🔥 Diskusi Menarik

Anak tidak mau ke sekolah karena ada teman yang nakal

MLM kak Dokter..

Maaf mengganggu.

Saya orangtua dari anak berusia.5th, anak saya berada di TK kecil, dimana anak saya saya sekolahkan di TPA.

Anak saya tidak mau sekolah dok, suatu ketika pernah bercerita ada 2 temannya yang memukul kepala dan menarik jilbabnya, tapi saya kira itu hanya bercanda anak2. Dan saya tidak mempermasalahkan itu tetapi lama kelamaan anak saya tidak mau sekolah, bhkan mendengar kata2 sekolah itu seperti dia gak mau sekolah ku gimna gitu..

Saya cari tahu gnmau ngaku, suatu ketika ada foto dia bersama teman dan guru sekelasnya Qt lagi dikamar dan saya menanyakan ada teman yg nakal tidak tdnya blm mnjawab sampai akhirnya saya melakukan pendekatan dia bilang katanya ada 2 temanya yg mukul kepala, ada 2 teman yg sering mengejek ada 1 temanya yg menjambak rambutnya dan ada 1 temanya yang sering nyubit dia.

Pertanyaan saya dok apa yang harus saya lakukan Untuk anak saya?

Apakah anak saya tergolong hanya perasaan saja atau sampai sudah merasakan tingkat jenuh/rumit yang berlebih?

Dan minta tolong solusi apa yang tepat dok.

1
77k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Terjadinya bullying di lingkungan sekolah selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua, terutama jika anaknya yang menjadi korban. Anak yang mengalami bullying akan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut sehingga mempengaruhi perilaku yang ditampilkan, atau bahkan akan berdampak pada kondisi mental buruk yang berlanjut hingga dikemudian hari jika tidak segera diatasi. Dampak dari perilaku bullying bagi anak, yaitu motivasi berprestasi menurun, sering murung, sering menangis, atau bahkan sampai tidak mau sekolah.


Perlu diketahui bahwa anak yang menjadi korban bullying, pada dasarnya akan berusaha dan belajar untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dengan demikian, anda sebagai orang tua tidak dianjurkan untuk memarahi atau memukul anak karena ketidakberaniannya membela diri sendiri. Hal tersebut hanya akan memperburuk kondisinya jika dilakukan. Sebagai orang tua, sebaiknya beri kesempatan kepada anak untuk berproses, tetapi tetap dalam pendampingan dan pengawasan anda, misalnya dengan melatih anak untuk berani berkata tidak menyukai atau menolak perilaku temannya saat membuat ia tidak nyaman. Anda juga tidak perlu memarahi pelaku bullying, tetapi anda bisa mendiskusikan hal tersebut kepada orang tua pelaku dengan meminta bantuan pihak sekolah.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak korban bullying, yaitu membangun komunikasi terbuka dan hangat dengan anak agar anda lebih memahami kondisi, pikiran dan perasaan anak. Selain itu, dengan komunikasi terbuka, anak juga menjadi terbuka untuk menceritakan pikiran dan perasaannya. Anda juga perlu melatih anak untuk berani menyampaikan kebenaran dan membela diri saat dibully. Anda juga dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga anak mulai memahami kondisinya dan temannya. Hal yang tidak kalah penting adalah membantu anak untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan membantu anak menyadari bahwa hal tersebut dapat dibanggakan karena ia berharga dengan apa yang dimiliki. Dengan demikian, harga diri anak dapat meningkat, serta dapat mengembangkan perasaan cinta akan diri sendiri, baik itu pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak, serta berikan apresiasi atas perilaku baik yang ditampilkan anak (misalnya pujian, pelukan, dan sebagainya) agar anak termotivasi mempertahankan dan mengulang kembali perilaku baiknya.

Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak/ psikolog pendidikan jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami kekhawatiran Anda sebagai orangtua mengenai masalah anak Anda yang tidak mau pergi ke sekolah karena ada teman yang nakal. Situasi ini bisa menjadi sulit dan mempengaruhi kesejahteraan anak Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan: 1. Dengarkan anak Anda dengan empati: Berikan waktu dan ruang bagi anak Anda untuk berbicara tentang pengalaman yang membuatnya tidak nyaman di sekolah. Dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan menilai atau mengabaikan perasaannya. Anak perlu merasa didengar dan dipahami. 2. Bicarakan dengan pihak sekolah: Segera hubungi guru atau staf sekolah untuk berbagi kekhawatiran Anda. Berikan informasi yang Anda terima dari anak Anda dan minta mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai. Pihak sekolah harus bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kenyamanan anak di lingkungan sekolah. 3. Ajak anak untuk berbicara dengan teman baiknya: Dorong anak Anda untuk berbicara dengan teman baiknya di sekolah dan meminta dukungan mereka. Teman sebaya dapat memberikan dukungan emosional dan membantu anak merasa lebih aman di sekolah. 4. Berikan dukungan emosional: Pastikan anak Anda merasa didukung dan dicintai. Berikan pengertian bahwa Anda ada di sampingnya dan akan membantu menyelesaikan masalah ini. Dorong anak untuk berbicara dengan Anda tentang perasaannya dan berikan solusi yang mungkin. 5. Libatkan pihak sekolah dan orangtua lainnya: Jika masalah ini berlanjut, pertimbangkan untuk melibatkan pihak sekolah dan orangtua lainnya dalam menyelesaikan masalah ini. Diskusikan masalah ini dalam pertemuan orangtua atau dengan pihak sekolah untuk mencari solusi bersama. 6. Bantu anak mengembangkan keterampilan sosial: Ajari anak Anda keterampilan sosial yang diperlukan untuk menghadapi situasi yang sulit di sekolah. Bantu mereka memahami pentingnya berkomunikasi dengan baik, memecahkan masalah, dan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya. 7. Jika masalah berlanjut, pertimbangkan bantuan profesional: Jika masalah ini terus berlanjut dan anak Anda mengalami tingkat stres atau kecemasan yang tinggi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog anak atau konselor sekolah. Mereka dapat membantu anak Anda mengatasi masalah ini dengan cara yang lebih efektif. Ingatlah bahwa setiap anak dan situasi adalah unik, jadi penting untuk menyesuaikan pendekatan Anda dengan kebutuhan dan kepribadian anak Anda. Jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda dan berikan dukungan yang konsisten. Semoga masalah ini dapat segera teratasi dan anak Anda kembali merasa nyaman dan senang pergi ke sekolah.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.