Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaSore dok perkenalkan saya ibu nya anak anak saya, gini dok , saya ingin menanyakan kenapa yah anak saya kan umurnya 1
Sore dok perkenalkan saya ibu nya anak anak saya, gini dok , saya ingin menanyakan kenapa yah anak saya kan umurnya 1 4 bulan dia ga mau nyusu lewat dotnya di gelas pun jarang jarang apa ngga bahaya sama pertumbuhannya dan gizinya ya dok
3 komentar
Terbaru
Halo Alifa, terimakasih atas pertanyaannya.
Gizi anak itu bukan cuma susu. yang penting itu justru makanan utamanya setiap hari. Isi piring yang lengkap (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral), variasi makanan yang dimakan. susu itu tambahan. jadi perhatikan dulu makanan utamanya. bukan susunya.
Pertumbuhan anak dinilai dari berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang secara rutin diukur setiap bulan lalu dimasukkan hasilnya ke buku KIA atau aplikasi tumbuh kembang IDAI.
Setiap anak itu berbeda, sebaiknya tidak membanding-bandingkan tumbuh kembang anak bahkan dengan kakak/adik kandung sekalipun.
Pengukuran tidak hanya harus dilihat dari berat badan melainkan juga jenis kelamin, tinggi badan dan lingkar kepalanya, oleh karenanya ada beberapa kurva yang harus diperhatikan :BB/U (berat badan per umur), TB/U (Tinggi badan per umur) IMT (indeks masa tubuh), BB/TB (berat badan per tinggi badan), dan lingkar kepala. Seluruhnya berkesinambungan.
Apabila terdapat aspek yang tidak naik misalnya berat badan, perhatikan juga apakah tinggi badannya naik signifikan, karena kemungkinan asupan yang masuk kemudian terpakai untuk penambahan tinggi badannya.
Terkait pertanyaan anda, silakan masukan hasil pengukuran ke dalam kurva KMS (kartu menuju sehat) yang ada di buku KIA atau gunakan aplikasi PRIMAKU yang direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan sudah bisa didownload di handphone.
penjelasan lain yang terkait:
usia 14 bulan itu adalah usia anak sudah bisa makan menu keluarga, namun masalah yang sering muncul itu anaknya pilih-pilih makan.
Sulit makan hingga GTM atau gerakan tutup mulut adalah masalah yang sering sekali dikeluhkan para orang tua. Penyebab terbanyak yaitu inappropriate feeding rules atau kurang tepatnya aturan pemberian makan yang diterapkan ke anak, ada juga penyebab lainnya seperti sakit, tumbuh gigi, masalah pencernaan dan sebagainya.
nafsu makan anak itu wajar naik turun, apalagi kalau lagi sakit karena tubuh nya sedang merasa tidak nyaman, tugas orang tua adalah tetap memberikan makan sesuai feeding rules, sambil dicari tahu penyebabnya dan ditangani sebabnya, cek apakah giginya sedang tumbuh atau ada infeksi lainnya sehingga anak demam.
Apabila sudah diperiksakan dan anak dalam kondisi sehat, maka perlu dievaluasi feeding rules nya kembali.
Selera dan nafsu makan anak yang berbeda dan naik turun setiap harinya adalah hal yang wajar, maka salah satu tugas orang tua yaitu menyiasati menu MPASI agar anak tetap mau makan dengan tetap memperhatikan kandungan gizi seimbang.
Poin penting feeding rules yang harus ditekankan kembali:
- Jadwal (berikan makan 3x makan utama dan 2x cemilan sehari, anak diatas 1 tahun sudah bisa menu keluarga)
- lingkungan (anak duduk bisa sendiri atau bersama keluarga di meja makan diajak makan bersama, ajak anak terlibat dalam proses makan, kasih sendok sendiri, tidak apa jika acak-acakan, hindari distraksi seperti mainan atau gadget)
-proses (lakukan dengan menyenangkan, hindari memaksa anak makan)
Anak mungkin bosan dengan menu, dapat diberikan pengganti yang diolah bervariasi misalnya
-Karbohidrat: kentang, ubi manis, jagung
- protein: daging sapi, daging ayam, tempe, tahu
- lemak:daging, alpukat
- vitamin mineral: buah-buahan, sayuran
Jika anak suka buah, dapat di buat atau dicampur dengan bahan lain agar padat nutrisinya.
Variasikan makanan dan lakukan proses makan yang menyenangkan. orang tua mungkin akan capek namun semangat mencoba segala cara adalah yang utama untuk anak sulit makan sambil dievaluasi juga faktor lainnya.
Periksakan langsung ke dokter spesialis anak (SpA) terdekat jika anak sama sekali sulit makan minum.
Semoga membantu, terima kasih
Tapi anak saya tidur nya jadi kurang nyenyak biasa nya kan nyusu ini tidak nyusu dan contoh makanan berprotein tinggi dan kaya dengan kahbohidrat itu seperti apa ya dok
Hai Sobat Sehat,
Halo ibu, maaf atas keterlambatan dalam menjawab pertanyaan Anda. Mengenai anak Anda yang berusia 14 bulan dan tidak mau menyusu melalui dot, serta jarang minum dari gelas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.Perkembangan anak: Pada usia 14 bulan, anak biasanya sudah mulai mengembangkan keterampilan makan mandiri. Mereka mungkin mulai menolak dot dan lebih tertarik untuk makan dengan sendok atau menggunakan gelas. Ini adalah tahap perkembangan yang normal dan sebagian besar anak akan melalui fase ini.
Kebutuhan gizi: Penting untuk memastikan bahwa anak Anda mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Jika anak Anda tidak mau menyusu melalui dot atau minum dari gelas, pastikan Anda memberikan makanan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan karbohidrat. Anda juga dapat mencoba memberikan susu melalui gelas atau cangkir dengan sedikit bantuan.
Konsultasikan dengan dokter anak: Jika Anda masih khawatir tentang pertumbuhan dan gizi anak Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak Anda.
Alternatif lain: Jika anak Anda benar-benar menolak dot dan gelas, Anda dapat mencoba memberikan makanan dengan tekstur yang lebih lembut atau menggunakan metode lain seperti sendok atau tangan untuk memberi makan anak Anda.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda, dan preferensi makan mereka juga dapat berbeda. Jika anak Anda tetap sehat, aktif, dan mendapatkan nutrisi yang cukup, kemungkinan besar tidak ada masalah serius. Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran yang lebih besar, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Related content