Anak hiperaktif dan tidak fokus

Assalamualaikum

Saya mempunyai anak Laki-laki 4 thun 10 bln usianya dia suka tidak fokus jika dipanggil susah untuk menjawab, tidak bisa fokus, dan hiperaktif dan susah tidur dengan teratur, Selalu ingin menghancurkan barang suka jika liat barang hancur, Mudah tantrum, sulit mengontrol emosi.

Bagaimana cara mengatasinya? Apakh terapi yang cocok buat anak saya ?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo Yuyun Sri Wahyuni, terima kasih atas pertanyaan anda


Dari gambaran yang anda sampaikan, tampak bahwa anak mengalami tantangan dalam mengatur perhatian, mengendalikan emosi, serta memiliki perilaku yang cenderung impulsif dan mencari sensasi dari aktivitas menghancurkan benda. Kondisi seperti ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya keterlambatan perkembangan regulasi emosi, kemungkinan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), atau tantangan pada area sensori dan perilaku.


Hal pertama yang disarankan adalah melakukan asesmen perkembangan dan perilaku secara menyeluruh dengan dokter spesialis anak, psikolog anak atau psikiater anak, sehingga penyebab dan kebutuhan anak dapat diketahui lebih pasti. Hasil asesmen ini akan menjadi dasar untuk menentukan jenis terapi yang tepat.


Beberapa pendekatan yang umumnya bermanfaat pada kondisi seperti ini antara lain terapi okupasi untuk membantu regulasi sensori dan meningkatkan fokus, terapi perilaku untuk melatih keterampilan mengontrol perilaku dan emosi, parenting skill training agar orang tua memiliki strategi yang efektif menghadapi tantrum dan perilaku destruktif.


Selain itu, di rumah penting untuk memberikan lingkungan yang aman, meminimalkan akses ke benda-benda yang mudah dihancurkan, serta menyediakan aktivitas fisik yang terarah untuk menyalurkan energi berlebih. Pendekatan yang konsisten antara rumah, sekolah, dan terapis akan membantu anak belajar mengatur dirinya secara bertahap.

Semoga membantu ya

4 minggu yang lalu
Suka
Balas
Assalamualaikum Ibu, memahami kondisi anak Ibu yang menunjukkan perilaku hiperaktif, sulit fokus, susah tidur, mudah tantrum, dan suka merusak barang, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional. Gejala-gejala yang Ibu sebutkan memang bisa menjadi indikasi adanya kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau masalah perkembangan lainnya yang memerlukan penanganan khusus:

Langkah pertama yang sangat disarankan adalah membawa anak Ibu untuk menjalani pemeriksaan psikologis atau evaluasi perkembangan. Ibu bisa berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak (Subspesialis Tumbuh Kembang) atau Psikolog Anak. Mereka dapat melakukan penilaian menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti dari perilaku anak Ibu dan memberikan diagnosis yang tepat. Setelah diagnosis ditegakkan, terapi yang cocok akan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Umumnya, penanganan untuk kondisi seperti ini melibatkan kombinasi terapi perilaku, dukungan pendidikan, dan dalam beberapa kasus, mungkin juga dipertimbangkan pemberian obat-obatan jika diperlukan dan direkomendasikan oleh dokter spesialis. Sambil menunggu jadwal konsultasi, ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan di rumah untuk membantu anak:

  1. Ciptakan Rutinitas Terstruktur: Buat jadwal harian yang jelas dan konsisten untuk makan, bermain, belajar, dan tidur. Ini dapat membantu mengurangi kecemasan anak dan memberinya rasa aman.
  2. Tetapkan Aturan yang Jelas dan Konsisten: Berikan batasan yang tegas namun positif, serta terapkan konsekuensi yang konsisten untuk perilaku yang tidak diinginkan.
  3. Minimalkan Gangguan: Saat anak melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus, seperti bermain atau belajar, pastikan lingkungan sekitar tenang dan bebas dari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatiannya.
  4. Perhatikan Asupan Makanan: Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan olahan atau yang mengandung banyak gula, karena ini dapat memengaruhi tingkat energi dan fokusnya.
  5. Sabar dan Ajarkan Pengelolaan Emosi: Tetap tenang saat anak tantrum. Ibu bisa mencoba mengajarkan teknik pernapasan sederhana atau cara lain untuk menenangkan diri saat ia merasa marah atau frustrasi. Dukungan dan kesabaran Ibu sangat penting dalam proses ini. Dengan penanganan yang tepat dan konsisten, anak Ibu dapat belajar mengelola perilakunya dengan lebih baik.
4 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan