🔥 Diskusi Menarik

Pup bayi

Dok mau tanya apa normal pup bayi saya seperti ini, bayi saya udah usia 5 bulan trus udah seminggu dikasih makan pisang , dan baru berapa hari ini warna pup nya seperti ini ..

Maaf klo jorok ya dok

Peringatan: Gambar berikut bisa jadi mengganggu bagi Anda. Kebijaksanaan pemirsa disarankan
Pup bayiPup bayi
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3611
1
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa kondisi kesehatan bayi dilihat dari warna feses yang dikeluarkan setiap hari. Bila orangtua memerhatikan warna pup bayi, frekuensi buang air besar, sampai teksturnya, Anda bisa mengetahui apakah si kecil dalam kondisi sehat atau tidak. Hal ini terutama dalam hal masalah pencernaan. Berikut penjelasan seputar warna tinja bayi dari yang sehat sampai tidak:

1. Warna feses bayi hijau -> Bayi yang sering diberi suplemen zat besi, warna fesesnya akan menjadi hijau. Kondisi ini akan berlanjut ketika bayi berusia 4-6 bulan dan mulai diberikan MPASI yang berwarna hijau, seperti sayuran ke dalam menu makanannya.

2. Warna feses oranye, kuning, kecokelatan -> Ini adalah kondisi pup bayi yang normal pada bayi yang menyusui ASI atau minum susu formula. Teksturnya sering kali cair atau terkadang padat. Setelah menyusu, terkadang gas mengumpul di perut bayi dan membuatnya kembung. Penting untuk Anda mengetahui cara menyendawakan bayi yang tepat.

3. Feses bayi berwarna hitam -> Bila Anda melihat kotoran si kecil berwarna hitam secara keseluruhan atau sekadar bercak, tandanya bayi mencerna darah saat menyusui langsung lewat puting ibu. Kondisi ini juga bisa berarti adanya perdarahan pada sistem pencernaan bayi. Meski ini tidak selalu membahayakan, tapi perlu diperiksa ke dokter bila feses bayi berwarna hitam berlangsung terus menerus.

4. Tekstur feses keras seperti kerikil -> Bila bayi Anda mengeluarkan feses dengan tekstur keras seperti kerikil, kemungkinan ia mengalami konstipasi atau sembelit. Biasanya bayi mengalami ini ketika dikenalkan dengan makanan padat saat usia 6 bulan atau memasuki fase MPASI. Tekstur pup yang seperti ini bisa juga sebagai tanda bayi memiliki sensitivitas terhadap susu yang dikonsumsi atau kandungan makanan tertentu.

5. Feses berwarna merah pekat -> Kotoran bayi berwarna merah bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi, misalnya buah naga atau tomat. Namun bila si kecil tidak mengonsumsi makanan yang berwarna merah dan warna feses merah darah, bisa menjadi tanda bayi memiliki alergi protein susu. Apabila ia mengalami diare bersamaan dengan warna pup merah, kemungkinan bayi memiliki infeksi bakteri.

6. Feses bayi berwarna putih -> Bila si kecil mengeluarkan kotoran berwarna putih, ini tanda bahwa ia tidak mencerna makanan dengan baik. Warna putih menandakan empedu tidak mencerna makanan dengan benar. Warna pup bayi berubah-ubah sesuai usia, sehingga perlu diperhatikan bila perubahannya menuju ke arah tidak sehat.


Selain kondisi dan frekuensi normal buang air besar si kecil, ada beberapa hal lainnya yang perlu diingat oleh orangtua, yaitu:

1. Variasi warna dan konsistensi feses bayi -> Frekuensi BAB bayi tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk melihat kondisi kesehatan mereka seperti apa. Ada beberapa faktor lainnya yang dapat menentukan apakah bayi Anda sehat atau tidak, seperti konsistensi dan warna feses. Sebenarnya, warna dan konsistensi pup bayi yang bervariasi cukup normal terjadi. Contoh, proses pencernaan bayi dapat melambat jika mereka mengonsumsi makanan yang padat dan warnanya berubah menjadi hijau. Apabila bayi diberikan tambahan zat besi, feses dapat berubah warna menjadi cokelat tua. Sementara ketika terjadi iritasi ringan pada anus kemungkinan besar akan ada bercak darah pada bagian luar feses. Saat Anda menemukan darah, lendir, atau air pada feses bayi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Umumnya, gejala tersebut menunjukkan bahwa sistem pencernaan bayi sedang terganggu.

2. Tanda-tanda diare pada bayi -> Normalnya, BAB bayi yang baru lahir lebih lunak dan sedikit berair, sehingga orangtua mungkin kesulitan untuk membedakan mana ciri bayi mengalami diare dan mana yang bukan. Jika bayi Anda mengalami diare, biasanya akan ada peningkatan frekuensi buang air besar. Sebagai contoh, lebih dari satu kali pergerakan usus setelah makan dan tinja terlihat berlendir. Diare pada bayi mungkin merupakan tanda adanya infeksi usus atau disebabkan oleh perubahan pola makan mereka. Jika bayi menyusui, mereka ternyata dapat mengalami diare akibat konsumsi asupan makanan dari sang ibu.

3. Dehidrasi pada bayi -> Tidak hanya diare, BAB bayi juga bisa menjadi faktor untuk melihat apakah mereka dehidrasi atau tidak. Masalah utama dari diare yang cukup mengkhawatirkan adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika bayi mengalami demam tinggi dan masih berusia kurang dari dua bulan, segera hubungi dokter. Namun, ketika bayi sudah berumur lebih dua bulan dan demamnya berlangsung lebih dari satu hari, cobalah untuk memeriksa urine dan suhu fesesnya.


Sekian dan Terima kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan