Sush makan

Anak saya laki2 umur 2 tahun 2 bulan tetapi sudah sekali makan nasi. Dalam 1 Minggu bisa dihitung hanya beberapa kali makan nasi itupun hanya 1-4 sendok. Mohon pencerahan apakah ada terapi tertentu untuk kasus ank saya. Kalau ada ahli terapi untuk kasus tersebut, mohon petunjuk penterapi di daerah Sidoarjo Jawa timur

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Berdasarkan kondisi anak Anda yang berusia 2 tahun 2 bulan dan sangat sulit makan nasi, bahkan hanya beberapa sendok dalam seminggu, ini memang merupakan indikasi adanya kesulitan makan yang perlu diperhatikan. Terapi makan (feeding therapy) adalah metode yang tepat untuk membantu balita dengan masalah makan seperti ini:

Terapi makan bertujuan untuk membantu anak meningkatkan keterampilan makan, seperti mengunyah dengan benar, menambah variasi makanan, dan menciptakan hubungan positif dengan makanan. Terapis akan bekerja sama dengan anak dan orang tua untuk mengatasi penolakan makan dan kesulitan lainnya. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung proses terapi ini. Untuk kasus anak Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Dokter anak dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kesulitan makan anak Anda, apakah ada masalah medis atau perilaku. Jika diperlukan, dokter anak dapat merujuk Anda ke ahli gizi anak atau terapis okupasi yang memiliki spesialisasi dalam terapi makan. Mengenai pencarian terapis di daerah Sidoarjo, Jawa Timur, saya tidak dapat memberikan rekomendasi spesifik. Namun, dokter anak yang Anda kunjungi biasanya memiliki jaringan rujukan ke spesialis lain, termasuk terapis makan atau ahli gizi anak di wilayah tersebut. Beberapa tips umum yang bisa Anda terapkan sambil menunggu konsultasi:

  • Jadwal Makan Teratur: Berikan 3 kali makan utama dan 2 kali camilan sehat.
  • Porsi Tepat: Anak usia 2 tahun membutuhkan porsi yang sesuai, tidak terlalu banyak agar tidak kewalahan.
  • Variasi Makanan: Coba tawarkan berbagai jenis makanan selain nasi, seperti kentang, roti, atau pasta sebagai sumber karbohidrat. Pastikan asupan gizi seimbang (karbohidrat, protein, buah, sayur, susu).
  • Lingkungan Makan Positif: Hindari paksaan, batasi waktu makan maksimal 30 menit, dan hindari gangguan seperti televisi atau gadget.
  • Kurangi Ekspektasi: Jika anak tidak menghabiskan porsi, kurangi ekspektasi dan porsi di kemudian hari.
  • Hindari Camilan Berlebihan: Pastikan anak tidak terlalu banyak mengonsumsi camilan agar tetap mau makan makanan utama. Ingat, penanganan yang tepat dimulai dari diagnosis oleh dokter anak.
11 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan