🔥 Diskusi Menarik

Kenapa anak berusia mau 1 tahun suka pukul kepala?

Dok kenapa anak saya suka pukul kepala tanpa sebab? Dan sering benturkan kepalanya kelantai

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran anda sebagai orang tua.

Pada dasarnya anak usia 1 tahun belum mengetahui secara pasti terkait benar atau salah mengenai perilaku memukul kepala yang dilakukan. Dengan demikian, diperlukan mencari tahu lebih lanjut mengenai kondisinya. Anak memukul kepala bukan berarti orang tua gagal dalam mengasuh anak, ataupun anak akan lebih agresif ketika dewasa nanti. Namun, dibalik dari hal tersebut ada berbagai faktor penyebab. Ada kemungkinan anak sedang mengekspresikan emosi, mengeksplorasi sensasi sensoris, atau sedang mencari perhatian.

3 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, kebiasaan anak Anda untuk memukul kepala tanpa sebab mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
  1. Merasa nyaman: Beberapa anak merasa nyaman dan rileks ketika mereka memukul kepala sendiri.
  2. Pereda sakit: Anak mungkin memukul kepala saat merasa sakit, misalnya karena tumbuh gigi atau infeksi telinga.
  3. Mengatasi frustrasi: Anak yang belum bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata mungkin menggunakan tindakan memukul kepala sebagai cara untuk mengungkapkan rasa kesal atau marah.
  4. Mengalami gangguan perkembangan: Jika perilaku ini terjadi secara terus-menerus dan tanpa penyebab yang jelas, anak mungkin memiliki gejala sindrom spektrum autisme atau gangguan perkembangan lainnya.

Untuk mengatasi kebiasaan anak yang suka memukul kepala, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut:

  1. Perhatikan frekuensi dan penyebab perilaku tersebut.
  2. Coba berikan perhatian ekstra dan kenyamanan pada anak untuk mengurangi kebutuhan mereka untuk memukul kepala.
  3. Ajak anak untuk bermain atau melakukan aktivitas fisik yang dapat mengalihkan perhatiannya.
  4. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak untuk evaluasi lebih lanjut dan saran pengelolaan yang tepat.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh informasi tambahan, silakan beritahu saya.

3 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan