Asi seret

Dok, Awal lahir ank ke1 asi ku sangat deres. Tpi ank ke2 knp jdi seret ya sempat deras tpi pas datangnya haid mala seret lg. Bahkan dipumping hnya dpt sedikit sekali. Itu bagaimana yaa

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Hallo Aura intan, terima kasih atas pertanyaan nya

Penyebab ASI Berkurang Setelah Haid

  1. Perubahan Hormon Saat datang haid, hormon estrogen dan progesteron meningkat dan dapat menekan hormon prolaktin (yang bertugas memproduksi ASI). Ini menyebabkan penurunan jumlah ASI, biasanya bersifat sementara, tetapi bisa terasa sangat drastis jika tidak disikapi dengan pemicu produksi ulang.
  2. Frekuensi Menyusui atau Memompa Berkurang Bila bayi mulai menyusu lebih jarang atau waktu menyusui berkurang (misalnya karena sudah mulai MPASI atau lebih banyak tidur), produksi ASI bisa turun karena prinsip produksi ASI: supply and demand.
  3. Stres, Lelah, atau Kurang Istirahat Mengurus dua anak bisa membuat tubuh lebih lelah dan stres, yang sangat mempengaruhi refleks let-down (pengeluaran ASI).
  4. Kurang Asupan Cairan dan Nutrisi Tubuh butuh cairan dan kalori ekstra untuk produksi ASI. Jika asupan makanan atau minum berkurang, produksi ASI juga bisa menurun.
  5. Perubahan Payudara secara Fisiologis Payudara setelah anak pertama bisa mengalami sedikit perubahan kapasitas produksi saat menyusui anak berikutnya, meskipun ini tidak selalu signifikan.


Tips untuk Meningkatkan Produksi ASI Lagi

  1. Menyusui atau pumping lebih sering Setiap 2-3 jam, termasuk malam hari. Malam hari penting karena hormon prolaktin meningkat saat tidur.
  2. Power Pumping Teknik ini meniru pola menyusu bayi saat growth spurt dan bisa merangsang produksi ASI lebih banyak. Contoh:
  • Pumping 20 menit – istirahat 10 menit
  • Pumping 10 menit – istirahat 10 menit
  • Pumping 10 menit
  • Lakukan 1x/hari selama beberapa hari berturut-turut.

3. Perbanyak air putih dan makanan bergizi

  • Minum minimal 2-3 liter air/hari.
  • Konsumsi makanan tinggi protein dan lemak baik (seperti kacang-kacangan, ikan, alpukat, dll).

4. Istirahat cukup dan hindari stres

  • Memang sulit dengan dua anak, tapi minta bantuan pasangan atau keluarga untuk mengurangi beban sesekali.

5. Konsumsi ASI booster alami (jika cocok)

  1. Seperti daun katuk, fenugreek, kurma, susu almond, oatmeal, dan smoothies sehat.

Jika sudah mencoba berbagai cara tapi:

  • ASI tetap sangat sedikit
  • Bayi terlihat tidak puas menyusu dan berat badan tidak naik sesuai grafik
  • Payudara terasa bengkak tapi ASI tidak bisa keluar
  • Haid datang terus-menerus dan mengganggu produksi ASI


Konsultasikan dengan konselor laktasi atau dokter anak untuk evaluasi lebih dalam.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Produksi ASI yang berkurang setelah melahirkan anak kedua bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan hormonal saat haid. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

Saat haid, perubahan hormon memang bisa memengaruhi produksi ASI. Selain itu, kelelahan, stres, dan kurangnya istirahat juga bisa berkontribusi pada penurunan produksi ASI.

  • Perbaiki Pola Makan dan Hidrasi: Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air yang cukup (minimal 8 gelas sehari). Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Pompa ASI Secara Teratur: Teruslah memompa ASI secara teratur, idealnya setiap 2-3 jam sekali, termasuk di malam hari. Ini membantu merangsang produksi ASI.
  • Teknik Memompa yang Benar: Pastikan Anda menggunakan pompa ASI yang tepat dan nyaman. Pijat payudara sebelum dan selama memompa untuk membantu melancarkan aliran ASI.
  • Relaktasi: Jika produksi ASI sangat sedikit, Anda bisa mencoba relaktasi dengan bantuan konsultan laktasi.
  • Hindari Stres: Usahakan untuk mengurangi stres dan cukup istirahat. Minta bantuan dari keluarga atau teman untuk mengurus bayi dan pekerjaan rumah.
  • Konsultasi dengan Dokter atau Konsultan Laktasi: Jika masalah berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Mereka dapat membantu mencari tahu penyebab pasti dan memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi Anda.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan