🔥 Diskusi Menarik

Hallo dokter

Hallo dokter kenapa bayi saya 9 bulan ruam popok/selangkangan pahanya gatal sampai merah dokter. Apa obatnya yg manjur???

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
2

2 komentar

Hai sobat sehat, terima kasih pertanyaannya.

Ruam popok atau dermatitis popok iritan (diaper rash) adalah peradangan dan iritasi kulit berupa ruam kemerahan di area kulit yang tertutup oleh popok. Meski tidak berbahaya, kondisi ini dapat membuat penderitanya tidak nyaman. Bahkan, jika tidak segera ditangani dengan tepat, diaper rash bisa memicu terjadinya infeksi bakteri atau jamur pada permukaan kulit.


Ruam popok adalah kondisi yang lebih sering dialami oleh bayi. Kendati demikian, kondisi ini, juga bisa terjadi pada orang dewasa, terutama lansia yang sudah mulai menggunakan popok karena inkontinensia urine (kehilangan kemampuan untuk berkemih) ataupun inkontinensia alvi atau tinja (tidak mampu mengontrol buang air besar).


Penyebab Ruam Popok

Ruam popok adalah kondisi yang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari iritasi akibat kotoran, gesekan, infeksi jamur, infeksi bakteri, hingga reaksi alergi. Berikut penjelasan lengkapnya.


Kontak terlalu lama dengan kotoran: Urine dan feses dapat membuat popok menjadi lebih lembap sehingga berisiko menimbulkan iritasi pada kulit, terutama jika digunakan terlalu lama.


Gesekan: Popok sekali pakai yang terbuat dari bahan absorben sintetik dapat menimbulkan gesekan yang bisa memicu iritasi pada kulit. Selain itu, penggunaan popok terlalu ketat juga dapat menyebabkan munculnya dermatitis popok iritan.


Infeksi jamur: Jamur Candida dapat tumbuh dengan cepat pada area popok yang memiliki tingkat kelembapan tinggi.


Infeksi bakteri: Selain infeksi jamur, ruam popok juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Bakteri-bakteri tersebut biasanya menginfeksi bayi baru lahir akibat kolonisasi atau berkumpulnya bakteri pada tali pusat.


Reaksi alergi: Penggunaan produk deterjen, sabun mandi, atau popok yang tidak tepat dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit si kecil yang cenderung sensitif.


Selain itu, sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya ruam popok adalah sebagai berikut:

  • Memiliki kulit yang sensitif.
  • Mempunyai riwayat dermatitis seboroik atau dermatitis atopik (eksim).
  • Mulai mengonsumsi MPASI. Sebab, perubahan pola dan jenis makanan dapat memengaruhi frekuensi dan jumlah feses ataupun urine si kecil sehingga bisa menyebabkan popok menjadi cepat lembap.
  • Penggunaan antibiotik yang kurang tepat. Pada beberapa kasus, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat membunuh bakteri baik (flora normal) sehingga dapat memicu pertumbuhan jamur pada kulit.


Gejala Ruam Popok

Gejala utama diaper rash adalah munculnya ruam dan bintik-bintik merah di area pemakaian popok, seperti lipatan paha, alat kelamin, dan bokong. Selain itu, ruam merah tersebut juga tampak bengkak dan terasa hangat saat disentuh.


Pada kasus yang lebih parah, diaper rash dapat menimbulkan kulit bersisik, mengelupas, kulit terasa gatal, hingga luka lepuh. Kondisi inilah yang dapat membuat bayi menjadi lebih rewel, terutama setelah buang air kecil, buang air besar, ataupun ketika sedang mengganti popok, karena dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman.


Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Umumnya, ruam popok dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan dari dokter. Namun, untuk mempercepat proses pemulihan, dokter dapat menganjurkan pasien untuk menjaga dan merawat kulit agar tetap bersih dan kering. Selain itu, beberapa jenis salep topikal yang dapat diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi penyebab serta meredakan gejala ruam popok adalah:


Salep yang mengandung zinc oxide.

Salep yang mengandung kortikosteroid potensi ringan, seperti hidrokortison untuk mengurangi iritasi, gatal, dan pembengkakan pada kulit.

Krim antijamur untuk menghambat pertumbuhan jamur yang menyebabkan diaper rash.


Di samping itu, beberapa perawatan mandiri yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan diaper rash adalah:

  • Memeriksa dan mengganti popok secara rutin, yaitu setiap 3–4 jam sekali.
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menggantikan popok bayi.
  • Membiarkan bayi tidak menggunakan popok selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari. Hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara pada permukaan kulit bayi.
  • Mengoleskan petroleum jelly untuk meredakan iritasi.


Cara Mencegah Ruam Popok

Pada dasarnya, cara mencegah diaper rash dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan serta merawat kulit yang tertutup popok. Adapun sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya diaper rash adalah:

  • Pastikan area kulit yang tertutup popok tetap bersih dan kering.
  • Menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung zat-zat iritan, seperti fenol, asam salisilat, benzokain, hidrogen borat, dan lain-lain.
  • Mengenakan pakaian yang menyerap keringat.
  • Menggunakan pelembap pada area kulit yang tertutup oleh popok.
  • Memilih ukuran popok yang tepat. Hindari penggunaan popok yang terlalu ketat.
  • Membilas bokong bayi menggunakan air hangat saat sedang mengganti popok.
  • Memastikan bokong dan area genital bayi telah bersih dan kering sepenuhnya sebelum menggunakan popok.
  • Mengganti popok dan memandikan bayi secara rutin setiap hari.
8 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya seorang asisten AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya dapat memberikan beberapa saran umum terkait ruam popok pada bayi.

Ruam popok pada bayi biasanya disebabkan oleh iritasi kulit akibat gesekan dan kelembapan yang terperangkap di area popok. Beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengatasi ruam popok adalah:

  1. Ganti popok secara teratur: Pastikan Anda mengganti popok bayi secara teratur, terutama setelah bayi buang air kecil atau besar. Biarkan area popok kering sebelum memasang popok yang bersih dan kering.

  2. Bersihkan dengan lembut: Saat membersihkan area popok, gunakan air hangat dan lap dengan lembut. Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang keras, karena dapat menyebabkan iritasi kulit.

  3. Gunakan krim pelindung: Oleskan krim pelindung seperti krim dengan kandungan zinc oxide pada area popok bayi setiap kali mengganti popok. Krim ini membantu melindungi kulit dari iritasi dan membantu penyembuhan ruam.

  4. Biarkan kulit bayi terbuka: Sesekali, biarkan kulit bayi terbuka selama beberapa saat untuk membiarkan udara mengalir dan membantu mengeringkan area popok.

Jika ruam popok bayi tidak membaik setelah beberapa hari atau jika ada tanda-tanda infeksi seperti bintik berisi cairan atau luka berdarah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai, seperti krim anti-jamur atau antibiotik jika diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa setiap bayi dapat memiliki kondisi kulit yang berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

9 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan