Kenapa anak saya sering memegang alat kelamin temannya?
Kejadiannya sudah terjadi beberapa kali pada teman yang berbeda-beda.mohon jawabannya dok.tks
Kejadiannya sudah terjadi beberapa kali pada teman yang berbeda-beda.mohon jawabannya dok.tks
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Jika saya di suruh pegang penis teman saya dan saya mau itu boleh atau tidak
Halo Yenny Savitri, terima kasih untuk pertanyaanya.
Saya memahami kekhawatiran anda. Bagi beberapa orang, pembahasan mengenai seksual adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, terutama kepada anak. Namun, memberikan pendidikan seksual sejak dini penting untuk dilakukan, agar meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Selain itu, dapat membantu anak untuk melindungi dirinya sendiri sehingga meminimalisir mengalami atau sebagai pelaku pelecehan atau kejahatan seksual lainnya.
Berdasarkan cerita yang anda sampaikan, besar kemungkinan buah hati anda pernah terpapar tontonan berbau pornografi atau melihat orang dewasa di sekitarnya. Menyikapi hal ini diperlukan ketenangan, anda tidak perlu langsung memarahi/ memukul anak karena akan semakin memperburuk kondisinya. Dengan demikian, ada baiknya anda menanyakan langsung mengenai perilakunya tersebut dengarkan semua jawabannya tanpa menghakimi agar ia lebih terbuka, misalnya āapa yang kamu lakukan kepada teman kamu? kenapa kamu melakukan itu? Kamu tahu perilaku itu dari mana? Bagaimana perasaanmu setelah melakukannya? dsbā.
Beberapa hal yang dapat dilakukan lainnya, yaitu anda dapat mengedukasi terkait kesehatan dan organ reproduksi secara umum mulai dari balita sampai dewasa agar anak dapat memahami hal tersebut. Kemudian, anda memberikan pemahaman kepada anak mengenai bagian tubuh yang hanya boleh disentuh oleh dirinya sendiri, dan tidak boleh sembarangan disentuh oleh orang lain (mulut, dada, anus, alat kelamin, paha), termasuk tidak boleh melakukan hal demikian kepada temannya. Apabila anda merasa kesulitan, maka dapat mengajak anak anda untuk bertemu psikolog sehingga segera tertangani dengan tepat.
Semoga membantu ya.