🔥 Diskusi Menarik

Gatal dan luka di Vagina

Halo dok, saya mau konsultasi soal masalah yang saya alami.


Sudah hampir sebulan ini saya mengalami gatal dan luka di area vagina. Saya sudah coba pakai salep Gentamicin dan Miconazole, tapi belum ada perbaikan.


Saya juga punya riwayat berhubungan seksual dengan beberapa pasangan tanpa kondom, dan sekarang saya curiga ini mungkin herpes genital karena ada luka kecil mirip sariawan yang terasa nyeri dan gatal.


Saat ini luka tidak kunjung sembuh, dan kadang terasa nyeri saat buang air kecil.


Saya ingin tahu:


Apakah ini memang bisa jadi herpes genital?


Apa pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk memastikan?


Apakah ada obat minum yang bisa saya konsumsi untuk mempercepat penyembuhan?


Apakah saya masih bisa menularkan ke orang lain walau lukanya sudah sembuh nanti?


Mohon bantuannya ya, dok. Terima kasih sebelumnya.


Kalau kamu mau versi yang lebih singkat atau lebih formal, tinggal bilang saja. Mau saya bantu ubah gayanya?










Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

yang anda alami memang cukup mengarah ke herpes genital, apalagi dengan:

  • Luka kecil seperti sariawan yang nyeri dan gatal
  • Nyeri saat BAK
  • Tidak membaik dengan salep antibiotik/antijamur seperti Gentamicin dan Miconazole
  • Riwayat hubungan seksual tanpa kondom dengan beberapa pasangan


1. Apakah ini bisa jadi herpes genital?

Ya, sangat mungkin. Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), biasanya tipe 2 (HSV-2), walau tipe 1 (HSV-1) juga bisa.


Gejala khasnya:

  • Luka kecil atau melepuh di area kelamin, mirip sariawan
  • Nyeri, gatal, panas
  • Bisa disertai nyeri saat buang air kecil atau keluarnya cairan bening
  • Kadang diikuti gejala sistemik seperti demam ringan dan lemas


Beberapa pemeriksaan medis yang umum dilakukan:

  • Pemeriksaan fisik langsung oleh dokter kulit atau dokter kandungan
  • Tes PCR HSV dari cairan luka (paling akurat)
  • Tes Tzanck (melihat sel infeksi dari luka)
  • Tes darah (serologi): Mendeteksi antibodi HSV-1 dan HSV-2, tapi tidak bisa membedakan infeksi lama dan baru


Sebaiknya periksakan ke dokter kulit dan kelamin.


Ya, masih bisa. Herpes tidak benar-benar hilang dari tubuh dan virusnya bisa “tidur” (laten) dalam saraf. Meski tidak ada luka, kamu bisa tetap menularkan melalui skin-to-skin contact, terutama saat:

  • Masa reaktivasi tanpa gejala
  • Stres, kelelahan, haid bisa memicu kekambuhan


Gunakan kondom dan hindari kontak saat ada gejala. Diskusikan dengan pasangan untuk pencegahan dan transparansi.

5 hari yang lalu
Suka
Balas
Gejala yang Anda alami, seperti gatal, luka di vagina, nyeri saat buang air kecil, dan riwayat berhubungan seksual tanpa kondom, memang dapat mengindikasikan kemungkinan infeksi herpes genital. Luka yang tidak kunjung sembuh dan nyeri juga mendukung kecurigaan ini.:

Untuk memastikan diagnosis, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan medis. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tes yang dapat mengidentifikasi virus herpes simpleks, seperti tes PCR atau tes serologi. Jika terdiagnosis herpes genital, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir. Obat-obat ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi frekuensi kekambuhan, dan mengurangi kemungkinan penularan kepada orang lain. Setelah luka sembuh, risiko penularan herpes tetap ada, meskipun lebih rendah. Virus herpes dapat tetap berada dalam tubuh dalam keadaan dorman dan dapat aktif kembali. Oleh karena itu, penting untuk tetap menggunakan kondom saat berhubungan seksual, bahkan setelah gejala hilang, untuk mengurangi risiko penularan kepada pasangan. Segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan informasi lebih lanjut mengenai pengelolaan kondisi ini.

5 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan