Apakah mengalami pertengkeran bisa menyebabkan trauma?

Ijin bertanya Dok. Aku ibu dari 2 anak. Yang pertama kelas 2 SD dan yg ke dua umur 3 tahun, semuanya perempuan. Aku pernah mengalami pertengkaran besar dengan kakak laki2 ku beserta istrinya.


Sebelum pertengkaran besar itu terjadi aku mengalami banyak tekanan dari mereka. Dari yg mereka menyebarkan omongan2 buruk tentang aku ke orang2 sampai sekiranya orang2 itu ikut membenci aku. Dengan segala cerita yg tidak sesuai fakta alias fitnah. Mereka playing victim di depan orang2, memojokkan aku habis2an. Dan aku segimana kesalnya mndengar laporan orang2 yg diceritakan hal2 itu selalu berusaha sabar dan tak melakukan apa2 ke mereka. Dan itu berlangsung berminggu2 bahkan bulan.


Mereka melakukan itu karena aku tidak mau memberikan apa yg mereka mau, mereka serakah ingin meminta apa yg bukan hak mereka. Sampai akhirnya ketika aku mendengar sendiri mereka sedang membicarakan hal2 buruk tentangku, aku sudah tidak bisa diam lagi. Karena aku tanpa sengaja mendengarnya secara langsung. Aku pun mulai mengeluarkan semua uneg2ku.


Awalnya nada suaraku biasa saja. Tapi tanggapan mereka yg justru lebih garang akhirnya membuat emosiku membuncah tak tertahankan. Aku dikeroyok omongan, dimaki2, disumpahi 2 orang yg umurnya jauh di atasku. Aku menguatkan diri melawan mereka. Hingga bantuan datang dan kami dipisahkan.


Sejak saat itu, aku selalu trputarkan ingatan2 itu tanpa bisa aku hilangkan. Membuat tubuhku selalu bereaksi tidak enak krn emosi yg kembali meluap. Moodku jd berantakan. Setiap melihat atau mendengar hal2 yg berkaitan dengan mereka aku selalu ketrigger. Kembali merasakan bad mood parah. Membuat hidupku tidak nyaman.


Inginnya sih pergi pindah dari rumahku sekarang, tp secara finansial aku tidak mampu. Jadilah aku berjuang mempertahankan kewarasanku sendiri. Dan itu sudah berlangsung 2 tahun. Tanpa ada penyelesaian apapun karena memang tidak ada itikad baik dari mereka. Akupun tidak bisa menyelesaikannya sendiri dengan keadaan mentalku yg aku rasa sudah mulai rusak. Sementara dari keluarga tidak ada yg ambil pusing atau bahkan berusaha mencarikan jalan keluar utk kami. Karena memang mereka tahu watak buruk kakakku yg satu itu. Dan mereka seolah2 ga mau ikut kena getahnya. Jadilah disuruhnya aku yg mengalah yg mana sungguh aku tidak bisa melakukannya. Karena hati ini sudah terluka sangat dalam dengan semua perlakuan mereka selama ini. Aku tidak tahu harus bagaimana Dok. 😭 Mampukah aku bertahan? Bagaimana caranya agar aku mampu menjalani hidup seperti biasa.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda bagikan, sepertinya Anda telah mengalami situasi yang sangat sulit dan menegangkan dengan kakak laki-laki dan istrinya. Pertengkaran besar dan tekanan yang Anda alami dari mereka bisa menyebabkan trauma emosional. Trauma dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang, serta memicu reaksi yang tidak nyaman seperti mood swings, kecemasan, dan kesulitan mengatasi emosi.:

Untuk mengatasi trauma dan menjalani hidup seperti biasa, penting untuk mencari bantuan profesional. Anda dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan penanganan yang tepat. Terapi kognitif perilaku atau terapi trauma mungkin dapat membantu Anda mengatasi trauma dan mengelola emosi yang sulit.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kesehatan mental Anda dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang Anda nikmati. Berbicara dengan orang terdekat atau teman dekat juga bisa membantu Anda merasa didengar dan didukung.

Jika Anda merasa sulit untuk bertahan dalam situasi yang tidak nyaman dengan keluarga Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari lembaga atau organisasi yang dapat memberikan dukungan dan perlindungan bagi Anda dan keluarga Anda.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit ini, dan penting untuk mencari bantuan dan dukungan untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar yang baik dan mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh informasi tambahan, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan