🔥 Diskusi Menarik

Seputar Bab anak

Maaf dok anak saya umur 21 bulan, kenapa ya udah 3 hari ini dia Bab nya malam sekitar jam 1 atau jam 3 mlm saat dia bobo Terus kebangun, biasanya ga pernah mlm dok, tapi ga ada keluhan apapun dok, gimna ya tapi aku kawatir dok🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Anak-anak umumnya BAB sebanyak tiga kali sehari atau dua hari sekali. Masih dari studi yang sama, ada juga peneliti yang menyimpulkan bahwa 96% balita usia 1-4 tahun buang air besar sebanyak tiga kali sehari atau satu kali setiap harinya. Sementara itu, bayi di bawah 1 tahun dapat BAB sebanyak satu sampai tiga kali sehari.

Frekuensi BAB memang tidak selalu sama di setiap anak. Jika anak dalam kondisi sehat lebih sering BAB sekali dalam tiga hari, tanpa merasa sakit saat BAB, itu bisa saja merupakan pola BAB yang normal pada bayi. Namun, hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah ketika anak BAB lebih sering atau jarang daripada frekuensi normal BAB bagi Si Kecil.


Tanda-tanda frekuensi BAB berubah tidak normal

Bu, frekuensi BAB yang tidak seperti biasanya dapat menjadi pertanda gangguan di sistem pencernaan si kecil. Ada dua masalah sistem pencernaan yang umum terjadi, yaitu sembelit (konstipasi) dan diare. Ibu dapat memantau tanda-tandanya jika si Kecil mengalami gangguan pencernaan dari frekuensi BAB-nya.

Balita buang air besar dua kali atau kurang dalam seminggu

Anak yang hanya BAB sebanyak dua kali atau kurang dalam seminggu, yang terjadi selama satu bulan, mungkin saja mengalami sembelit fungsional. Selain itu, kriteria diagnosis sembelit lainnya meliputi:

  • Tidak bisa menahan BAB atau BAB di celana setidaknya sekali per minggu
  • Kerap menahan BAB
  • Merasa sakit ketika BAB

Pemicunya adalah pola makan rendah serat, menahan BAB, stres, atau efek samping obat.

Si Kecil BAB lebih sering dari biasanya

Diare sendiri merupakan penyakit dengan gejala mencret alias tekstur feses lebih lembek, berair, dengan frekuensi BAB mencapai 3 kali atau lebih setiap harinya. Penyebabnya meliputi infeksi virus, bakteri, serta alergi dan intoleransi terhadap makanan tertentu.

Diare juga dapat memicu dehidrasi (kekurangan cairan) pada anak, dengan tanda-tanda berikut:

  • Jarang buang air kecil
  • Warna air seni gelap
  • Mulut dan lidah kering
  • Mata atau pipi terlihat cekung
  • Tidak ada air mata ketika menangis
5 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Pada anak usia 21 bulan, perubahan pola buang air besar seperti yang Anda sebutkan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan pola makan, stres, atau perubahan dalam rutinitas harian. Namun, jika anak Anda tidak mengalami keluhan lain dan tidak terlihat sakit, kemungkinan besar tidak perlu terlalu khawatir.

Namun, jika kebiasaan buang air besar malam hari terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti perut kembung, nyeri perut, atau perubahan warna atau konsistensi tinja, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Selain itu, pastikan anak Anda tetap terhidrasi dengan baik, konsumsi makanan sehat, dan tetap menjaga rutinitas tidur yang baik. Jika Anda masih merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut. Semoga anak Anda segera pulih dan kembali normal. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan