Kalau marah merusak barang .
Anaknya sdh.kuliah bila marah sering merusak barang barang disrkitarnya .tidak peduli barsng itu mahal menurut kami.bagaimana cara mengatasi
Anaknya sdh.kuliah bila marah sering merusak barang barang disrkitarnya .tidak peduli barsng itu mahal menurut kami.bagaimana cara mengatasi
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Sri Harjati, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Marah merupakan salah satu bentuk emosi sebagai respon yang muncul akibat situasi yang dialami oleh seseorang. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan maka perlu untuk dikendalikan, terutama apabila mengganggu aktivitas sehari-hari, merusak hubungan dengan orang sekitar, membahayakan diri sendiri dan orang lain maka perlu untuk segera dikonsultasikan kepada tenaga profesional. Respon emosi marah yang muncul juga tidak terlepas dari pikiran yang hadir saat itu.
Perlu diketahui bahwa mendiagnosa seseorang mengalami gangguan mental, beserta penyebab kondisinya saat ini dibutuhkan asesmen mendalam mengenai kondisi orang tersebut oleh profesional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa sendiri).
Sebagai orang terdekatnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah, serta validasi emosi dan pikiran yang diutarakan. Terkadang seseorang yang mengalami permasalahan tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Ajak berbicara dari hati ke hati penyebab kemarahan, dan respon marah yang ditunjukkan. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Hal tersebut diharapkan dapat sebagai bahan introspeksi. Anda bisa saja menemui tantangan dan membutuhkan proses yang lama sampai yang bersangkutan dapat menerima kondisinya dan mulai melihat dari perspektif yang berbeda. Penting diperhatikan bahwa segala sesuatu/ benda tajam yang berpotensi menyakiti dirinya dan orang di sekitarnya harus disingkirkan. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional ke psikolog dan psikiater agar segera tertangani dengan tepat.
Semoga dapat membantu
Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati, bangun komunikasi yang hangat dan terbuka. Hindari langsung menghakimi atau memarahi, tapi tunjukkan bahwa Anda peduli dan ingin membantunya mengatasi masalahnya. Bantu dia mengidentifikasi pemicu kemarahannya dan cari cara untuk mengelola emosi dengan lebih baik. Misalnya, dengan latihan pernapasan, olahraga, atau kegiatan relaksasi lainnya. Jika perlu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis untuk mendapatkan bantuan profesional. Mereka bisa memberikan strategi yang lebih spesifik dan efektif untuk mengelola amarahnya. Selain itu, penting juga untuk menjadi contoh yang baik. Tunjukkan cara mengelola emosi dengan tenang dan positif dalam menghadapi masalah. Hindari perilaku agresif atau kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
Related content