrom iritasi usus atau Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan. Masalah kesehatan ini dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala. Biasanya meliputi kram perut, nyeri perut, kembung, dan perubahan pola buang air besar (diare atau konstipasi). IBS adalah keadaan yang kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Namun, hanya sejumlah kecil pengidap sindrom ini yang memiliki tanda dan gejala parah. Beberapa pengidap lainnya mungkin dapat mengontrol gejalanya melalui mengatur pola makan, gaya hidup, dan stres. Untuk gejala yang lebih parah dapat melibatkan pengobatan dan konseling. Selain itu, sindrom ini tidak menyebabkan perubahan struktur jaringan usus ataupun berisiko memicu kanker usus besar.


Hingga saat ini para ahli belum mengetahui apa penyebab sindrom iritasi usus atau IBS. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya sindrom ini, yaitu:

- Kontraksi otot usus. Adanya kontraksi pada otot dinding usus yang lebih kuat dari biasanya dapat menyebabkan penumpukan gas, kembung, dan diare. Sedangkan, kontraksi yang lebih lemah dapat menyebabkan makanan menjadi sulit lewat di usus dan terjadi konstipasi.

- Sistem saraf. Adanya abnormalitas saraf pada sistem pencernaan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut sehingga timbul pembentukan gas berlebih.

- Peradangan pada usus. Beberapa pengidap IBS menunjukkan peningkatan sel radang pada usus yang berhubungan dengan kejadian diare dan nyeri pada perut.

- Infeksi berat. Sindrom iritasi usus dapat terjadi setelah infeksi berat bakteri atau virus dari diare yang sebelumnya terjadi.

- Perubahan flora normal di usus. Apabila terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dalam usus, hal ini dapat menyebabkan terjadinya irritable bowel syndrom


Beberapa faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena IBS, yaitu:

- Usia muda, sindrom iritasi usus lebih banyak menyerang orang berusia di bawah 50 tahun.

- Perempuan lebih banyak mengalami sindrom iritasi usus. Terapi estrogen sebelum dan setelah menopause dapat meningkatkan risiko sindrom iritasi usus.

- Riwayat keluarga dengan sindrom iritasi usus, keluarga dengan riwayat sindrom iritasi usus dapat menurunkan gen yang memiliki sifat yang sama untuk meningkatkan risiko pada generasi berikutnya.

- Riwayat gangguan jiwa, kecemasan, depresi, stres dan gangguan jiwa lainnya berkaitan dengan kejadian sindrom iritasi usus.


Sementara itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya gejala sindrom iritasi usus, yaitu:

1. Makanan -> Peran alergi makanan atau intoleransi pada IBS tidak sepenuhnya dipahami. Alergi makanan jarang menyebabkan sindrom iritasi usus. Namun, banyak orang memiliki gejala IBS yang lebih buruk ketika mereka makan atau minum makanan atau minuman tertentu. Termasuk gandum, produk susu, buah jeruk, kacang-kacangan, kubis, susu, dan minuman berkarbonasi.

2. Stres -> Kebanyakan pengidap sindrom iritasi usus mengalami tanda dan gejala yang lebih buruk atau lebih sering selama periode stres yang meningkat. Namun hal yang perlu kamu ingat, stres memang dapat memperburuk gejala IBS, tetapi tidak menjadi penyebab dari kondisi tersebut.


IBS memiliki tanda dan gejala yang bervariasi pada setiap pengidapnya. Namun, berikut adalah beberapa gejala sindrom iritasi usus yang umum terjadi:

- Nyeri perut, kram perut, atau kembung yang biasanya akan mereda setelah buang air besar.

- Pengeluaran gas atau kentut yang berlebih.

- Diare atau konstipasi, bahkan keduanya dalam jangka waktu lama

- Lendir dalam tinja.

- Sebagian besar pengidap sindrom iritasi usus mengalami gejala yang hilang. timbul dengan tingkat keparahan beragam dari yang sangat berat hingga hilang sama sekali.


Saat ini belum ada obat untuk IBS dan tidak setiap perawatan dapat bekerja dengan baik bagi seluruh pengidapnya. Karena itu, dokter perlu menemukan rencana terapi yang baik sebagai langkah pengobatan sindrom iritasi usus untuk mengurangi gejala. Pengendalian gejala ringan seringkali dapat melibatkan pengelolaan stres yang baik dan perubahan pola makan dan gaya hidup pengidap IBS. Contohnya seperti:

- Menghindari makanan yang memicu gejala.

- Mengonsumsi makanan berserat tinggi.

- Minum banyak cairan setidaknya 3 sampai 4 gelas sehari.

- Tidak merokok.

- Berolahraga secara teratur.

- Memastikan bahwa waktu tidur cukup dan berkualitas.


Dokter juga mungkin menyarankan agar pengidap sindrom iritasi usus menghilangkan makanan berikut dari asupan sehari-hari:

1. Makanan tinggi gas -> Jika pengidap IBS mengalami kembung atau gas maka ia perlu menghindari makanan tinggi gas. Contohnya seperti minuman berkarbonasi dan beralkohol serta makanan tertentu yang dapat menyebabkan peningkatan gas.

2. Gluten -> Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pengidap IBS melaporkan perbaikan gejala diare, jika mereka berhenti makanan yang mengandung gluten. Misalnya seperti gandum, barley dan gandum hitam.


Sementara itu, ada beberapa obat yang dapat dokter rekomendasikan untuk pengidap berdasarkan gejalanya:

- Antibiotik. Jika sindrom iritasi usus disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah bakteri dalam usus.

- Antispasmodik. Bertujuan untuk menurunkan ketegangan otot usus, sehingga pada usus dengan kontraksi berlebihan dapat diredakan dengan obat ini.

- Antidepresan. Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala IBS pada beberapa orang, terutama yang dipicu oleh stres atau depresi.

- Probiotik. Probiotik merupakan bakteri hidup yang dapat membantu dalam proses pencernaan di usus.

- Obat nyeri. Pregabalin (Lyrica) atau gabapentin (Neurontin) dapat meredakan nyeri parah atau kembung


Namun untuk pengobatan yang lebih intensive, anda dapat berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.


Sekian dan terima kasih

11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidak cukup data untuk menjawab. Apakah Anda memiliki informasi tambahan yang dapat saya bantu?
11 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan