Mitos Tentang Hepatitis
Saya pernah mendengar mitos tentang hepatitis misterius tidak bisa masuk indonesia dan hanya menyerang anak usia 16 tahun ke atas, Apakah itu hal yang bisa di percayai atau hanya mitos belaka? Karena adek saya sekarang berumur 16 tahun, saya takutnya hepatitis misterius ini menyerang adik saya. Terima kasih
Halo sellya, terima kasih atas pertanyaan anda.
Hepatitis akut terjadi ketika peradangan hati muncul secara cepat dan tiba-tiba. Jenis hepatitis ini bisa menimpa bayi yang baru lahir hingga kalangan lanjut usia. Secara umum, hepatitis akut tak memerlukan penanganan khusus dan pasien dapat sembuh sendiri. Adapun penyakit hepatitis yang terjadi secara mendadak dan parah pada anak yang sebelumnya sehat sangat jarang dijumpai. Karena itulah ketika muncul laporan sejumlah kasus hepatitis akut pada anak yang terjadi secara bersamaan bahkan hingga menyebabkan kematian, para pakar kesehatan langsung bergerak untuk menelitinya lebih lanjut. Hingga kini, belum ada kepastian apa yang menjadi penyebab atau etiologi hepatis akut misterius di kalangan anak-anak berusia di bawah 16 tahun tersebut. Namun hipotesis yang utama saat ini adalah pemicu hepatitis tersebut merupakan adenovirus. Adenovirus adalah salah satu kelompok virus yang umum dan sering menyebabkan gejala seperti flu biasa. Dari 169 kasus yang diteliti Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada April 2022, sebanyak 74 kasus diketahui ada infeksi adenovirus. Sebanyak 18 anak di antaranya terinfeksi adenovirus tipe 41 yang umumnya memicu gejala terkait dengan pernapasan dan pencernaan.
Gejala hepatitis akut sangat bervariasi. Umumnya orang yang terkena infeksi hepatitis akut akan mengalami gejala mirip flu, seperti demam, kelelahan, mual dan muntah, dan sakit kepala. Gejala lainnya termasuk:
- Urine berwarna lebih gelap
- Diare
- Tinja tampak berwarna pucat
- Nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan tanpa pemicu jelas
- Nyeri otot, sendi, dan perut
- Sensitif terhadap cahaya matahari
- Kulit dan putih mata menguning
- Gatal-gatal
- Ruam di kulit
Itu bukanlah sebuah mitos dan benar terjadi pada anak dan hepatitis akut ini tidak hanya bisa terjadi pada anak-anak namun juga bisa pada orang dewasa. Karena penyakit hepatitis sudah menjadi endemik di Indonesia dan penanganannya sama seperti hepatitis pada umumnya maka kasus hepatitis akut misterius ini terlihat samar.
Bila dokter menghadapi pasien anak dengan manifestasi klinis yang disebutkan di atas, dokter harus melakukan pemeriksaan fungsi liver. Pada anak dengan bukti hepatitis akut, tes serologi virus hepatotropik perlu dilakukan. Bila hepatitis tidak disebabkan oleh virus hepatotropik, dokter perlu mempertimbangkan infeksi virus nonhepatotropik atau penyebab lain hepatitis, seperti obat-obatan tertentu. Jika anak mengalami hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, dokter melapor kepada Dinas Kesehatan untuk investigasi lebih lanjut tentang kemungkinan hepatitis akut misterius yang muncul pada bulan Mei 2022. Pada anak dengan enzim liver yang sangat meningkat atau fungsi koagulasi terganggu, dokter harus mempersiapkan rujukan ke fasilitas kesehatan memadai, terutama yang memiliki fasilitas transplantasi liver. Terapi berbasis bukti untuk hepatitis akut ini belum diketahui, sehingga manajemen utama adalah terapi suportif dan monitoring kondisi klinis maupun parameter laboratorium secara ketat.Pasien dengan hepatitis fulminan dan gagal liver akut harus dirawat inap. Obat-obatan hepatoprotektif bisa dipertimbangkan tetapi belum didukung oleh bukti. Hingga saat ini, transplantasi liver merupakan satu-satunya intervensi yang terbukti bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa pada kasus yang berat.
Sekian dan Terima Kasih