Penyebab Anak Demam Dan Sering Kaget Saat Tidur
Bayi tidak bisa mengomunikasikan dengan jelas apa yang sedang dia rasakan. Makanya tidak heran kalau banyak orangtua yang kebingungan ketika anaknya sakit. Apa penyebab anak deman dan sering kaget saat tidur? Apakah itu ada tanda sebuah gejela penyakit tertentu? Terima kasih.
mama mertua sy percaya kalo anak demam n sering kaget saat tidur itu karena waktu tidur ada yang 'nungguin', tp sy ga percaya. sy malah lebih takut anak sy ada penyakit saraf atau apa. bener aja kn, waktu sy periksa ke dokter katanya itu normal. kalo anak suka kaget pas tidur gitu mmg refleks anak dari sananya. belum tentu juga penyakit saraf anak . sejak itu sy ga mau percaya tahayul lg kalo urusan anak.
hellosehat.com
Halo Stella Margareta, terimakasih atas pertanyaannya.
Sebelumnya perlu diperjelas dahulu berapa usia bayi. Pada bayi baru lahir hingga sekitar usia 4 bulan terdapat refleks normal atau gerakan spontan tubuhnya yang akan menghilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia. Justru jika tidak ada refleks itu pada bayi harus dikhawatirkan, selagi ada refleks normal bayi sesuai usianya maka tidak perlu khawatir. Beberapa refleks normal atau disebut juga refleks primitif bayi:
1. Rooting reflex
Gerakan secara tiba-tiba ini terjadi ketika Anda menyentuh kulit di sekitar pipi dan pinggir mulut bayi.
Bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Ia pun akan berusaha menggapai jari tangan untuk dijilat dengan menggerakkan kepalanya.
Refleks pada bayi baru lahir ini bukan gerakan yang tidak mengandung arti. Ini merupakan transisi supaya dapat beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan baru. Rooting reflex ini juga membuat bayi mampu menemukan payudara atau botol susu sehingga Anda bisa menyusui.
2. Refleks mengisap (sucking reflex)
Ini merupakan jenis refleks yang terjadi setelah rooting reflex karena membantu bayi mengisap puting atau dot untuk mendapatkan ASI maupun susu.
Meskipun berbeda, tujuan kedua refleks ini sama, yaitu membantu bayi untuk mendapatkan makanan. Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai mengisap.
3. Refleks moro
Refleks moro atau bisa juga disebut sebagai refleks kejut atau kaget. Kondisi ini terjadi saat bayi terkejut karena suara atau gerakan yang tiba tiba juga cukup keras. Refleks pada bayi baru lahir ini membuatnya menundukkan kepala, memanjangkan tangan juga kaki, menangis, lalu menekukkan kembali tangan serta kaki. Biasanya, refleks moro akan terlihat hingga bayi berusia 2 bulan.
4. Asymmetric tonic neck reflex
Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan di sisi yang sama. Sebaliknya, lengan pada sisi yang berlawanan akan ditekuk. Biasanya, jenis refleks ini berlangsung sejak bayi baru lahir berusia 5—7 bulan.
5. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
Tangan bayi akan tetap tertutup selama bulan pertama. Biasa juga disebut sebagai grasp reflex, bayi akan menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam. Refleks menggenggam pada bayi baru lahir muncul ketika Anda menyentuh telapak tangannya. Misalnya, ketika Anda menggelitik atau menaruh
6. Refleks Babinski
Refleks Babinski merupakan salah satu jenis gerakan yang normal pada bayi. Hal ini terjadi ketika telapak kaki disentuh dengan tekanan yang cukup kuat. Efeknya jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan menyebar. Gerakan secara tiba-tiba ini kemungkinan akan menghilang pada usia 1 hingga 2 tahun.
7. Stepping reflex
Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking atau dance reflex. Hal ini karena bayi terlihat seperti melangkah atau menari ketika ia diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki yang menyentuh tanah.
Gerakan tiba-tiba ini muncul sejak bayi baru lahir dan terlihat paling jelas setelah usia 4 hari. Biasanya, gerakan tiba-tiba ini tidak terlihat lagi ketika bayi sudah di usia 2 bulan.
Terkait dengan demam, bayi sangat sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan, maka sangat perlu mengontrol suhu lingkungan bayi selain itu demam ditandai dengan suhu tubuh diatas 38C, pada bayi tersering karena dehidrasi atau kekurangan cairan, maka pastikan cairannya cukup.
Selanjutnya efek suhu lingkungan, jika terlalu panas maka suhu tubuh bayi juga akan ikut naik dan bayi sangat rawan tertular infeksi dari orang dewasa maka sebisa mungkin jauhkan dari orang dewasa yang sedang sakit.
Semoga membantu, terimakasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Demam pada anak dapat disebabkan oleh infeksi atau penyakit lainnya seperti flu, infeksi saluran pernapasan atas, tumbuh gigi, infeksi telinga, tonsilitis, infeksi saluran kemih, dan penyakit lainnya. Demam pada anak juga dapat terjadi setelah vaksinasi atau jika anak mengalami kepanasan akibat selimut atau pakaian yang terlalu tebal. Mengigau saat tidur pada anak sebenarnya adalah hal yang wajar dan umum terjadi pada anak-anak di bawah 10 tahun. Namun, jika anak mengigau setiap malam selama satu bulan berturut-turut, maka perlu diperhatikan dan dicari tahu penyebabnya. Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah REM sleep behavior disorder (RBD) dan sleep terror. Jika Anda khawatir dengan kondisi anak Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat.Related content