🔥 Diskusi Menarik

Tantrum

Dok mau tnya anak saya akhr2 ini sring tantrum berat smpe menyakiti diri nya

ngamuk2 umurnya 2,5 thn

gmna dok solusi nya

soalnya tengah malam juga ngamuk2 smpe kita sbg org tua sring begadang

ada obat penenang gak dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perilaku tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Pada rentang usia 1-3 tahun, perkembangan emosi anak biasanya belum stabil sehingga mudah tantrum. Namun, tidak bisa dipungkiri apabila anak menangis secara berlebihan dapat membuat orang tua kebingungan dan merasa kesal menghadapi perilaku anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, dengan memarahi, memukul, memaki atau melabeli anak “cengeng/ nakal” hanya akan memperburuk kondisi anak. Anda hanya perlu tetap tenang dan jangan terbawa emosi dalam menghadapinya.

Anak menangis sebagai respon yang ditunjukkan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman, merasa lapar, kecewa, sakit, lelah, butuh perhatian, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan cara anak berkomunikasi karena belum mampu mengelola dan mengenali emosinya dengan baik. Pada situasi lain, anak menangis yang terkadang disertai dengan menyakiti diri sendiri merupakan cara anak untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Anak akan mengasosiasikan dan mengkondisikan sesuatu berdasarkan pengalaman yang didapatkannya, sehingga anak akan mengulang perilaku serupa di kemudian hari agar orang dewasa di sekitarnya memenuhi keinginan anak.

Anda dapat mengurangi intensitas memberikan dengan mudah yang menjadi keinginan anak, agar anak perlahan mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan proses. Luangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anak, seperti bermain peran atau membacakan dongeng sambil mengajari anak cara mengenali dan mengelola emosinya, serta cara mengungkapkan keinginan tanpa harus tantrum. Berikan pelukan hangat setelah anak berhenti menangis, kemudian menatap matanya sambil berbicara dengan intonasi lembut, misal “kamu merasa sedih/ marah ya? Tenang ada mama di sini bersama kamu”. Setelah anak berhenti menangis, anda dapat memberikan apresiasi, seperti pujian agar anak mengulang perilaku baiknya di kemudian hari.

Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

10 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami kekhawatiran Anda mengenai tantrum berat yang dialami oleh anak Anda. Tantrum pada anak usia 2,5 tahun adalah hal yang umum terjadi karena mereka masih belajar mengungkapkan emosi dan kebutuhan mereka dengan bahasa yang terbatas. Namun, jika tantrum tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dan anak menyakiti dirinya sendiri, itu bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Sebagai langkah pertama, penting untuk mencoba memahami penyebab tantrum anak Anda. Apakah ada situasi atau perubahan tertentu yang memicu tantrum tersebut? Apakah anak merasa lelah, lapar, atau tidak nyaman? Mengidentifikasi pemicu tantrum dapat membantu Anda mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Berikut beberapa saran yang dapat Anda coba:

  1. Tetap tenang: Jaga ketenangan Anda saat anak mengalami tantrum. Jika Anda juga terbawa emosi, itu bisa memperburuk situasi.

  2. Berikan perhatian positif: Berikan perhatian dan pujian ketika anak berperilaku baik atau menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan kebutuhan mereka. Ini akan membantu mereka belajar cara mengungkapkan emosi dengan cara yang lebih baik.

  3. Berikan batasan yang jelas: Tetap konsisten dalam memberikan batasan dan aturan yang jelas kepada anak. Hal ini akan membantu mereka merasa aman dan terstruktur.

  4. Berikan alternatif yang positif: Ajarkan anak cara mengatasi emosi negatif dengan memberikan alternatif yang positif, seperti bernyanyi, bermain, atau berbicara dengan tenang.

  5. Jaga rutinitas yang konsisten: Anak-anak pada usia ini membutuhkan rutinitas yang konsisten untuk merasa aman dan teratur. Usahakan untuk menjaga jadwal tidur, makan, dan aktivitas harian yang konsisten.

  6. Bicarakan dengan anak: Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan dan emosi mereka. Berikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

  7. Cari dukungan: Jika masalah tantrum anak Anda terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari dokter atau psikolog anak. Mereka dapat memberikan evaluasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak Anda.

Tentang obat penenang, sebaiknya tidak memberikan obat penenang kepada anak tanpa rekomendasi dokter. Penggunaan obat penenang pada anak harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang tepat.

Saya harap saran ini dapat membantu Anda mengatasi tantrum anak Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan saran lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak atau profesional kesehatan lainnya.

10 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan