cara mengatasi homesick tak kunjung hilang walau sudah hampir 3 bulan di perantauan saat kuliah
Apakah perlu pemeriksaan tbc
Apakah perlu pemeriksaan tbc usia anak saya 5tahun 6bulan dengan bb 11.6 dan tinggi 97cm diagnosis stunting dan kerabat ada riwayat tbc dan mertua belum lama meninggal karna kanker paru. Apakah tbc ada yang tanpa gejala
2 komentar
Terbaru
Halo Selvi, terima kasih atas pertanyaan anda.
TBC pada anak terjadi karena anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak. Anak-anak yang terkena TBC atau tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.
Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak.
Bila daya tahan tubuh anak tidak mampu melawan kuman TBC yang masuk, maka kuman tersebut akan berkembang biak dan menyebabkan penyakit TBC. Beberapa gejala penyakit TBC pada anak adalah:
- Batuk lama yang tidak kunjung sembuh, biasanya hingga lebih dari 3 minggu.
- Demam hingga lebih dari 2 minggu.
- Batuk darah.
- Tubuh lemah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berat badan tidak kunjung bertambah.
- Sesak napas.
- Berkeringat di malam hari.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Pertumbuhan terhambat.
Meski sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan foto Rontgen dada, bisa saja tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi TBC pada anak. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dokter akan melakukan tes kulit tuberkulin atau tes Mantoux.
Tes tuberkulin dilakukan untuk mengetahui apakah anak pernah terpapar bakteri tuberkulosis. Jika hasil tes tuberkulin positif, maka kemungkinan besar anak telah terinfeksi, apalagi jika gejalanya memang mendukung.
Selain melakukan tes tuberkulin, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dahak dan kultur dahak untuk mengetahui apakah kuman TBC ada di dalam tubuh anak, khususnya di saluran pernapasan. Jika diperlukan, dokter juga mungkin akan melakukan tes darah untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi, seperti perubahan pada jumlah sel darah putih maupun trombosit.
Jika anak sudah dinyatakan positif TBC, maka pengobatan perlu segera dilakukan. Pengobatan TBC diberikan pada anak yang sudah dalam tahap TBC aktif, maupun anak yang sudah terinfeksi kuman TBC meskipun belum menampakkan gejala. Penyakit ini bisa ditangani oleh dokter anak atau dokter anak ahli respirologi.
Anak yang baru terinfeksi bakteri TBC dan belum menunjukkan gejala TBC aktif akan diberikan obat antituberkulosis (OAT) isoniazid, yang harus dikonsumsi setiap hari selama sembilan bulan.
Sementara pada anak yang telah dipastikan terdiagnosis TBC aktif, dokter akan memberikan pengobatan yang terdiri dari tiga jenis OAT, yaitu isoniazid, pyrazinamid, dan rifampicin. Obat-obatan ini harus dikonsumsi setiap hari selama 2 bulan. Kemudian untuk 4 bulan selanjutnya, hanya dua jenis obat yang diteruskan, yaitu rifampicin dan isoniazid.
Tidak semua obat TBC untuk dewasa dapat digunakan pada anak. Anak-anak umumnya tidak diberikan OAT jenis ethambutol, karena obat ini dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi penglihatan anak.
Hingga saat ini, Indonesia masih merupakan salah satu negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Melalui berbagai program pemerintah, seperti imunisasi BCG dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan, diharapkan jumlah penderita TBC pada anak bisa menurun.
Dengan menjalani pengobatan sampai tuntas sesuai durasi yang telah ditentukan oleh dokter, anak-anak dapat pulih total dari TBC dan terhindar dari komplikasi. Penyakit ini bisa ditangani oleh dokter anak atau dokter anak ahli penyakit infeksi tropis.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Dari yang Anda sampaikan, anak Anda berusia 5 tahun 6 bulan dengan berat badan 11. 6 kg dan tinggi 97 cm, serta memiliki diagnosis stunting. Mengingat ada riwayat tuberkulosis (TBC) dalam keluarga, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.TBC pada anak bisa terjadi meskipun tidak menunjukkan gejala. Dalam kasus anak Anda, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan apakah perlu dilakukan pemeriksaan TBC:
Penelusuran Kontak: Jika anak Anda memiliki kontak erat dengan seseorang yang terdiagnosis TBC, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan. Kontak erat ini termasuk anggota keluarga atau orang yang sering berinteraksi dengan anak.
Gejala Klinis: Meskipun anak Anda tidak menunjukkan gejala, penting untuk tetap waspada. Gejala umum TBC pada anak bisa termasuk penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, demam yang tidak kunjung sembuh, batuk persisten, berkeringat di malam hari, dan kelelahan yang tidak biasa. Jika ada gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Tes Tuberkulin (Mantoux): Melakukan tes Mantoux dapat membantu mendeteksi infeksi TBC. Jika hasilnya positif, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dada atau pemeriksaan dahak.
Skoring TBC: Anda juga bisa menggunakan sistem skoring untuk menilai kemungkinan anak mengalami TBC. Jika skor lebih dari 6, ada kemungkinan anak terdiagnosis TBC.
Mengingat riwayat kesehatan keluarga dan kondisi anak Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis untuk melakukan pemeriksaan TBC. Pengobatan TBC pada anak berbeda tergantung pada apakah infeksi tersebut aktif atau laten, dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi di masa depan.
Saya harap informasi ini membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu diambil. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau jika Anda merasa perlu penjelasan lebih dalam, jangan ragu untuk bertanya. Kesehatan anak adalah prioritas utama, dan saya di sini untuk membantu Anda.
Related content