apakah menjilati celana dalam bekas orang lain bisa terjangkit HIV
Penyebab anak 2 tahun sering BAB tapi tidak mencret
Dok anak saya beberapa hari sering BAB tapi tidak mencret. Biasanya apa penyebab anak sering BAB tapi bukan diare yah? Karena saya kasihan lihat anak saya, baru selesai makan tidak lama setelah itu langsung BAB. Bahkan sehari bisa 4 sampai 5 kali BAB. Apakaha ada yang masalah dengan pencernaan anak saya? Terima kasih.
1 komentar
Terbaru
Halo Michael, terima kasih atas pertanyaan anda.
Bayi buang air besar setelah makan merupakan kondisi yang normal. Ayah dan Bunda tidak perlu cemas melihat anaknya selalu BAB setelah makan. Penyebab anak sering buang air besar karena bayi memiliki refleks gastrokolik. Refleks gastrokolik adalah refleks tubuh akibat terangsangnya usus besar ketika lambung diisi makanan. Kondisi ini menimbulkan sensasi ingin buang air besar. Kendati BAB setelah makan merupakan hal normal, hal ini bukan berarti feses yang dikeluarkan mengandung makanan yang baru saja dikonsumsi. Soalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh membutuhkan waktu 3-4 jam untuk bisa sampai ke anus. Jadi, tinja yang dikeluarkan mengandung makanan sebelumnya.
BAB setelah makan juga mungkin dialami bayi yang diberikan ASI, ketimbang bayi yang diberikan susu formula. Sebab, kandungan susu formula lebih sulit untuk dicerna sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati sistem pencernaan si kecil. Karena itu, Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir ketika bayi langsung buang air besar setelah minum ASI, sebab kondisi ini tergolong normal. Terutama, jika berat badan bayi masih stabil bahkan naik. Sebaliknya, jika berat si kecil terus turun setelah buang air besar, hal ini bisa menandakan kondisi kesehatan yang serius. Soalnya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BAB setelah makan pada dasarnya tidak menyebabkan berat badan si kecil menurun. Selain berat badan, ciri BAB setelah makan pada bayi yang sehat juga bisa dilihat dari bentuk dan tekstur fesesnya. Bentuk feses normal dan bertekstur seperti buah pisang atau pasta menandakan si kecil dalam kondisi sehat. Kendati demikian, Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan usia bayi. Soalnya, usia si kecil bisa memengaruhi frekuensi dan bentuk fesesnya. Bayi usia di bawah 1 bulan yang mengonsumsi ASI eksklusif biasanya akan buang air besar sebanyak 3-4 kali per hari. Bahkan, beberapa bayi bisa BAB sebanyak 6 kali per hari. Nah, ketika memasuki usia 3 bulan, frekuensi BAB bayi akan menurun jadi 1-2 kali per hari. Kemudian, pada usia setelahnya bayi rata-rata BAB satu kali per hari.
Anak sering bab, tapi bukan diare adalah hal normal. Meski begitu, Ayah dan Bunda perlu waspada jika peningkatan frekuensi BAB si kecil lebih dari 4 kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi feses. Tandanya, Ayah dan Bunda perlu segera berkonsultasi dengan dokter. Kondisi lain yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan dengan dokter adalah ketika feses anak jadi lebih cair atau terdapat lendir dan darah. Dikhawatirkan, kondisi feses yang tak normal ini disebabkan oleh diare. Umumnya, diare yang dialami bayi akan sembuh dengan sendirinya. Bila diare tidak kunjung sembuh dalam satu waktu minggu, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dalam kondisi ini, Bunda tetap harus memberikan asupan ASI seperti biasa agar si kecil tidak dehidrasi.
Sekian dan Terima Kasih