Aslamualaikum Dokter says may bertanya.

Jadi 2minggu saya merasakan ada yang berdetak do telinga sebelah kanan saya seperti detak detak gitu

Kaya denyut Nadi pads jantung. Namun terjadi pada 2 detik sampe 1 detik berhenti nya denyutan ITU.apa akan berakibat fatal jika do periksa atau harus berobat me dokter.

Soal nya aga risih saya mendengar nya. Jadi apa gejala tersebut dokter.mohonndi Bantu!.

Sekian trimaksih semoga sehat selalu Dan di beri rizki yang berlimpah... Aminn...

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
198
3
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Beberapa orang dapat merasakan dengung atau bahkan mendengar detak jantung di telinga pada keadaan hening. Bila Anda mengalaminya, maka hal ini bisa menandakan bahwa Anda mengalami kondisi yang disebut sebagai pulsatile tinnitus. Pulsatile tinnitus atau telinga berdenyut sedikit berbeda dengan kondisi serupa yang disebut tinnitus. Tinnitus memiliki ciri berupa adanya dengung, siulan, desisan, atau suara ‘klik’ pada telinga akibat sel saraf menangkap sinyal abnormal yang bergerak dari telinga menuju otak. Sementara itu, penyakit telinga ini punya ciri yang khas seperti mendengar suara detak berirama tetap menyerupai denyut jantung dari dalam tubuh. Suara detak ini merupakan suara dari peredaran darah pada arteri di sekitar area telinga.


penyebab pulsatile tinnitus lebih mudah ditemukan daripada penyebab tinnitus biasa. Namun, penyebab pastinya masih sulit ditentukan. Biasanya, pulsatile tinnitus ini terjadi pada salah satu telinga. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan aliran darah di pembuluh di dekat telinga atau perubahan kesadaran akan aliran darah tersebut. Pembuluh itu termasuk arteri dan vena besar di leher dan dasar tengkorak, serta pembuluh kecil di telinga itu sendiri. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan telinga seperti berdegup.

1. Hipertiroidisme -> Kondisi seperti hipertiroidisme, tirotoksikosis, atau anemia parah dapat menyebabkan pulsatile tinnitus. Ini karena ketika mengalami kondisi ini, darah mengalir dengan cepat, sehingga menimbulkan lebih banyak suara daripada darah yang mengalir dengan lambat.

2. Aterosklerosis -> Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dapat menyebabkan bagian dalam pembuluh darah tidak teratur, sehingga aliran darah akan mengalami turbulen (kacau). Aliran ini kemudian menjadi berisik, sama seperti aliran sungai yang menjadi lebih berisik di deretan jeram atau air terjun.

3. Oklusi tabung eustachius -> Tabung eustachius adalah lorong kecil yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga tengah. Saluran ini akan terbuka ketika Anda bersin, menelan, atau menguap. Ketika tabung eustachius tersumbat, Anda akan merasakan sejumlah gejala, termasuk telinga terasa penuh hingga mendengar detak jantung di telinga.

4. Tumor di kepala atau leher -> Tumor di kepala atau leher menyebabkan perkembangan pembuluh darah yang tidak normal dan ini dapat menyebabkan tinnitus jenis ini. Kebanyakan tumor yang berhubungan dengan pulsatile tinnitus bersifat jinak.

5. Hipertensi -> Kondisi yang disebut dengan hipertensi intrakranial jinak atau idiopatik dapat menyebabkan pulsatile tinnitus. Selain pulsatile tinnitus, kondisi ini dapat menyebabkan gejala, seperti sakit kepala hingga gangguan penglihatan. Hipertensi yang menyebabkan pulsatile tinnitus ini paling sering terjadi pada wanita muda atau paruh baya yang kelebihan berat badan. Namun, kondisi ini bisa terjadi pada semua usia dan pada pria maupun wanita.

6. Kesadaran -> Selain yang telah disebutkan di atas, kondisi ini juga dapat muncul akibat kesadaran Anda yang meningkat terhadap suara. Ini dapat dipengaruhi oleh kondisi di bawah ini:

- Gangguan pendengaran konduktif, seperti gendang telinga pecah cenderung membuat orang lebih sadar dengan suara di dalam tubuhnya.

- Sensitivitas yang meningkat di jalur pendengaran dapat mengingatkan otak akan suara bising normal di pembuluh darah.


pulsatile tinnitus perlu ditangani sesuai penyebabnya.

1. Jika penyebabnya adalah gangguan sirkulasi darah -> Tekanan darah tinggi perlu diatasi dengan mengonsumsi obat dan memperbaiki gaya hidup dengan cara:

- menghindari asupan makanan tinggi natrium,

- rutin berolahraga,

- berhenti merokok,

- dan berlatih mengelola stres dengan baik.

Namun, apabila Anda memiliki masalah pada pembuluh darah (misalnya akibat aterosklerosis), Anda mungkin perlu menjalani operasi atau pemasangan kateter guna melancarkan kembali aliran darah.

2. Terapi suara -> Terapi suara umumnya digunakan untuk mengatasi telinga berdenyut hingga terasa sakit, akibat peningkatan kepekaan telinga. Caranya adalah dengan membuat Anda mendengarkan suara yang berasal dari lingkungan sekitar, radio, aplikasi khusus, atau generator suara khusus. Alat-alat tertentu dapat menghasilkan ‘white noise’ yang dapat mengurangi gangguan akibat suara pada telinga yang muncul terus-menerus.

3. Terapi kognitif perilaku -> Terkadang, suara yang mengganggu dalam kepala Anda bisa berasal dari kondisi psikologis Anda sendiri. Oleh karena itu, metode ini dilakukan untuk mengatasi telinga berdetak seperti jantung dari sisi tersebut. Alih-alih berusaha menghilangkan suara detak jantung yang terus Anda dengar, psikolog akan membantu mengubah cara Anda bereaksi terhadap suara-suara tersebut.

4. Relaksasi -> Terapi relaksasi akan membantu menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan aktivitas otak yang membuat Anda mendengar detak jantung di telinga secara terus-menerus. Terapi ini umumnya melibatkan latihan pernapasan, pemusatan pikiran, dan meditasi.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan