Beberapa Penyebab Bayi Jarang Pipis

Normalnya, bayi akan pipis setiap sekitar 3 jam sekali atau dengan kata lain, ia pipis sebanyak 4 sampai 6 kali dalam sehari. Jumlahnya juga tergantung berat badan.


Frekuensi pipis si Kecil dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selama si Kecil tidak mengalami gejala lain seperti demam, rewel berlebihan, dan dehidrasi, Anda tidak perlu khawatir.


Berikut beberapa penyebab frekuensi pipis si kecil berkurang


1. Lebih banyak berkeringat

Jika si kecil lebih banyak berkeringat, pipisnya akan lebih jarang. Hal ini tergantung cuaca, pakaian yang ia kenakan, suhu ruangan, ataupun sirkulasi udara di kamar si kecil.


Pada kondisi cuaca panas, biasanya bayi jarang pipis tapi berkeringat. Ini karena keringat adalah cara lain untuk mengeluarkan sisa cairan dari dalam tubuh.


2. Bayi yang minum ASI cenderung lebih jarang pipis

ASI lebih banyak diserap oleh tubuh daripada susu formula. Hal ini membuat zat yang dikeluarkan lebih sedikit, baik berupa kotoran maupun air seni.


3. Berat badan si kecil lebih ringan

Melansir American Academy of Pediatrics, jumlah cairan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh bayi menyesuaikan dengan berat badan bayi . Bayi yang jarang pipis bisa jadi karena berat badannya kurang dari 2,5 kg.


4. Bayi tidak mengonsumsi ASI atau susu formula yang cukup

Perlu ibu memerhatikan apakah si kecil cukup minum ASI atau susu formula. Normalnya, bayi yang baru lahir perlu menyusu setiap 2 jam sekali.


Jika tidak, ia akan kekurangan asupan nutrisi sehingga pipis pun menjadi jarang. Selain itu, bisa jadi bayi Anda dehidrasi karena kurang cairan.


Kapan harus ke dokter jika bayi jarang pipis?


Meskipun jarang pipis merupakan hal yang wajar, tetapi ibu tetap perlu mewaspadai bahaya dehidrasi yang mungkin menjadi penyebab bayi jarang buang air kecil.


Tanda-tanda dehidrasi pada bayi antara lain sebagai berikut.


  • Tidak buang air kecil selama 4 sampai 6 jam pada usia di bawah 6 bulan.
  • Dalam sehari, popok yang diganti kurang dari 6 kali.
  • Hanya sedikit mengeluarkan air mata saat menangis.
  • Lebih rewel daripada biasanya.
  • Fontanel (bagian lunak pada ubun-ubun bayi) tampak cekung atau lebih rata dari biasanya.
  • Kulit tampak lebih kering atau keriput terutama di bagian lengan, perut dan kaki.
  • Bayi terlihat lemas dan lesu.
  • Si kecil sering mengantuk.
  • Detak jantung terlalu cepat atau justru terlalu lambat.


Jika anak mengalami demam, penting untuk memperhatikan frekuensi dan warna pipisnya. Jika pipis bayi berwarna kuning pekat, apalagi cokelat atau kemerahan segera bawa ke pusat kesehatan terdekat.

Baca penjelasan lebih lanjut di artikel berikuthttps://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gejala-anak/bayi-jarang-pipis/

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1129
1

0 komentar

Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan