🔥 Diskusi Menarik

Pap smear

Hai doktor , saya ingin bertanya adakah dengan melakukan ujian pap smear sewaktu hamil boleh mengesan tombong jatuh . Ada risiko ke waktu hamil ni kalau tombong jatuh ?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
3
1

1 komentar

Hallo dini farzanah, terima kasih atas pertanyaan nya.

Dalam bahasa medis, rahim turun saat hamil disebut prolaps uteri.

Turun peranakan adalah kondisi rahim turun dari tempat seharusnya sehingga sampai menonjol keluar vagina.

Mengutip dari Mayo Clinic, wanita dari berbagai usia bisa mengalami prolaps uteri.

Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sudah menopause dan pernah melahirkan normal.

Pada keadaan normal, otot-otot panggul serta ligamen di sekitarnya menopang rahim sehingga dapat bertahan pada posisinya.

Sayangnya, karena beberapa hal, otot-otot sekitar rahim menjadi lemah dan tak kuat lagi menahan rahim. Saat itu terjadi, rahim akan turun ke vagina.

Untuk kasus rahim atau peranakan turun saat hamil yang sedang hingga berat, akan muncul beberapa tanda atau gejala seperti:

  • nyeri pada bagian punggung hingga pinggang belakang,
  • kesulitan untuk jalan,
  • tekanan bagian panggul terutama dalam posisi duduk,
  • nyeri saat berhubungan seksual, dan
  • ada yang mau keluar dari lubang vagina,

Umumnya, gejala tersebut terasa saat pagi hari dan menjelang siang lebih parah.

Maka dari itu, kalau ibu mengalami gejala-gejala rahim turun saat hamil, lebih baik segera periksakan diri ke dokter.

Mengutip dari Cleveland Clinic, otot dan ligamen menahan rahim sehingga bisa tertahan di panggul (otot dasar panggul).

Ada kondisi yang menjadi penyebab turun peranakan saat hamil, yaitu:

  • kegemukan,
  • mengalami sembelit kronis,
  • pernah mengalami cedera saat melahirkan, dan
  • hamil dengan kondisi bayi besar (lebih dari 4 kilogram).

Saat otot dasar panggul melemah, kondisinya tidak bisa menahan rahim pada posisi asli dan mulai melorot.

Sebenarnya, turun peranakan saat hamil terbilang jarang terjadi.

Berdasarkan penelitian terbitan Case Reports in Obstetrics and Gynecology, rahim turun saat hamil hanya terjadi 1 dari 10.000 – 15.000 kehamilan.

Meski begitu, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan yang membahayakan bagi kesehatan janin maupun ibu.

Turun peranakan saat hamil bisa menimbulkan berbagai gangguan pada ibu, seperti:

  • infeksi leher rahim,
  • keguguran,
  • kelahiran prematur,
  • infeksi saluran kencing (ISK),
  • kematian janin, bahkan
  • keselamatan ibu.

Rahim turun saat masa kehamilan akan membuat rahim beserta isinya (yaitu janin) jatuh ke bagian mulut vagina.

Hal ini yang kemudian menyebabkan kelahiran prematur bahkan keguguran.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/rahim-turun-saat-hamil/)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan