Perbedaan cacar air dan herpes
Dok, Anak sy laki" usia 3,5 th kulitnya mengalami ruam merah yg gejala awal nya demam tinggi yg kemudian ruam merah nya berisi air dan semakin lama semakin menyebar dg cepat. Kira" itu herpes atau cacar air dok?
Dok, Anak sy laki" usia 3,5 th kulitnya mengalami ruam merah yg gejala awal nya demam tinggi yg kemudian ruam merah nya berisi air dan semakin lama semakin menyebar dg cepat. Kira" itu herpes atau cacar air dok?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Fitriana, terima kasih atas pertanyaan anda.
Bintik-bintik merah atau lenting yang terasa gatal di kulit merupakan gejala utama penyakit cacar air. Namun, lenting yang gatal juga menjadi gejala utama dari herpes zoster atau cacar api. Keduanya memang merupakan penyakit berbeda, tapi saling berkaitan. Baik cacar air maupun cacar api sama-sama disebabkan oleh infeksi virus herpes yaitu varicella-zoster. Karena virus penyebabnya sama, gejala utama yang ditimbulkan juga hampir serupa. Pada kulit Anda akan muncul ruam kulit berupa bintik-bintik kemerahan di sekujur tubuh. Bintik merah ini menimbulkan rasa gatal yang sangat kuat. Biasanya bintik merah ini akan berubah jadi lenting kecil yang berisi cairan. Lama-lama lenting akan mengering membentuk keropeng, dan apabila terus digaruk akan meninggalkan bekas luka di permukaan kulit Anda.
Meskipun cacar api dan cacar air disebabkan oleh virus yang sama, perbedaan kemunculan kedua penyakit adalah cacar api dialami oleh orang yang pernah terjangkit cacar air. Saat pertama kali Anda terinfeksi virus varicella-zoster, Anda akan mengalami cacar air. Setelah sembuh dari cacar air, virus ini tetap tinggal di dalam tubuh, tapi tidak aktif memperbanyak diri (dorman). Virus ini tepatnya bersembunyi di bagian sel-sel saraf. Penyakit cacar api muncul ketika terjadi reaktivasi virus varicella-zoster yang semula dorman di dalam tubuh. Penyebab mengapa virus varicella-zoster kembali aktif menginfeksi sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, salah satu penelitian dalam The Science Journal of the Lander College memperoleh kaitan reaktivasi virus dengan kondisi sistem imun yang melemah. Kondisi stres yang berat bahkan bisa ikut memicu terjadinya reaktivasi. Oleh karena itu, orang-orang dengan penyakit yang menyerang sistem imun seperti HIV atau kanker yang sebelumnya pernah terinfeksi cacar air berisiko tinggi untuk mengalami reaktivasi. Infeksi virus varicella-zoster yang kedua inilah yang disebut penyakit cacar api atau herpes zoster. Serangan penyakit ini bisa terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun. Oleh karena itu, apabila Anda pernah terkena penyakit cacar air sewaktu kecil, Anda berisiko mengalami herpes zoster di saat dewasa.
Perbedaan penularan cacar air dan cacar api
Cacar air adalah penyakit kulit yang sangat menular. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau melalui droplet yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Anda juga bisa tertular cacar bersentuhan dengan lenting orang yang sedang menderita cacar air. Perbedaan cacar air dan cacar api selanjutnya aadalah penyakit cacar api tidak menular seperti cacar air. Akan tetapi, saat orang di sekitar Anda kena herpes zoster, virus varicella-zoster ini masih mungkin menyebar. Jika Anda tidak terinfeksi cacar air sebelumnya dan Anda berdekatan dengan orang yang terkena cacar api, Anda memang tidak akan terkena cacar api, tapi Anda tetap punya risiko tertular virus varicella-zoster dan terkena cacar air.
Perbedaan ciri-ciri cacar air dan cacar api
Kendati keduanya memiliki bentuk gejala utama yang sama-sama mengganggu, ternyata terdapat ciri-ciri lain yang dapat menjadi perbedaan cacar air dan cacar api. Jika ruam berbentuk bintik merah pada gejala cacar air akan berubah menjadi lenting yang menimbulkan rasa gatal, sedangkan pada cacar api lenting tersebut tidak sekadar menimbulkan rasa gatal tapi juga rasa perih. Ruam pada cacar air biasanya bisa dengan cepat berubah mengering. Waktu penyembuhannya hanya berkisar 1 minggu ditandai dengan keropeng cacar air yang mengelupas atau meninggalkan bekas cacar air yang sulit hilang. Sementara cacar api memerlukan waktu yang lebih lama, ruam akan mengering dan hilang dengan sendirinya selama 3-5 minggu. Perbedaan cacar air dan cacar api juga diperlihatkan melalui penyebaran ruam kulit pada tubuh. Ruam cacar air mulanya di temukan di bagian tengah tubuh seperti wajah dan badan bagian depan. Pada cacar api, ruam cenderung menyebar di salah satu sisi tubuh dengan kumpulan bintik-bintik yang lebih memusat di satu area. Namun, secara bertahap ruam juga bisa muncul pada wajah dan kulit kepala.
Berdasarkan perbedaan tingkat keparahan penyakit secara umum adalah gejala cacar air bersifat lebih ringan daripada gejala cacar api. Dari waktu penyembuhan kedua penyakit, gejala cacar air juga dapat mereda dalam waktu yang lebih singkat dari cacar api. Apalagi cacar air pada anak-anak biasanya jauh lebih cepat masa penyembuhannya dibandingkan dengan cacar air yang di alami orang dewasa. Dibandingkan cacar air, cacar api dapat menimbulkan gejala yang lebih parah dan berlangsung dalam jangka waktu panjang, yaitu berbulan-bulan. Dalam kondisi ini, cacar api akan semakin sulit untuk disembuhkan. Menurut National Foundation for Infectious Disease, tak jarang rasa nyeri yang muncul bisa menimbulkan sensasi terbakar di kulit. Rasa nyeri bahkan bisa tetap muncul sekalipun ruam di kulit telah hilang. Gangguan rasa nyeri pada sistem saraf kulit yang terjadi pasca penyembuhan cacar api disebut dengan post-herpetic neuralgia (PHN). Untuk mengatasi gangguan ini, dibutuhkan obat cacar api seperti jenis anti-konvulsan yaitu carbamazepine, pregabalin atau gabapetine. PHN lebih umum dialami oleh orang lanjut usia yang mengalami reaktivasi virus varicella-zoster. Dari sini dapat disimpulkan bahwa semakin tua umur penderita, maka kedua penyakit kulit ini sama-sama berisiko menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Untuk penyakit yang diderita anak ibu kemungkinan adalah cacar air, sebaiknya anda segera membawa anak anda ke dokter spesialis anak untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih