Jika anak bayi 6 bulan Menelan benda asing

Dok saya ingin bertanya anak saya umur 6 bulan dia setiap pup fases nya keras udah di kasi minum air putih dan air buah buahan tapi masih saja keras dok kenapa yaa?? Dan juga tadi anak saya tertelan butiran kentang yang belum hancur apa kah dalam keadaan nya tidak berbahaya dok.. Mohon di jawab

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
74
3
1

1 komentar

Halo Vito, terima kasih atas pertanyaan anda.


Untuk mengetahui cara mengatasi sembelit pada bayi, orang tua perlu tahu apa saja faktor penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab sembelit pada bayi yang paling umum terjadi:

1. Baru dikenalkan dengan makanan padat -> Sembelit biasanya dialami bayi yang mengalami transisi dari konsumsi cairan atau ASI ke makanan padat. Hal ini dapat terjadi karena sistem pencernaannya belum terbiasa dengan kehadiran makanan padat.

2. Kekurangan cairan -> Kekurangan cairan bisa menyebabkan kotoran bayi menjadi kering atau keras, sehingga susah dikeluarkan. Selain itu, bayi terkadang susah menerima makanan dan minuman karena memiliki masalah di mulutnya, seperti pertumbuhan gigi susu atau adanya sariawan.

3. Pemilihan susu formula yang kurang tepat -> Susu formula memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan ASI, sehingga lebih sulit dicerna. Hal ini dapat menyebabkan tinja bayi menjadi lebih keras dan sedikit lebih besar, sehingga bayi segan buang air besar dan mengalami sembelit.

4. Kondisi medis tertentu -> Kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan terjadinya sembelit pada bayi. Pada bayi di bawah usia 6 bulan, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab umum bayi mengalami sembelit, yaitu penyakit Celiac, hiperkalsemia, hipotiroid, penyakit Hirschprung, dan kelainan sumsum tulang belakang. Beberapa kondisi medis lain yang juga bisa menyebabkan bayi mengalami sembelit adalah keracunan makanan dan alergi makanan atau alergi susu sapi. Faktor psikologis juga bisa memengaruhi bayi mengalami sembelit, misalnya karena berada di lingkungan asing atau saat bepergian jauh.


Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi


Untuk mengatasi sembelit pada bayi, Anda perlu menyesuaikan dengan usia Si Kecil. Hal ini karena kondisi fisik bayi berbeda-beda di tiap perkembangan usianya. Contohnya, sembelit pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan lebih sering disebabkan oleh konsumsi susu formula. Namun, bila Anda ingin mengganti jenis susu formula atau kembali memberikan ASI untuk Si Kecil, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu guna menentukan keamanannya dan mengetahui jenis susu formula yang sesuai dengan kondisi Si Kecil. Sembelit pada bayi kurang dari 6 bulan juga bisa diatasi dengan cara mengayunkan kedua kakinya. Gerakan ini bisa mendukung pergerakan di saluran cerna, sehingga kotoran akan lebih mudah dikeluarkan. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu meletakkan Si Kecil di kasur dalam posisi terlentang, lalu ayunkan kedua kakinya seperti mengayuh sepeda. Sedangkan untuk mengatasi sembelit pada bayi usia 6–24 bulan, Anda dapat melakukan berbagai cara berikut ini:

1. Berikan makanan tinggi serat -> Tambahkan asupan serat dari sayuran dan buah ke dalam menu MPASI Si Kecil setiap harinya. Utamakan memberinya makan berserat yang berasal dari buah-buahan berkulit dan bisa langsung dikonsumsi, seperti buah plum, aprikot, persik, atau kismis.

2. Berikan cairan tambahan -> Bila Si Kecil mengonsumsi susu formula, Anda bisa memberikan asupan cairan tambahan di luar waktu makan utama. Berbagai asupan cairan tersebut bisa diperoleh dari air putih, sup, atau jus buah. Jus buah juga bisa melancarkan sistem pencernaan bayi dan mengatasi susah BAB. Anda bisa memberikan Si Kecil jus buah segar dari apel atau pir selama 1 minggu, tetapi pastikan untuk tidak memberinya lebih dari 120 ml per hari.

3. Batasi pemberian susu sapi -> Bila Si Kecil sudah berusia lebih dari 18 bulan, disarankan untuk tidak memberinya susu sapi lebih dari 500 ml per hari. Hindari pula memberinya minuman manis sebelum waktu makan utama.

4. Merangsang gerak usus dengan menggerakan kaki bayi -> Melancarkan pencernaan bayi juga bisa dilakukan dengan menggerakan tubuhnya. Tempatkan bayi pada posisi tidur telentang di depan anda, kemudian angkat kedua kakinya, lalu buat gerakan seolah si Kecil sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini akan membantu melepaskan tekanan pada perut dan usus bisa bekerja dengan lebih baik. Tak hanya itu, melatih kakinya dengan posisi mengayuh juga diketahui dapat membuat fesesnya terdorong oleh usus.

5. Ganti merek susu formulanya -> Apabila bayi diberi susu formula (sufor), bisa jadi penyebabnya mengalami BAB keras ialah karena tidak cocok dengan merk sufor tersebut. Oleh karena itu, Mama bisa mencoba mengganti merk sufor yang digunakan. Tubuh bayi memiliki reaksi berbeda terhadap bahan yang terkandung di dalam sufor. Bisa jadi tubuhnya mengalami intoleransi laktosa, karena itu Anda bisa memilih merk dengan kadar laktosa yang lebih rendah.


Apabila anak tidak sengaja tertelan kentang yang belum hancur dan selama anak tidak tersedak maka tidak masalah.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan