Stip/kejang

Kalo gejala stip atau kejang itu disemua anak akan mengalaminya atau tidak ya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Hello sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.


Tidak semya anak akan mengalami kejang demam ya sobat, beriku beberapa penyebab kejang demam (step) pada anak:

  • Kejang demam dipicu oleh kenaikan suhu tubuh yang cepat dan tinggi akibat demam.
  • Demam ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu atau roseola.
  • Beberapa vaksinasi masa kanak-kanak juga dapat meningkatkan risiko kejang demam.

Gejala:

  • Kenaikan suhu tubuh drastis (di atas 38°C).
  • Kejang otot, gerakan menyentak pada anggota tubuh, dan kehilangan kesadaran.
  • Mata mendelik, terkadang lidah tergigit.
  • Bisa disertai dengan muntah, leher kaku, atau sesak napas.
  • Umumnya berlangsung singkat, beberapa detik hingga 15 menit, dan diikuti dengan rasa kantuk.

Penanganan:

  • Tetap tenang dan jangan panik: Orang tua perlu tetap tenang dan tidak panik saat menghadapi anak yang kejang.
  • Posisikan anak dengan aman: Pindahkan anak ke tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya.
  • Longgarkan pakaian: Kendurkan pakaian, terutama di sekitar leher.
  • Jangan masukkan apapun ke mulut: Hindari memasukkan apapun ke dalam mulut anak saat kejang.
  • Posisi miring: Jika anak tidak sadar, posisikan kepala miring untuk mencegah tersedak muntahan.
  • Observasi: Catat durasi kejang dan gejala yang menyertainya.
  • Bawa ke dokter: Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau terjadi lebih dari satu kali dalam 24 jm, segera bawa ke dokter.

Pencegahan:

  • Berikan obat penurun panas saat anak demam.
  • Hindari memakaikan pakaian tebal saat anak demam.
  • Pastikan anak mendapat cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Segera obati infeksi yang mungkin menyebabkan demam.


Salam sehat,

dr. Rahayu



3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Kejang tidak selalu dialami oleh semua anak. Kejang pada bayi dan anak-anak umumnya disebabkan oleh demam, tetapi bisa juga terjadi tanpa demam:

Kejang yang disebabkan oleh demam lebih umum terjadi pada bayi usia 12-18 bulan. Sementara itu, kejang tanpa demam terjadi pada sekitar 0,4% populasi anak. Kejang tanpa demam dapat menandakan kondisi serius seperti epilepsi, meningitis, kerusakan otak, stroke, tumor otak, atau gangguan sistem saraf. Gejala kejang meliputi mata mendelik, badan kaku, lidah tergigit, hilang kesadaran, dan gerakan kejut pada tangan dan kaki. Jika anak mengalami kejang, penting untuk mencatat durasi kejang, menempatkan anak di posisi aman, dan menjaga saluran napasnya tetap terbuka. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau terjadi berulang kali, segera hubungi dokter. Pencegahan kejang meliputi menghindari aktivitas berat dan berbahaya. Jika Anda khawatir tentang kemungkinan kejang pada anak Anda, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan saran lebih lanjut.

3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan