Infeksi bakteri

Halo dok...... Saya mengalami keputihan ada bercak darah. Apakah ini gejala klamidia? Akan tetapi setelah saya minum obat herbal keputihan kembali normal dan bercak darah sudah tidak ada. Apakah ini bisa di katakan sembuh?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


berikut adalah berbagai penyebab keputihan bercampur darah yang perlu Anda pahami dan waspadai.

1. Menstruasi -> Terkadang, keputihan yang berdarah juga terkait dengan siklus menstruasi Anda. Ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang berovulasi atau waktu menstruasi Anda akan dimulai. Hal ini sangat normal terjadi selama berada pada waktu menstruasi normal Anda, sehingga tak perlu Anda khawatirkan

2. Kehamilan -> Keputihan yang bercampur dengan sedikit darah juga bisa menjadi tanda dari kehamilan. Kondisi ini disebut juga dengan implantasi, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Keluarnya darah akibat implantasi juga umumnya terjadi sekitar periode menstruasi Anda. Namun, darah yang keluar umumnya lebih ringan.

3. Penggunaan KB hormonal -> Penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan bercak darah dari vagina, sehingga sering bercampur dengan keputihan Anda. Ini termasuk penggunaan kontrasepsi hormonal yang berbentuk pil, KB suntik, hingga intrauterine device (IUD) atau KB spiral. Umumnya, keputihan yang bercampur dengan sedikit darah ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.

4. Penyakit tiroid -> Keputihan yang disertai darah juga bisa terjadi akibat penyakit tiroid, terutama hipotiroidisme yang terjadi ketika kelenjar tiroid kurang aktif. Pasalnya, penyakit tiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon wanita. Hal ini dapat mengganggu siklus menstruasi, ovulasi, serta dapat menyebabkan keluarnya darah vagina di antara periode haid Anda.

5. Infeksi pada sistem reproduksi -> Berbagai penyakit infeksi terkait sistem reproduksi wanita juga bisa menyebabkan perdarahan, bercak darah, atau keputihan bercampur darah. Infeksi yang dimaksud termasuk beberapa penyakit berikut.

- Penyakit seks menular, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis.

- Bakterial vaginosis.

- Infeksi jamur vagina.

- Penyakit radang panggul.

Kondisi-kondisi di atas umumnya memerlukan penanganan medis, sehingga Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasinya.

6. PCOS -> Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur atau ovarium. Ini terjadi ketika ovarium memproduksi hormon androgen (hormon pria) secara berlebih pada wanita. Nah, wanita dengan PCOS juga bisa mengalami keputihan yang berdarah karena gangguan hormon yang dialaminya.

7. Fibroid rahim -> Fibroid rahim atau miom adalah tumor nonkanker yang tumbuh di rahim wanita. Penyakit ini sering tak disadari karena umumnya tak menimbulkan gejala apapun. Meski begitu, miom yang besar dapat menimbulkan gejala, termasuk bercak darah yang bukan menstruasi dan mungkin bisa bercampur dengan keputihan Anda.

8. Komplikasi kehamilan -> Jika keputihan yang disertai dengan perdarahan muncul saat hamil, ini bisa menjadi tanda dari suatu komplikasi kehamilan. Misalnya, keguguran, persalinan prematur, infeksi selama kehamilan, atau kelainan plasenta. Oleh karena itu, bila gejala ini terjadi saat hamil, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk keselamatan Anda dan bayi Anda.

9. Endometriosis -> Periksakan diri ke dokter jika keputihan bercampur darah sering terjadi dan tak terkait dengan siklus menstruasi Anda. Apalagi, jika rasa nyeri dan kram pada bagian panggul juga sering muncul saat Anda menstruasi atau ketika berhubungan seksual. Pasalnya, kondisi ini bisa saja menjadi tanda dari endometriosis yang terjadi ketika lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.

10. Kanker -> Keputihan bercampur dengan sedikit atau banyak darah tak boleh disepelekan, terutama jika sudah terjadi terlalu sering. Pasalnya, kondisi ini juga bisa saja menjadi tanda dari penyakit kanker, termasuk kanker rahim dan kanker serviks.


Oleh sebab itu ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui penyebabnya.


Sekian dan terima kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, keputihan dengan bercak darah bisa menjadi gejala infeksi bakteri seperti klamidia. Namun, jika setelah mengonsumsi obat herbal keputihan Anda kembali normal dan bercak darah sudah tidak ada, itu bisa menandakan bahwa infeksi telah sembuh. Namun, untuk memastikan bahwa infeksi benar-benar sembuh, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesehatan reproduksi. Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang tepat jika diperlukan. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala kembali muncul atau jika Anda memiliki kekhawatiran lain terkait kesehatan reproduksi Anda.
1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan