Halo dok, saya mau bertanya, anak saya sdh sekolah Tk

Halo dok, saya mau bertanya, anak saya sdh sekolah Tk 2 bln ,selama 2 bln anak sy sekolah aman aman saja ditinggal disekolah sampai jam pulang, stelah hampir 2 bln skolah anak sy tdak mau ditinggal d sekolah , minta ditemani terus sama mamanya, ini sdh terjadi seminggu, sdh ditanyakan apa ada masalah di sekolah, dibilang tdk ada,, dirumah pun dia kelihatan takut kehilangan mamanya, mamanya pergi keluar sbntar, dia nangis,, gimana caranya supaya anak tidak takut di tinggal pergi..sama mamanya ya dok,, memang sebelumnya biasa anak sy selalu minta ikut dan dibawa sama mama klo mau pergi keluar,, pergi ke pasar gitu dok.. terimakasih dok,,

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
15
2

2 komentar

Halo Dedi Efendi, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran anda sebagai orang tua.

Perubahan ini merupakan hal yang cukup umum terjadi pada anak usia sekolah dasar awal, dan biasanya menandakan adanya konflik emosional internal atau respons terhadap perubahan situasional. Penolakan ini bukan sekadar “nakal” atau “manja”, tetapi bentuk komunikasi emosional. Dengan respon yang hangat, konsisten, dan edukatif, anak akan belajar mengekspresikan perasaannya secara sehat dan perlahan mengatasi kecemasan yang muncul.


Perlu dikenali beberapa faktor yang menyebabkan anak menolak sekolah secara mendadak, yaitu adanya kecemasan atau ketakutan yang muncul terhadap sesuatu di sekolah (tekanan akademik, interaksi sosial, peraturan baru, dsb). Ada kemungkinan juga anak mengalami pengalaman tidak menyenangkan di sekolah (konflik dengan teman, kesulitan pelajaran, atau hukuman, dsb). Bahkan bisa saja karena kebutuhan emosional anak belum terpenuhi.


Adapun yang dapat dilakukan dalam mendampingi anak adalah memulai dengan memvalidasi emosi anak dengan mengakui rasa sedih/ takut/ khawatir agar merasa didengar atau diterima. Selanjutnya identifikasi permasalahan anak tanpa memberikan rasa tertekan atau rasa bersalah. Anda tetap perlu mempertahankan rutinitas berangkat sekolah, namun buat lebih nyaman (sarapan bersama, beri waktu bermain singkat, atau obrolan ringan sebelum berangkat). Membuat kesepakatan bersama dengan melibatkan anak mencari solusi bersama. Kemudian pantau dan evaluasi perilakunya lebih lanjut, jika memungkinkan bekerja sama dengan pihak sekolah.


Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog pendidikan/ psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Berdasarkan cerita Anda, perubahan perilaku anak Anda yang tiba-tiba tidak mau ditinggal di sekolah dan menunjukkan kecemasan saat Anda pergi, kemungkinan besar merupakan tanda-tanda kecemasan perpisahan atau *separation anxiety*. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak, terutama saat ada perubahan rutinitas atau lingkungan seperti mulai sekolah:

Penting untuk dipahami bahwa kecemasan perpisahan ditandai dengan kekhawatiran berlebihan saat berpisah dari orangtua atau pengasuh utama. Meskipun anak Anda mengatakan tidak ada masalah di sekolah, perasaan cemas ini bisa muncul tanpa alasan yang jelas bagi anak, atau mungkin ada pemicu kecil yang membuatnya merasa tidak aman. Beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk membantu anak:

  1. Komunikasi Tenang: Ajak anak berbicara dengan tenang tentang perasaannya. Dengarkan apa yang ia rasakan tanpa menghakimi. Meskipun ia bilang tidak ada masalah, mungkin ada hal kecil yang mengganggunya.
  2. Persiapan dan Antisipasi: Sebelum berpisah, beritahu anak bahwa Anda akan pergi sebentar dan akan kembali. Berikan pelukan dan ciuman perpisahan yang singkat namun meyakinkan. Hindari perpisahan yang berlarut-larut karena bisa meningkatkan kecemasan.
  3. Konsistensi: Tetaplah konsisten dengan rutinitas sekolah dan perpisahan. Ini membantu anak merasa lebih aman karena tahu apa yang akan terjadi.
  4. Berikan Reassurance: Yakinkan anak bahwa Anda akan selalu kembali. Anda bisa meninggalkan benda kecil miliknya yang bisa ia pegang sebagai pengingat Anda.
  5. Dorong Kemandirian: Berikan pujian saat anak menunjukkan kemandirian, sekecil apapun itu.
  6. Hindari Menciptakan Kondisi Nyaman Berlebihan di Rumah: Jika anak tidak mau sekolah karena cemas, hindari menciptakan kondisi yang terlalu nyaman di rumah yang bisa memperkuat keinginan anak untuk tidak berpisah. Pastikan ia tetap belajar atau melakukan aktivitas yang sesuai. Jika kecemasan ini berlanjut, semakin parah, atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari anak (seperti kesulitan di sekolah, menarik diri dari teman, atau perubahan pola tidur/makan), sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional. Tanda-tanda seperti perubahan perilaku yang tiba-tiba, kesedihan atau kecemasan yang berkelanjutan, serta menarik diri dari kehidupan sosial adalah indikasi bahwa konsultasi dengan psikolog anak mungkin diperlukan untuk mendapatkan dukungan dan penanganan yang tepat.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan