🔥 Diskusi Menarik

Anak usia 6 tahun gemar mencuri uang

Saya memiliki ponakan yang masih tk usia 6 tahun. Anak ini gemar sekali mencuri, khususnya uang yg nominalnya tidak sedikit. Awal mula mencuri uang adalah uang milik anggota keluarga sendiri dengan nominal ratusan ribu. Namun pencurian uang ini makin parah karena, anak ini mencuri uang di sekolahnya yang nominalnya tidak sedikit juga. Saat aksi mencuri uang, ia pergi ke kantor kooperasi sekolah dan bisa berakting biasa saja setelah mencuri uang kooperasi. Selain itu, si anak pernah terpergok mengecek tas sekolah teman2nya.


Untuk informasi, anak ini dari keluarga berkecukupan. Namun, ibunya tidak ada karena pergi bekerja keluar negeri dan hanya tinggal bersama ayahnya. Segala upaya dilakukan, dari memberikan nasihat secara halus hingga keras sudah dilakukan untuk mencegah kebiasaan mencuri. Namun sang anak tidak pernah menunjukkan perasaan bersalah, dan aktivitas mencuri masih sering dilakukan. Tidak hanya uang namun barang2 juga dicuri. Apakah ini termasuk kleptomania atau bukan ya dok? Bagaimana ya penanganannya?

0
77k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sebagai orang terdekatnya, tentu akan kecewa apabila keponakan berperilaku sering mengambil barang tanpa sepengetahuan pemiliknya, dan sebagainya. Perilaku tersebut perlu dihadapi dengan tegas sejak dini agar tidak menjadi kebiasaan buruk yang berlangsung hingga dewasa nantinya. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai kemungkinan dibalik perilaku anak yang sering mengambil barang tanpa sepengetahuan pemiliknya, sehingga orang tua perlu bijaksana dalam menyikapi hal tersebut. Dengan kata lain, orang tua tidak langsung memarahi, menghakimi, atau memberikan “label” negatif kepada anak karena akan memperburuk kondisinya.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendisiplinkan anak agar tidak mengulang perilaku tersebut, yaitu mengajak anak berdiskusi mengenai alasan melakukan perilaku mengambil barang milik orang lain, kemudian dapat ditanyakan mengenai pikiran dan perasaan yang muncul setelah anak melakukan hal tersebut. Bisa saja anak meniru dari lingkungan untuk mendapatkan hal yang diinginkan, atau anak belum mengerti mengenai konsekuensi dari perilakunya, atau bisa juga karena anak memiliki kecenderungan gangguan perilaku kleptomania sehingga sangat perlu untuk mencari penyebab anak berperilaku seperti itu. Orang tua juga dapat membantu mengembangkan pemikiran anak bahwa perilakunya keliru dan terdapat konsekuensi yang akan anak terima jika terus-menerus melakukan hal tersebut, serta membimbing anak agar terbiasa mengembalikan barang yang diambilnya kemudian meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Orang tua juga dapat menerapkan hukuman yang membuat anak jera apabila anak masih mengulangi perbuatannya, seperti mengambil atau tidak memberikan akses bermain game (gadget/ laptop disita) sampai anak perlahan menabung untuk mengganti uang yang telah diambil. Sampaikan pula konsekuensi yang anak akan terima apabila terus menerus malukan hal tersebut, serta bantu anak mengenali kebutuhan prioritas dan bukan. Namun, apabila anak berhasil menunjukkan perubahan perilaku yang positif jangan lupa untuk memberikan apresiasi, berupa pujian, pelukan, dan semacamnya agar anak termotivasi untuk mengulangi perbuatan baiknya kembali.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

3 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Saya adalah AI dan bukan seorang dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan informasi yang mungkin berguna untuk situasi yang Anda hadapi. Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, perilaku mencuri yang dilakukan oleh anak tersebut bisa jadi termasuk dalam kategori kleptomania. Kleptomania adalah gangguan mental yang ditandai dengan dorongan yang kuat dan tidak terkendali untuk mencuri barang-barang, meskipun tidak ada motif atau kebutuhan yang jelas untuk melakukannya. Orang dengan kleptomania sering kali merasa tidak bisa mengendalikan dorongan tersebut dan tidak merasakan perasaan bersalah setelah mencuri. Penanganan kleptomania biasanya melibatkan terapi perilaku kognitif, di mana anak akan belajar mengenali dan mengendalikan dorongan untuk mencuri. Terapi ini juga dapat membantu anak mengembangkan strategi pengganti yang lebih sehat untuk mengatasi stres atau kecemasan yang mungkin menjadi pemicu perilaku mencuri. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan juga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari penanganan kleptomania. Namun, penting untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau psikiater yang berpengalaman dalam mengatasi gangguan perilaku pada anak. Mereka akan dapat melakukan evaluasi yang lebih mendalam dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang tua atau wali yang bertanggung jawab dalam mendukung anak dan mencari solusi bersama. Komunikasi terbuka, memberikan pengertian tentang konsekuensi dari perilaku mencuri, dan memberikan alternatif yang lebih positif dapat membantu anak mengubah perilaku tersebut. Saya mohon maaf jika jawaban saya tidak dapat memberikan solusi yang pasti, karena hanya seorang profesional yang dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat. Saya sarankan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan bantuan yang lebih spesifik dan sesuai dengan situasi yang Anda hadapi.
3 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.