Anemia normokrom normositer disertai dengan gejala limfositosis relatif

Apakah anemia normokrom normositer disertai dengan gejala limfositosis relatif itu serius dan bisa menyebabkan kematian? Dokter internis bilang sumsung tulang belakang SDH menurun fungsinya. Apakah itu adalah penyebab anemia normokrom normositer disertai dengan gejala limfositosis relatif? Saya adalah penyintas Covid tahun 2020 tahun lalu. Apakah gejala pasca Covid itu bermacam-macam? Waktu sembuh dari Covid diminta periksa jantung dan Hb tinggal 10 tapi TDK terasa. Lama2 terasa gejala pucat, mudah capek, malas bergerak, lemas dan pernah jatuh. Ada bagian tubuh memar tanpa benturan. Selama ini diberi obat Neurobion putih dan asam folat. Apakah bisa sembuh?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Anemia normokrom normositer yang Anda alami, terutama jika disertai gejala seperti pucat, mudah capek, lemas, dan pernah jatuh, perlu ditangani serius. Kondisi ini sendiri tidak selalu langsung fatal, tetapi dapat mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang serius dan jika tidak ditangani, dapat memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan:

Pernyataan dokter internis bahwa fungsi sumsum tulang belakang sudah menurun sangat mungkin menjadi penyebab anemia normokrom normositer yang Anda alami. Sumsum tulang adalah tempat produksi sel darah, termasuk sel darah merah. Gangguan pada sumsum tulang dapat menyebabkan produksi sel darah merah yang tidak memadai, sehingga menyebabkan anemia. Limfositosis relatif juga bisa terkait dengan respons tubuh terhadap kondisi tertentu, termasuk yang memengaruhi sumsum tulang atau infeksi. Ya, gejala pasca-COVID-19 memang sangat bervariasi dan dapat bertahan lama. Studi menunjukkan banyak pasien mengalami dampak jangka panjang dengan berbagai gejala seperti kelelahan, sesak napas, nyeri sendi, nyeri dada, dan gangguan kognitif, bahkan berbulan-bulan setelah dinyatakan negatif. Mengingat Anda adalah penyintas COVID-19 pada tahun 2020 dan gejala Anda muncul setelahnya, sangat mungkin ada kaitan antara kondisi pasca-COVID dengan gejala yang Anda alami saat ini. COVID-19 diketahui dapat menyebabkan efek jangka panjang dan memengaruhi berbagai organ tubuh, serta memicu kondisi kronis atau memperburuk kondisi yang sudah ada. Kelelahan dan lemas adalah gejala umum pasca-COVID. Memar tanpa benturan juga perlu dievaluasi lebih lanjut, karena COVID-19 juga dapat memengaruhi sistem pembekuan darah. Pemberian Neurobion (vitamin B) dan asam folat adalah penanganan yang tepat jika anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau asam folat. Namun, jika penyebab utamanya adalah gangguan fungsi sumsum tulang seperti yang disebutkan dokter internis, atau penyakit kronis lainnya, maka penanganan mungkin perlu lebih komprehensif, termasuk mengatasi penyebab utamanya. Untuk mengetahui apakah pengobatan ini cukup dan apakah Anda bisa sembuh total, perlu evaluasi lebih lanjut dari dokter yang menangani Anda, termasuk pemeriksaan sumsum tulang jika diperlukan, untuk menegakkan diagnosis pasti dan menentukan rencana terapi yang paling sesuai.

4 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan