Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat LainnyaPerceraian..
Pagi dok. Mau tanya. Saya sudah bercerai selama lebih 2 tahun.selama cerai saya putus comunikasi sama anak perempuan saya.karna anak ikut ibunya fan saya pergi keluar kota. Anak saya usia 11 tahun sekarang. Ceritanya kemarin gk sngaja bertemu. Pertanyaan nya kenapa anak malah menangis gk mau melihat saya. Terima kasih dok
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Berbagai faktor yang menyebabkan anak mengangis dan tidak mau melihat anda, seperti karena adanya perasaan kehilangan, terluka, kebingungan, sedih, marah, dan sebagainya. Sebaiknya kondisi ini dikomunikasikan terbuka dengan anak.
Berikan anak kesempatan untuk mengekspresikan emosinya secara tepat. Dengarkan seluruh pikiran dan perasaannya tanpa diremehkan atau dihakimi. lebih sering meluangkan waktu buat menciptakan waktu berkualitas bersama anak.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Dari pertanyaan yang Anda berikan, terdapat beberapa kemungkinan alasan mengapa anak Anda menangis dan enggan melihat Anda setelah bertemu setelah sekian lama. Salah satunya adalah karena anak merasa kehilangan dan terluka akibat perceraian orangtuanya. Anak mungkin merasa kebingungan, sedih, dan marah karena situasi yang terjadi. Selain itu, anak juga mungkin merasa tidak nyaman atau cemas karena tidak melihat Anda selama lebih dari 2 tahun dan merasa tidak akrab lagi.Untuk mengatasi situasi ini, penting untuk memberikan dukungan, pengertian, dan kesabaran kepada anak. Cobalah untuk mendengarkan perasaan dan kebutuhan anak dengan empati. Berbicaralah dengan anak secara terbuka dan jujur tentang perasaan Anda dan niat baik Anda untuk memperbaiki hubungan dengan anak. Berikan waktu dan ruang bagi anak untuk merespons dan mengekspresikan perasaannya tanpa tekanan.
Selain itu, penting juga untuk membangun kembali kepercayaan dan hubungan yang baik dengan anak melalui komunikasi yang terbuka, konsisten, dan penuh kasih sayang. Libatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan dan mendukung pertumbuhan emosionalnya. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli psikologi atau konselor jika diperlukan.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi ini. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?
Related content