🔥 Diskusi Menarik

Suka betantem

Halo mom, sharing menghadapi anak yg usianya tdk jauh beda ya, si abang 2 tahun 6 bulan, si adek 1 tahun 4 bulan, si abang yg tidak bisa berbagi ke si adek dri segi makanan dan mainan, suka dorong adknya smpe jatuh, mukul adeknya smpe nangis, merebut brng yg dipegang adeknya smpe nangis, pdhl udh di kasih satu" dan sama. Si adk yg selalu mengalah meskipun harus nangis dulu, dan saya yg selalu emosi krn ngerasa capek si abang susah dikasih tau dn berprilaku kasar ke adeknya, solusi dong mom😭 krn saya merasa diakhir ini saya jdj pemarah ke siabang
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
6
2

2 komentar

Assalamualaikum . Dokter ini saya memasuki usia kehamilan 35 Minggu saya selalu cemas dan ketakutan berlebihan pada bayi saya . Gimana caranya biar kuat mental menghadapi ini Dokter . Soalanya saya jadi kurang tidur makan juga tidak enak Dokter .
3 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Halo Chilma al Firdausi, terima kasih untuk pertanyaannya. Sebagai orang tua memiliki buah hati tentunya merupakan hal yang didambakan, apalagi bila dapat hidup rukun bersama, seperti bermain bersama, saling berbagi makanan, dan sebagainya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pertengkaran juga sering terjadi diantara buah hati kita, sehingga terkadang memicu kemarahan orang tua terhadap semua anak atau kepada salah satu anak saja. Perlu diketahui bahwa anak usia 2-5 tahun sedang berada pada masa egosentris. Egosentris merupakan proses kognitif anak, di mana anak tidak mampu untuk melihat sudut pandang lain dalam memandang sesuatu dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan kata lain, anak akan memandang sudut pandang orang lain sama seperti sudut pandangnya. Seringkali kakak akan cenderung mengembangkan perasaan cemburu saat orang tuanya memiliki adik baru. Kakak akan merasa tidak diperhatikan karena menganggap bahwa perhatian orang tua terbagi kepada adik, sehingga keberadaan adik akan dijadikan alasan untuk cemburu. Rasa cemburu yang dikembangkan anak terkadang akan ditampilkan melalui perilaku seperti memukul, mendorong, merebut mainan, dan sebagainya. Sebenarnya kondisi ini sangat wajar terjadi pada anak usia tersebut sebagai tanda adanya perkembangan pada sel otak anak. Sebaiknya orang tua menyikapi egosentris anak tersebut dengan tidak melabelinya sebagai anak nakal, egois, bandel, atau ungkapan negatif lainnya karena akan mempengaruhi konsep diri yang dibentuk anak pada masa yang akan datang. Orang tua dapat mengajak anak untuk berdiskusi mengenai perasaan dan pikirannya terhadap kelahiran adik baru. Orang tua juga dapat mendampingi kakak dan adik saat bermain, atau sambil membacakan cerita dengan tema seperti tolong menolong atau bekerja sama. Selain itu, orang tua juga dapat membantu mengembangkan rasa empati kakak melalui mengajaknya mengurus adik, seperti meminta tolong untuk diambilkan popok. Jangan lupa untuk memberikan penghargaan kepada anak setiap kali melakukan perilaku yang positif, seperti ucapan terima kasih, pujian, pelukan, dan semacamnya. Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
3 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan