🔥 Diskusi Menarik

Kena anemia normokrom normositer disertai limfosis relatif

Saya tadi periksa darah diagnosis anemia normokrom normositer disertai limfosis relatif. Jadi sering berdarah kalo sikat gigi, mudah memar dan kalo jatuh memarnya lama sembuhnya. Ya sebelum kena COVID 19 hb masih 12,9 tapi stlh kena COVID 19 hb tinggal 10,4 dan sering bnyk darah berlebihan ketika menstruasi tapi saya tdk merasa apa2 waktu itu. Tapi akhir2 lama2 terasa badan letih lesu, lemas, takut jatuh krn mata sering berkunang2, stres, pucat dan kuatir leukemia. Tapi stlh cek darah BLM sampai situ. Dulu minum Sangobion atau Livron B Plex cuma sekali sehari tapi lama2 jadi 3 kali sehari. Nafsu makan juga kurang. Apakah saya perlu ke internis hematologi? Saya pakai BPJS Kesehatan apakah perlu ke faskes 3? Apakah kalo dibiarkan lama2 jadi leukemia?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda sedang mengalami beberapa gejala yang cukup mengkhawatirkan terkait dengan anemia normokrom normositer dan limfosis relatif. Mari kita bahas lebih dalam mengenai kondisi Anda dan langkah-langkah yang bisa diambil.

Gejala dan Dampak Anemia: Dari penjelasan Anda, gejala yang Anda alami seperti mudah berdarah saat menyikat gigi, memar yang lama sembuh, serta kelelahan dan pusing, menunjukkan bahwa anemia Anda mungkin mempengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan. Penurunan kadar hemoglobin dari 12,9 menjadi 10,4 setelah terinfeksi COVID-19 juga patut dicermati, terutama dengan adanya menstruasi yang berlebihan.

Kekhawatiran Terhadap Leukemia: Kekhawatiran Anda mengenai kemungkinan leukemia adalah hal yang wajar, terutama dengan gejala yang Anda alami. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua gejala anemia berhubungan langsung dengan leukemia. Untuk memastikan diagnosis yang tepat, pemeriksaan lebih lanjut sangat diperlukan.

Langkah Selanjutnya:

  1. Konsultasi dengan Dokter Umum: Sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter umum terlebih dahulu. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta tes darah lengkap untuk mengevaluasi kondisi Anda lebih lanjut.

  2. Rujukan ke Spesialis Hematologi: Jika dokter umum menemukan indikasi adanya kelainan darah yang lebih serius, mereka mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis hematologi. Di sini, Anda akan mendapatkan pemeriksaan lebih mendalam dan diagnosis yang lebih akurat.

  3. Penggunaan BPJS Kesehatan: Dengan menggunakan BPJS Kesehatan, Anda perlu mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu berkonsultasi terlebih dahulu di fasilitas kesehatan tingkat pertama (faskes 1) sebelum dirujuk ke faskes tingkat lanjut (faskes 3) jika diperlukan.

Perawatan dan Pengobatan: Pengobatan untuk anemia tergantung pada penyebabnya. Jika anemia Anda disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi dan perubahan pola makan. Jika gejala Anda parah, transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala yang muncul.

Kesimpulan: Sangat penting untuk tidak menunda konsultasi dengan dokter. Gejala yang Anda alami perlu ditangani dengan serius, dan mendapatkan diagnosis yang tepat adalah langkah pertama untuk perawatan yang efektif. Jangan ragu untuk mengungkapkan semua gejala dan kekhawatiran Anda kepada dokter agar mereka dapat memberikan perawatan yang sesuai. Semoga Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat dan merasa lebih baik.

3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan