Anak usia 6 tahun emosinya selalu meledak2

Anak saya usia 6 tahun, sebentar lagi masuk SD. Tapi anaknya emosinya tidak terkontrol, selalu marah dan meledak2 jika tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan jika disuruh hal yang lumrah pun seperti mandi, dia selalu menjawab dengan erangan marah tanpa menjawab iya atau tidak. Bagaimana cara menangani nya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
2

2 komentar

Halo Yenny Fajarwati, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perilaku anak selalu saja menggemaskan. Namun, terkadang juga anak menunjukkan perilaku yang menyababkan orang tuanya marah, kesal, atau kecewa. Anak terkadang menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan yang orang tua harapkan.


Perlu diketahui bahwa perilaku marah dan sulit diatur yang ditunjukkan anak biasanya merupakan cara mereka untuk protes terhadap lingkungannya. Hal demikian terjadi karena anak belum mampu menyampaikan keinginan dan mengelola emosinya dengan baik. Di sisi lain, bisa saja anak marah-marah atau memberontak merupakan cara untuk memperoleh perhatian atau cara agar mendapatkan sesuatu yang diinginkan sesegera mungkin.

Sebagai orang tua dalam mengarahkan anak perlu disertai dengan penjelasan yang detail mengenai alasan orang tua memintanya melakukan sesuatu hal atau melarangnya sehingga anak dapat memahami kondisi tersebut. Namun, apabila anak melakukan kesalahan, anda tidak perlu memarahi secara berlebihan atau memukul atau memberikan label negative terhadap anak karena akan menyebabkan anak meniru perilaku serupa yang bisa saja berlangsung hingga dewasa. Oleh karena itu, anda dapat mengajak anak berdiskusi dengan tenang mengenai alasan anak marah dan susah diatur, tanyakan juga pikiran dan perasaannya, serta dapat membuat kesepakatan bersama apabila anak mudah marah atau membangkang di kemudian hari. Sebaiknya anda tetap menghargai proses perkembangan anak tanpa membandingkan dengan anak lainnya, karena setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing, sehingga perlu dikenali potensi yang hadir pada diri anak. Berikan

apresiasi jika anak menunjukkan perilaku yang lebih baik agar anak mempertahankan perilakunya tersebut.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Menghadapi anak usia 6 tahun yang emosinya tidak terkontrol memang bisa menjadi tantangan. Pertama, penting untuk memahami bahwa anak-anak pada usia ini sedang belajar mengenali dan mengelola emosi mereka. Berikut beberapa cara yang dapat Anda coba untuk membantu anak Anda:
  1. Dengarkan dan Pahami: Berikan perhatian penuh saat anak Anda berbicara. Tanyakan apa yang membuatnya marah atau frustrasi. Misalnya, Anda bisa bertanya, "Apa yang membuatmu merasa kesal?" Ini dapat membantu anak untuk mengekspresikan perasaannya dan merasa dimengerti.
  2. Ajarkan Pengelolaan Emosi: Bantu anak memahami bahwa merasa marah atau kecewa adalah hal yang normal. Anda bisa menjelaskan bahwa emosi negatif adalah bagian dari hidup dan penting untuk belajar cara menghadapinya. Misalnya, ajarkan teknik pernapasan dalam atau cara untuk menenangkan diri saat merasa marah.
  3. Berikan Contoh: Tunjukkan kepada anak bagaimana Anda mengelola emosi Anda sendiri. Misalnya, jika Anda merasa marah, tunjukkan cara Anda menenangkan diri, seperti mengambil napas dalam-dalam atau berbicara dengan tenang.
  4. Tetapkan Batasan dan Konsistensi: Pastikan untuk menetapkan batasan yang jelas dan konsisten mengenai perilaku yang dapat diterima. Jika anak berperilaku tidak sopan, jelaskan bahwa itu tidak boleh dilakukan dan berikan alternatif yang lebih baik.
  5. Dorong Empati: Ajak anak untuk memikirkan perasaan orang lain. Misalnya, tanyakan, "Bagaimana perasaan temanmu jika kamu berteriak padanya?" Ini dapat membantu anak mengembangkan rasa empati dan memahami dampak dari perilakunya.
  6. Beri Pujian untuk Perilaku Baik: Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik atau berhasil mengelola emosinya, berikan pujian. Ini akan memotivasi anak untuk terus berusaha.
  7. Buat Rutinitas: Anak-anak merasa lebih aman dengan rutinitas. Cobalah untuk membuat jadwal harian yang mencakup waktu untuk bermain, belajar, dan beristirahat. Jika setelah mencoba cara-cara ini anak Anda masih mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti psikolog anak, untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan