Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaWitri
Halo dok saya mau tanya anak saya awal mpasi sampe 12bln susah bab sekali bab 4-5hari sekali , pdhl sudah makan sayur dan buah tp tetap bab keras sekalinya bab duburnya lecet berdarah bagaimana solusinya dok 🙏
3 komentar
Terbaru
Halo dok sy mau tnya anak saya umur 2.5 thn susah bab dok kdg 3 hari baru bab itu pn kalo uda smpt ke dokteer juga dikasi obat cuma 1 hari lancar bab trs besok nya kumat lagii 3-4 hri baru bab . Gimana cara penanganan nya dok🙏🙏
Halo Sobat Sehat, terima kasih atas pertanyaannya...
Sembelit atau kesulitan dalam buang air besar merupakan salah satu gangguan pencernaan yang umum dan sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
Ketika memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa dikenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Proses peralihan tekstur dari ASI ke MPASI ini membuat sistem pencernaan bayi harus beradaptasi dari yang sebelumnya mengonsumsi cairan ke makanan padat. Sehingga, wajar bila anak akan lebih mungkin untuk mengalami masalah sembelit ringan. Selain itu, pemberian MPASI yang rendah serat dan proses pengolahannya yang dilakukan lebih dari dua kali juga bisa menjadi faktor penyebab anak mengalami sembelit.
Perlu diketahui, bayi yang diberikan ASI eksklusif sangat jarang untuk mengalami masalah sembelit. Ini karena ASI memiliki nutrisi seimbang, sehingga tetap bisa menghasilkan tinja lembut meski ia belum BAB selama beberapa hari. Sebaliknya, bayi yang diberikan susu formula (sufor) lebih mungkin untuk mengalami sembelit. Hal ini dikarenakan komposisi nutrisi di dalam sufor berbeda dengan yang di ada ASI sehingga membuatnya sulit dicerna oleh sistem pencernaan si Kecil. Tidak hanya itu, perbedaan komposisi ini juga menyebabkan tinja anak menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan tubuhnya.
Penyebab sembelit pada bayi juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme, alergi makanan, penyakit celiac, hingga keracunan makanan. Sementara, pada kasus yang lebih langka, sembelit pada bayi juga bisa disebabkan oleh penyakit Hirschsprung. Penyakit Hirschsprung sendiri adalah gangguan peristaltik/ pergerakan usus besar yang disebabkan tidak terbentuknya sel ganglion pada usus sejak dari lahir. Sebagai akibatnya adalah terganggangunya proses pengeluaran feses sehingga tinja terjebak dan menumouk di dalam usus besar. Biasanya, penyakit ini ini sudah memberi tanda dan gejala sejak di minggu pertama setelah kelahiran.
Adapun tanda dan gejala yang mengindikasikan bayi dan anak mengalami sembelit adalah:
• Tinja yang dikeluarkan sedikit dan keras
• Konsistensi tinja seperti tanah liat
• Bayi mengejan terlalu lama atau menangis ketika BAB
• Terdapat garis-garis merah pada tinja
• Kurangnya nafsu makan
• Perut yang keras
Cara mengatasi sembelit tidak hanya dilakukan oleh anak tapi juga ibu. Bila anak masih ASI eksklusif, cek kembali makanan yang sedang Bunda konsumsi. Karena, makanan yang ibu makan sehari-hari dapat memengaruhi kualitas ASI yang pada akhirnya dapat memicu sembelit pada bayi. Selama bayi mengalami sembelit, baiknya ibu membatasi atau bahkan menghindari sejumlah makanan tertentu, seperti susu sapi dan produk turunannya, kopi, bahkan soda.
Selanjutnya, pemberian cairan tambahan. Secara umum, bayi tidak membutuhkan cairan tambahan karena asupan makanan mereka sendiri adalah ASI yang mana berbentuk cair. Namun, pada bayi yang mengalami masalah sembelit, pastikan ibu mencukupi kebutuhan cairannya agar proses pencernaannya bisa berjalan dengan lebih optimal. Jika anak belum berusia 6 bulan, ibu dapat memberikan lebih banyak ASI eksklusif untuk membantu mencukupi kebutuhan cairannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan ASI lebih sering dari biasanya. Sementara, bila ia sudah berusia di atas 6 bulan, ibu bisa menambahkan asupan cairan dari beberapa sumber lain, seperti sup, air putih, serta buah atau sayuran yang mengandung banyak air dan sudah dihaluskan.
Selain itu, mengatasi sembelit pada anak juga bisa dilakukan dengan pijat. Pada bayi, jika ia tampak kesulitan mengeluarkan BAB, maka Anda dapat membantu pergerakan usus dengan melakukan pijat lembut pada perutnya. Lakukan pijatan secara melingkar dari perut kanan bawah ke kiri bawah, melewati bagian atas perut. Gerakan ini sesuai dengan anatomi usus besar. Pijatan ini disebut pijatan ILU. Carilah tutorialnya di youtube.
Melatih anak untuk rutin jongkok tiap pagi setiap harinya juga merupakan salah satu cara ntuk mengatasi konstipasi pada anak, caranya bisa dengan mengajarkan ia untuk rutin BAB. Dengan begitu, sensasi atau keinginan BAB akan terjadi pada saat yang ditentukan. Kebiasaan ini akan mempermudah anak untuk BAB dan menghindari ketakutan BAB di toilet sekolah.
Bila dengan hal-hal tersebut, dalam sua minggu tetap tidak teratasi, kunjungi dokter spesialis anak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penentuan terapi yang tepat.
Demikian semoga membantu...
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya bukan dokter, tetapi saya dapat memberikan beberapa saran umum terkait masalah susah BAB pada bayi Anda. Namun, penting untuk diingat bahwa konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Perhatikan pola makan: Pastikan anak Anda mendapatkan makanan yang kaya serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat membantu melunakkan tinja dan memperlancar pencernaan. Juga, pastikan anak Anda cukup minum air untuk menjaga hidrasi.
Perhatikan jenis makanan: Beberapa makanan tertentu dapat menyebabkan sembelit pada bayi, seperti sereal beras, susu sapi, pisang, pasta putih, dan roti. Coba hindari makanan-makanan ini dan perhatikan apakah ada perubahan dalam BAB anak Anda.
Berikan makanan yang mengandung probiotik: Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran pencernaan, yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi sembelit. Anda dapat mencari makanan yang mengandung probiotik atau berkonsultasi dengan dokter untuk suplemen probiotik yang sesuai untuk bayi Anda.
Berikan minyak zaitun: Minyak zaitun dapat membantu melunakkan tinja dan memperlancar BAB. Anda dapat mencampurkan beberapa tetes minyak zaitun ke dalam makanan bayi Anda.
Perhatikan posisi buang air besar: Pastikan anak Anda dalam posisi yang nyaman saat buang air besar. Anda dapat menggunakan posisi jongkok atau menaikkan kakinya dengan bantuan bantal.
Konsultasikan dengan dokter: Jika masalah susah BAB berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti lecet berdarah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai.
Ingatlah bahwa setiap bayi berbeda, jadi penting untuk mencari saran dari dokter anak untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat untuk masalah susah BAB yang dialami oleh anak Anda.
Related content