Anak melamun
Mau tanya.. kenapa anak saya di sekolah sekarang banyak melamun, padahal dulu pas waktu awal awal masuk sekolah dia semangat ..
Mau tanya.. kenapa anak saya di sekolah sekarang banyak melamun, padahal dulu pas waktu awal awal masuk sekolah dia semangat ..
2 komentar
Terbaru

Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Dessy Novita, terima kasih atas pertanyaan anda
Perubahan perilaku seperti anak yang tampak lebih sering melamun atau kurang bersemangat di sekolah sebenarnya cukup umum terjadi. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami proses penyesuaian baru, kelelahan, atau kehilangan motivasi karena faktor tertentu. Misalnya, anak mulai merasa jenuh dengan rutinitas sekolah, kesulitan memahami pelajaran, merasa kurang diterima oleh teman, atau ada perubahan suasana emosional di rumah.
Melamun sendiri sering kali menjadi cara anak menenangkan diri atau melarikan diri sementara dari situasi yang membuatnya tidak nyaman. Karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengamati konteksnya, kapan anak mulai sering melamun, bagaimana ekspresinya, serta apakah ada perubahan lain seperti penurunan minat bermain, sulit fokus, atau tampak lebih sensitif.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah membuka komunikasi dengan anak secara hangat tanpa menghakimi. Ajak ia bercerita tentang kesehariannya, bagaimana perasaannya di sekolah, dan apakah ada hal yang membuatnya tidak nyaman. Jika kondisi ini berlangsung cukup lama atau berdampak pada prestasi dan interaksi sosialnya, sebaiknya dilakukan asesmen lebih lanjut oleh psikolog anak untuk memahami penyebab utamanya.
Semoga membantu ya
Pertama, bisa jadi ada perubahan dalam lingkungan sekolah atau pertemanan. Anak mungkin mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman baru, merasa tidak nyaman, atau bahkan mengalami perundungan. Kedua, beban pelajaran atau cara penyampaian materi di kelas bisa jadi kurang sesuai dengan gaya belajar anak, sehingga ia merasa bosan atau kesulitan mengikuti. Sebaliknya, jika pelajaran terlalu mudah, anak juga bisa merasa kurang tertantang dan akhirnya melamun. Ketiga, ada kemungkinan anak sedang mengalami perubahan emosional atau memiliki kekhawatiran tertentu yang belum bisa ia ungkapkan. Ini bisa terkait dengan hal di rumah, di sekolah, atau bahkan hal-hal yang ia lihat atau dengar. Keempat, faktor fisik seperti kurang tidur atau nutrisi yang tidak memadai juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak. Untuk memahami lebih lanjut, penting untuk mencoba berkomunikasi secara terbuka dengan anak Anda, menanyakan perasaannya tentang sekolah dan teman-temannya. Berbicaralah juga dengan guru di sekolah untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang mereka. Jika perubahan ini terus berlanjut dan mengganggu aktivitas belajarnya, sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional. Anda bisa berkonsultasi dengan Psikolog Anak untuk mengevaluasi kondisi emosional dan sosial anak, atau Spesialis Tumbuh Kembang Anak untuk melihat aspek perkembangan secara menyeluruh. Dokter Anak juga bisa membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab fisik.
Related content