Hi doc sya mau nanya kenapa hubungan relationship sya tidak pernah berjalan dengan lancar
Hubungan relationship sya terakhir kali di tahun 2020 dan setelah itu sya belum menemukan orang yang tepat sampai detik ini. Dan baru baru ini saya sudah 2 kali ditinggal sama lelaki ketika kita lagi dluar dan itu membuat sya sangat trauma. Dan saya jadi tidak percaya diri lagi untuk dekat dengan siapapun karena selalu gagal. Saya merasa tidak pernah diprioritaskan dalam hubungan sama seperti waktu sya masih kecil di keluarga saya selalu diabaikan , apa karena sya belum sembuh dgn inner child sya atau bagaimana ya doc semoga doc bisa membantu 🙏
Halo Fadilah Aprilliani, terima kasih atas pertanyaan anda
kami dapat memahami kekhawatiran anda mengenai relasi yang dijalani. Pengalaman-pengalaman tersebut bisa saja menyebabkan anda menggeneralisasikan bahwa semua laki-laki sama saja sehingga anda merasa khawatir membina hubungan kembali. Hal ini diperkuat juga dengan adanya perasaan diabaikan sejak kecil yang berdampak sampai saat ini.
Dalam menjalani sebuah hubungan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Selain itu, terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.
Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Dari cerita yang Anda bagikan, terlihat bahwa Anda mengalami trauma dan kepercayaan diri yang rendah akibat pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya. Hal ini bisa dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil Anda di mana Anda merasa tidak diprioritaskan dalam keluarga.:Penting untuk diingat bahwa trauma dan pengalaman masa kecil dapat memengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain di masa dewasa. Mungkin ada hubungan antara trauma masa kecil dan kesulitan Anda dalam menjalin hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Saya sarankan Anda untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang dapat membantu Anda memahami dan mengatasi trauma masa lalu Anda. Terapi dapat membantu Anda memperkuat kepercayaan diri, memahami pola hubungan yang tidak sehat, dan membangun hubungan yang lebih positif di masa depan.
Selain itu, penting juga untuk memberikan waktu dan ruang bagi diri sendiri untuk menyembuhkan dan memperbaiki diri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri Anda kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Semoga saran ini membantu Anda dalam proses penyembuhan dan membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Related content