🔥 Diskusi Menarik

Ngamuk ngamuk tantrum

Halo, selamat malam dok saya mau tanya kenapa ya anak saya ahir ahir ini ko jadi susah di atur jadi semaunya sendiri susah di suruh mandi di suruh makan dan kalo di paksa langsung tantrum .kalo malam gamau tidur usianya baru 3 thn trimakasih 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo Heri Hery, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perilaku tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Pada rentang usia 1-3 tahun, perkembangan emosi anak biasanya belum stabil sehingga mudah tantrum. Namun, tidak bisa dipungkiri apabila anak menangis secara berlebihan dapat membuat orang tua kebingungan dan merasa kesal menghadapi perilaku anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, dengan memarahi, memukul, memaki atau melabeli anak “cengeng/ sudah diatur/ nakal” hanya akan memperburuk kondisi anak. Anda hanya perlu tetap tenang dan jangan terbawa emosi dalam menghadapinya.

Anak menangis sebagai respon yang ditunjukkan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman, merasa lapar, kecewa, sakit, lelah, butuh perhatian, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan cara anak berkomunikasi karena belum mampu mengelola dan mengenali emosinya dengan baik.

Pada situasi lain, anak menangis yang terkadang disertai dengan memukul kepala merupakan cara anak untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Anak akan mengasosiasikan dan mengkondisikan sesuatu berdasarkan pengalaman yang didapatkannya, sehingga anak akan mengulang perilaku serupa di kemudian hari agar orang dewasa di sekitarnya memenuhi keinginan anak.

Anda dapat mengurangi intensitas memberikan dengan mudah yang menjadi keinginan anak, agar anak perlahan mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan proses. Luangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anak, dan biasakan pula anak berinteraksi dengan orang di sekitar selain orang tuanya. Berikan pelukan hangat setelah anak berhenti menangis, kemudian menatap matanya sambil berbicara dengan intonasi lembut, misal “kamu merasa sedih/ marah ya? Tenang ada mama di sini bersama kamu”. Setelah anak berhenti menangis, anda dapat memberikan apresiasi, seperti pujian agar anak mengulang perilaku baiknya di kemudian

hari.

Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda sedang menghadapi tantangan dengan perilaku anak Anda yang berusia 3 tahun, terutama terkait dengan tantrum dan kesulitan dalam mengatur waktu mandi dan tidur. Ini adalah situasi yang umum dihadapi oleh banyak orangtua, dan penting untuk diingat bahwa tantrum adalah bagian dari perkembangan anak.

Tantrum pada anak sering kali terjadi karena mereka masih belajar untuk mengungkapkan emosi dan kebutuhan mereka. Pada usia 3 tahun, anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai kemampuan berkomunikasi, sehingga mereka menggunakan amukan sebagai cara untuk mengekspresikan frustrasi atau ketidakpuasan. Namun, jika tantrum terjadi terlalu sering atau berlangsung lama, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi situasi ini:

  1. Pahami Penyebabnya: Cobalah untuk mengamati situasi di mana tantrum terjadi. Apakah ada pemicu tertentu, seperti perubahan rutinitas, kelelahan, atau rasa lapar? Memahami penyebabnya dapat membantu Anda mengantisipasi dan menghindari situasi yang memicu tantrum.

  2. Tetapkan Rutinitas yang Konsisten: Anak-anak merasa lebih aman dan nyaman dengan rutinitas yang jelas. Cobalah untuk menetapkan waktu yang konsisten untuk mandi, makan, dan tidur. Ini dapat membantu anak Anda merasa lebih teratur dan mengurangi ketidakpastian yang dapat menyebabkan tantrum.

  3. Komunikasi yang Efektif: Saat anak Anda tenang, ajaklah dia berbicara tentang perasaannya. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Saya tahu kamu merasa marah ketika harus mandi, tapi mandi itu penting agar kita tetap bersih. "

  4. Berikan Pilihan: Memberikan anak Anda pilihan kecil dapat membantu mereka merasa lebih memiliki kendali. Misalnya, Anda bisa bertanya, "Apakah kamu ingin mandi sekarang atau setelah kita membaca buku?" Ini dapat mengurangi perlawanan dan membuat mereka lebih kooperatif.

  5. Tenangkan Setelah Tantrum: Setelah anak Anda mengalami tantrum, penting untuk menenangkannya. Pelukan dan kata-kata yang menenangkan dapat membantu anak merasa lebih aman dan dicintai. Namun, penting juga untuk menjelaskan bahwa tantrum bukanlah cara yang baik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

  6. Konsultasi dengan Profesional: Jika Anda merasa bahwa tantrum anak Anda sudah di luar batas normal, atau jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau dokter anak. Mereka dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan saran yang lebih spesifik.

Ingatlah bahwa setiap anak itu unik, dan proses ini mungkin memerlukan waktu. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci. Jika Anda merasa bahwa saran ini membantu, atau jika ada hal lain yang ingin Anda diskusikan, silakan beri tahu saya. Saya di sini untuk membantu!

4 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan