🔥 Diskusi Menarik

47 kata

dok boleh kah ibu hamil jalan 9 bulan minum obat antibiotik

0
2
1 komen

1 komentar

Hallo Ronaldo nadarumbekwan, teriama kasih atas pertanyaan nya.

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Di samping itu, meski bisa memerangi bakteri penyebab infeksi, antibiotik dapat membunuh beberapa bakteri yang bermanfaat bagi tubuh. Hal ini dapat menghambat kemampuan tubuh Anda untuk mencegah dan melawan penyakit, sehingga obat harus dipilih dengan hati-hati. Jika dokter meresepkan antibiotik ketika tidak diperlukan, pasien mungkin terpapar risiko yang sebenarnya masih bisa dihindari. Hal ini terutama berlaku selama kehamilan, karena beberapa obat telah diketahui menyebabkan malformasi kronis.

Akan tetapi, untuk infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kencing dan strep grup B, antibiotik adalah satu-satunya obat yang akan membantu Anda cepat sembuh. Oleh karena itu, Anda harus menggunakannya meskipun antibiotik ini membawa risiko potensial untuk bayi Anda. Mengapa? Dalam beberapa kasus, tidak mengobati penyakit akan membuat Anda lebih rentan untuk mengalami infeksi kambuhan dan dampaknya akan jauh lebih membahayakan kesehatan bayi daripada efek antibiotik, ungkap Komal Bajaj, M.D., ilmuwan genetika reproduksi di Jacobi Medical Center, dilansir dari Parents.

The Food and Drug Administration (FDA) membagi jenis antibiotik dalam empat kategori berdasarkan keamanan untuk digunakan selama kehamilan: A, B, C, D dan X. Keamanan obat juga akan dipertimbangkan pada beragam faktor luar, termasuk usia kehamilan Anda saat mengonsumsi antibiotik, serta berapa banyak dosis Anda dan untuk berapa lama.

Jika dokter meresepkan dosis antibiotik saat hamil, akan sangat mungkin bahwa obat tersebut tergolong dalam kategori A atau B pada daftar rekomendasi obat yang disetujui FDA untuk digunakan selama kehamilan. Beberapa antibiotik yang mungkin diresepkan aman selama kehamilan meliputi:

  • Amoxicillin
  • Ampicillin
  • Clindamycin
  • Erythromycin
  • Penicillin
  • Nitrofurantoin
  • Gentamicin
  • Ampicillin-Sulbactam
  • Cefoxitin
  • Cefotetan
  • Cefazolin

Beberapa antibiotik wajib untuk Anda hindari selama kehamilan. Misalnya, tetrasiklin — seperti doxycycline, oxytetracycline, dan minocycline — yang digunakan untuk mengobati jerawat dan infeksi saluran pernapasan. Tetrasiklin dapat merusak hati ibu hamil dan menghitamkan gigi janin. Streptomycin yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TB) juga harus dihindari oleh ibu hamil.

Sebelum Anda mulai menggunakan antibiotik saat hamil, dokter di Yale University School of Medicine, Brigham dan Rumah Sakit Wanita, Rumah Sakit Faulkner dan Harvard Medical School, dilansir dari Baby Med, menawarkan panduan untuk penggunaan antibiotik selama kehamilan. Ini termasuk:

  • Hanya gunakan antibiotik saat hamil jika tak ada pilihan pengobatan lainnya yang sama ampuh
  • Hindari resep antibiotik selama trimester pertama bila memungkinkan
  • Pilih obat yang aman (biasanya jenis antibiotik klasik sudah diuji pada wanita hamil)
  • Gunakan resep tunggal daripada resep ganda. Resep ganda, alias polypharmacy, adalah penggunaan berbagai obat di saat yang bersamaan.
  • Takaran dosis serendah mungkin terbukti efektif
  • Jangan gunakan obat nonresep selama pengobatan antibiotik belum usai

Jika Anda memiliki infeksi dan dokter kandungan Anda meresepkan antibiotik, bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko yang mungkin dari minum antibiotik saat hamil. Dalam beberapa kasus, seperti halnya dengan infeksi saluran kemih, membiarkan infeksi tidak diobati dapat menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap kehamilan dan janin yang belum lahir.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/amankah-antibiotik-saat-hamil/)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan