🔥 Diskusi Menarik

Anak dengan ginjal bocor

Saya ibu dengan 4 anak.. anak bungsu saya berumur 4 thn 1 bulan.. sudah 2 bulan anak saya sakit.. diagnosa dokter dengan Nefrotik sindrom atau di kenal dengan ginjal bocor..

Saya butuh saran dan pendapat semua yg di sini.. sekaligus sharing bagaimana menghadapi anak dengan kondisi demikian.. di tambah lagi anak saya tipe anak yg susah untuk minum obat..

Bagaimana cara nya saya paksa dia untuk minum obat selalu gagal..

Sementara itu sebelum anak saya di diagnosa dengan ginjal bocor.. anak saya juga mengalami apa yg di sebut dengan speechdelay atau anak dengan keterlambatan bicara.. dan niat saya awal bulan ini saya mau ikut serta kan anak saya terapi wicara.. tapi karena sakit anak saya sekarang rencana itu saya tunda dulu..

Mohon saran dan pendapat semua untuk semua hal yg saya hadapi sekarang ini.. 🙏🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
32
10
2

2 komentar

Halo Novita, terima kasih atas pertanyaannya.


Sindrom nefrotik adalah gangguan pada ginjal yang mengakibatkan kadar protein dalam urin meningkat. Kondisi ini membuat tubuh seseorang kekurangan protein karena protein terbuang lewat urin. Penyakit ini dapat menyerang dewasa maupun anak-anak. Namun sindrom nefrotik paling sering menyerang anak-anak.


Gejala yang paling umum akibat penyakit ini, yaitu

- Edema

- Pembengkakan pada wajah atau area tubuh lainnya

- Urin disertai busa

- Mual atau muntah

- Diare


Cara pengobatan anak dengan sindroma nefrotik :

1. Diitetik (cukup diberikan diit protein normal sesuai dengan RDA (recommended daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari. Diit rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan selama anak menderita edema / bengkak pada tubuh.

Pantangan makanan untuk sindrom nefrotik :

a. Makanan asin (Membatasi konsumsi makanan tinggi natrium dapat membantu menjaga tekanan darah dan mencegah edema. Berikut adalah contoh makanan asin yang sering kali disukai anak-anak dan harus dikurangi:

- Chips dan berbagai jenis keripik lainnya

- Mayonaise, kecap, keju, saus keju, saus tomat, dan saus sambal

- Wafer dan biskuit, terutama yang rasa asin dan gurih. Selain karena rasanya, wafer dan biskuit sendiri mengandung natrium dalam bahan soda kue

- Aneka bumbu tambahan dalam menu makanan, seperti kaldu kuning dalam bubur ayam, saus kacang dalam siomay atau cilok, kecap dan saus pada bakso dan mie ayam, dll

- Mie instan dan makanan kemasan instan lainnya seperti sup dan bubur

- Lauk yang telah difermentasi asin, seperti telur asin, cumi kering, dan ebi.

b. Produk olahan (Makanan dan minuman kemasan tidak baik untuk anak dengan sindrom nefrotik karena mengandung natrium yang tinggi. Beberapa contoh produk olahan yang mesti dijauhi si kecil yaitu:

- Nugget, sosis, abon, dan bakso

- Ayam goreng, hamburger, dan kentang goreng pada restoran cepat saji

- Minuman manis kemasan, seperti jus, soda, dan teh manis kemasan.

c. Makanan berlemak dan tinggi kolesterol (Penderita sindrom nefrotik juga sering kali mengalami gangguan dalam metabolisme lemak yang menyebabkan tingginya kadar lemak darah. Penggunaan steroid dalam pengobatan sindrom nefrotik juga memiliki efek samping nafsu makan yang meningkat tinggi sehingga menyebabkan kenaikan berat badan yang besar. Oleh karena itu, pemilihan jenis lemak yang baik menjadi sangat penting dan sebaiknya menghindari:

- Segala bentuk makanan yang diolah dengan cara deep frying (tempe mendoan, fried chicken, gorengan, aneka jajanan pinggir jalan seperti cilor, maklor, telur gulung)

- Camilan manis dan tinggi energi, seperti cake, cokelat, donat, minuman bubble, dan es krim

- Snack ringan dalam kemasan, seperti chiki, keripik kentang, kacang-kacangan, dll.


2. Diuretik (Restriksi cairan dianjurkan selama ada edema berat. Biasanya diberikan loop diuretic seperti furosemid 1-3 mg/kgbb/hari, bila perlu dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik hemat kalium) 2-4 mg/kgbb/hari. Sebelum pemberian diuretik, perlu disingkirkan kemungkinan hipovolemia. Pada pemakaian diuretik lebih dari 1-2 minggu perlu dilakukan pemantauan elektrolit kalium dan natrium darah)


3. kortikosteroid (Terapi inisial pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik tanpa kontraindikasi steroid sesuai dengan anjuran ISKDC adalahdiberikan prednison 60 mg/m2 LPB/hari atau 2 mg/kgbb/hari (maksimal 80 mg/ hari) dalam dosis terbagi)


Cara agar anak mau minum obat :

1. Memberitahu anak terlebih dahulu (Penting bagi orangtua untuk memberitahu anak tentang tujuan memberi obat. Ambil contoh, ayah dan ibu bisa bilang “Adik perlu minum obat biar cepat sembuh dan main lagi, yuk!”)

2. Memberi obat dalam keadaan sadar (Sadar di sini maksudnya adalah kondisi bayi dalam keadaan terjaga dan tidak mengantuk. Kesalahan memberikan obat pada anak yang orangtua lakukan adalah memberinya saat anak sedang tidur karena si kecil lebih tenang. Padahal, kalau memberikan obat saat anak sedang tidur dan mendudukkannya, ini berisiko membuat anak tersedak.)

3. Pilih obat sirup (Cara lain agar anak mau minum obat adalah memberikan obat berbentuk cair karena rasanya lebih manis dan mudah ditelan daripada tablet atau kapsul. Sebelum memberikan obat, siapkan segelas air putih dan biskuit untuk membilas rasa obat yang masih menempel di lidah)

4. Menggunakan alat bantu (Memberikan anak obat akan lebih mudah bila memakai alat bantu. Ada beberapa jenis alat bantu yang biasanya tersedia bersamaan dengan kemasan obat, seperti: sendok takar bentuk oval, cangkir kecil, dan pipet)

5. Dudukkan anak saat memberi obat (Cara berikutnya agar anak mau minum obat adalah dengan memposisikan anak duduk tegak. Posisi badan yang terlalu miring atau condong bisa membuatnya tersedak dan melepehkan obatnya dari mulut)

6. Menambahkan sirup pemanis (Dokter bisa meresepkan sirup pemanis sebagai salah satu cara agar anak mau minum obat. Biasanya, sirup pemanis ini dicampurkan dengan obat jenis puyer. Sirup pemanis ini hanya bisa orangtua berikan pada bayi usia lebih dari 6 bulan. Dokter akan menyesuaikan pemberian obat dengan usia si kecil.)

7. Campur obat dengan makanan atau minuman (Jika anak tidak mau minum obat, siasat terakhir yang bisa Anda lakukan adalah mencampur obat dengan makanan. Umumnya, obat tablet atau kapsul bisa Anda selipkan dalam pisang atau nasi. Namun, untuk mencampur obat dengan susu, teh, jus, atau makanan cair lainnya, lebih baik konsultasi dulu dengan dokter mengenai aturan pakai)

8. Beri anak pujian (Minum obat bukan hal menyenangkan, apalagi kalau rasanya pahit. Saat anak berhasil menelan obat, beri apresiasi atau pujian kalau ia sudah melakukan hal yang luar biasa. “Hore, sudah minum obat. Terima kasih, ya, biar adik cepat sembuh!” Mungkin ini terkesan sepele, tetapi bisa meningkatkan rasa percaya diri anak)


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

sedih ya bund, kalo anak saya awal2 merengek kalo mau di kasih obat, tp akhirnya diminum juga, setelah di bujuk2. saya kasih tontonan yg angry bird sakit terus minum obat. 🙂

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan