kalau sekolah minta ditunggu di dalam kelas dan kalau mau berangkat kurang semangat
anak saya umur 6,5 tahun sudah masuk kelas 1 SD. saya juga harus bekerja. kalau berangkat sekolah anak saya kurang semangat. masuk kelas minta ditunggu di dalam kelas. padahal kalau saya tidak liat dia bisa mengerjakan sendiri. kalau saya tidak mau nunggu di dalam kelas anak saya malah nangis guling-guling. saya sudah pernah memaksa anak untuk berangkat sekolah tapi tidak mempan. saya sudah pernah menuruti jika anak tidak mau berangkat saya biarkan belajar dirumah, tapi barang kesukaannya saya simpan sekarang bosan dirumah kalau tidak berangkat sekolah, tp tetep minta di tungguon. kalau di tunggiin jadi tambah manja. mohon bantuan solusi agar anak saya lebih baik
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Sebagai orang tua tentu mengharapkan buah hatinya memperoleh pendidikan yang layak dan memadai, agar dapat membantu menunjang kehidupan mereka ke depannya. Orang tua selalu mengupayakan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, terkadang anak juga menampilkan perilaku yang bertentangan dengan harapan orang tua, misalnya anak yang menolak untuk berangkat ke sekolah sehingga membuat orang tua merasa kesal, marah, kecewa dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan anak tidak mau ke sekolah, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal biasanya disebabkan oleh lingkungan sekolah yang tidak nyaman bagi anak, anak mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, atau anak mengalami perundungan di sekolah, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Sedangkan faktor internal yang dialami yaitu anak mengalami kecenderungan Separation Anxiety Disorder (SAD), di mana anak akan mengalami kecemasan saat berpisah dengan figur lekatnya (ibu, ayah, pengasuh, dll) sehingga anak tidak mau meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah, atau adanya faktor internal lainnya.
Meskipun demikian, sebaiknya orang tua tidak langsung memarahi atau memukul anak karena akan menyebabkan anak semakin tidak ingin ke sekolah, atau bisa saja muncul masalah baru lainnya. Hal pertama yang dapat dilakukan sebagai orang tua, yaitu mencari tahu penyebab anak tidak mau berangkat ke sekolah. Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi mengenai pikiran dan perasaan anak terkait sekolah, mengenali secara pasti kekhawatiran yang dirasakan oleh anak. Selain itu, ceritakan kepada anak mengenai hal-hal yang menarik di sekolah, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya belajar dari sekolah dan konsekuensi jika anak tidak mau sekolah. Orang tua juga dapat membuat perjanjian bersama anak mengenai jadwal sekolah, yang disertai dengan sikap yang tegas dari orang tua apabila anak melanggar perjanjian tersebut. Kemudian orang tua juga perlu memberikan penghargaan kepada anak saat mau berangkat ke sekolah, seperti pelukan, pujian, dan sebagainya sehingga anak termotivasi untuk mengulang kembali perilaku baik tersebut
Untuk info lebih lanjut mengenai gangguan kecemasan saat berpisah (Separation Anxiety Disorder) bisa dibaca di artikel berikut https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/separation-anxiety-disorder/
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke sikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
hellosehat.com
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan beberapa saran untuk situasi yang Anda hadapi dengan anak Anda yang kurang semangat untuk pergi ke sekolah.:Komunikasi dan pemahaman: Ajak anak Anda untuk berbicara tentang perasaannya terkait sekolah. Tanyakan apa yang membuatnya tidak semangat dan mengapa dia ingin ditunggu di dalam kelas. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berusaha memahami perspektifnya.
Berikan motivasi: Bantu anak Anda melihat sisi positif dari sekolah. Ceritakan pengalaman menyenangkan yang bisa dia dapatkan di sekolah, seperti bertemu teman-teman, belajar hal baru, atau bermain di luar ruangan. Berikan pujian dan dorongan ketika dia berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai prestasi di sekolah.
Jadwalkan rutinitas yang menyenangkan: Buat rutinitas pagi yang menyenangkan sebelum berangkat sekolah. Misalnya, bisa bermain game atau membaca buku bersama sebelum berangkat. Hal ini dapat membantu meningkatkan semangat anak Anda untuk pergi ke sekolah.
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan: Ajak anak Anda untuk merencanakan kegiatan di sekolah atau memberikan pilihan terkait hal-hal yang dia sukai di sekolah. Dengan melibatkannya dalam pengambilan keputusan, dia akan merasa lebih berdaya dan memiliki kontrol atas situasi.
Bicarakan dengan guru: Sampaikan kekhawatiran Anda kepada guru anak Anda. Mungkin ada faktor di sekolah yang membuatnya kurang semangat. Guru dapat memberikan saran atau strategi untuk membantu anak Anda lebih nyaman di lingkungan sekolah.
Tetap konsisten: Meskipun anak Anda menangis atau meminta ditunggu di dalam kelas, penting untuk tetap konsisten dengan keputusan Anda. Jika Anda terus menunggu di dalam kelas, anak Anda mungkin akan semakin manja. Berikan dukungan dan dorongan, tetapi juga berikan batasan yang jelas.
Cari bantuan profesional: Jika masalah ini terus berlanjut dan mempengaruhi kesejahteraan anak Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog anak atau konselor sekolah. Mereka dapat membantu mengidentifikasi dan menangani masalah yang mendasari ketidaksemangatan anak Anda.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan kepribadian yang berbeda. Penting untuk memahami anak Anda secara individu dan mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhannya. Semoga saran-saran ini dapat membantu Anda dalam mengatasi situasi ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.
Related content