Awalnya saya kira alergi ikan kering atau produk skincare jadi sya stop pemakaian. Pas brp minggu muncul lagi tapi saya sudah tdk makan ikan dan me
... Lihat LainnyaSelamat malam dok maaf saya mau tanya gimana cara untuk menghilangkan troma ank usia 5 th dok sepertinya ada masalah PDA
Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal awal awal sekolah dia semangat dok udah 5 hari ini GK mau sekolah dok dengan alasan GK ada kawan
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sebagai orang tua tentunya mengharapkan yang terbaik buat anak sehingga berbagai cara akan dilakukan agar anak merasa nyaman dan aman menjalani hari-harinya. Kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh anak terkadang menyisakan trauma sehingga berdampak pada perilaku anak dalam menjalani keseharian, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap keseharian orang tua dalam menjalani aktivitas.
Anda dapat mengenali sumber trauma anak sehingga lebih mudah untuk mendampingi anak melewatinya. Luangkan waktu lebih banyak untuk anak dengan melakukan aktivitas bersama. Dengan kata lain orang tua hadir secara jasmani dan rohani agar anak merasa tidak sendirian. Dalam menghadapi anak, sebaiknya tetap tenang dan jangan terbawa emosi sehingga tidak memperburuk kondisinya. Hargai setiap proses anak sehingga tidak merasa semakin tertekan.
Perlu diketahui bahwa untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk mendiagnosa sendiri.
Anda tidak perlu ragu memeriksakan anak anda ke psikolog atau dokter spesialis anak untuk memperoleh gambaran dan penangan yang tepat.
Semoga membantu ya
Hai Sobat Sehat,
Selamat malam. Saya memahami betapa sulitnya melihat anak yang sebelumnya ceria dan bersemangat tiba-tiba menjadi enggan untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi dengan teman-temannya. Ini adalah situasi yang sangat mengkhawatirkan bagi orang tua, dan perasaan Anda sangat valid.Ketika seorang anak mengalami trauma, terutama setelah mengalami situasi yang menyakitkan atau menakutkan, mereka bisa menunjukkan berbagai perubahan perilaku. Dalam kasus anak Anda, ketidakmauan untuk pergi ke sekolah dan menarik diri dari interaksi sosial bisa jadi merupakan tanda bahwa dia sedang berjuang dengan perasaan yang lebih dalam. Trauma yang disebabkan oleh pengalaman negatif, seperti dimarahi secara berlebihan, dapat meninggalkan bekas yang mendalam pada anak-anak, mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Penting untuk diakui bahwa anak Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan yang penuh kasih. Perasaan yang dia alami saat ini adalah hal yang normal bagi anak yang mengalami trauma. Mengakui dan memvalidasi perasaan ini adalah langkah pertama yang sangat penting. Anda bisa mulai dengan berbicara dengan anak Anda menggunakan pertanyaan terbuka, seperti “Bagaimana perasaanmu setelah kejadian itu?” atau “Apakah ada yang membuatmu merasa cemas?” Ini akan membantu anak Anda merasa didengar dan dipahami.
Untuk membantu anak Anda mengatasi trauma ini, ada beberapa pendekatan yang bisa Anda lakukan:
Membangun Rasa Aman: Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di rumah. Pastikan anak Anda tahu bahwa dia tidak akan dihukum atau dimarahi. Berikan pelukan dan dukungan emosional yang dia butuhkan.
Validasi Perasaan: Tunjukkan bahwa Anda memahami perasaannya. Anda bisa mengatakan, “Saya mengerti bahwa kamu merasa takut untuk pergi ke sekolah. Itu adalah perasaan yang normal. ” Ini akan membantu anak merasa lebih diterima dan dipahami.
Membangun Kembali Kepercayaan: Jika ada kesalahan yang terjadi, seperti memarahi anak secara berlebihan, penting untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa Anda tidak bermaksud menyakiti perasaannya. Ini akan membantu membangun kembali kepercayaan antara Anda dan anak.
Aktivitas Bersama: Cobalah untuk melakukan aktivitas baru bersama anak Anda. Ini bisa berupa bermain di taman, menggambar, atau melakukan kegiatan kreatif lainnya. Aktivitas ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari perasaan negatif dan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri.
Teknik Relaksasi: Ajarkan anak Anda teknik pernapasan yang sederhana. Misalnya, Anda bisa meminta anak untuk berbaring dan meletakkan boneka di perutnya, lalu menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuhnya.
Rutinitas Harian: Pertahankan rutinitas harian yang konsisten. Rutinitas memberikan rasa stabilitas dan keamanan bagi anak. Pastikan untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa, termasuk pergi ke sekolah.
Dukungan Profesional: Jika Anda merasa bahwa situasi ini tidak membaik atau jika Anda melihat tanda-tanda yang lebih serius, seperti kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, atau perilaku menarik diri yang ekstrem, sangat penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Terapis anak atau psikolog dapat memberikan dukungan yang lebih mendalam dan strategi yang lebih terarah.
Dukungan dari Lingkungan: Ajak anggota keluarga atau teman dekat untuk memberikan dukungan kepada anak Anda. Terkadang, kehadiran orang lain yang dicintai dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan aman.
Menghadapi trauma bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan dukungan yang tepat, anak Anda dapat belajar untuk mengatasi perasaan ini dan kembali ke jalur yang lebih positif. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah kemajuan yang berarti. Anda adalah orang tua yang peduli dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak Anda, dan itu sangat berharga.
Saya ingin mengakhiri dengan mengingatkan Anda bahwa meskipun saat ini mungkin terasa sulit, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Setiap tantangan yang dihadapi dapat menjadi pelajaran berharga tentang ketahanan dan kekuatan. Teruslah memberikan dukungan dan cinta kepada anak Anda, dan ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Anda dan anak Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kesehatan mental yang baik.
Related content