🔥 Diskusi Menarik

Organ reproduksi yang bermasalah

Dok, saya baru berusia13 tahun, saya mau menanyakan dok karena saya merasa organ reproduksi saya bermasalah, saya sudah 3 tahun terus menerus mengalami keputihan dan selalu memiliki perubahan tekstur(cair, kental, dll) dan warna(bening/putih/coklat), pinggang kanan saya juga sakit, dan vagina saya sangat kering, kadang vagina saya juga berdarah diluar masa haid dan saya pernah kena jamur vagina sebanyak 2x dok, walau begitu keputihan saya terus berlanjut, kira" ada apa dengan organ reproduksi saya??

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
1

1 komentar

Hallo Choco_ Pocky, terima kasih atas pertanyaan nya.

Keputihan atau vaginal discharge merupakan hal yang normal dialami oleh wanita. Keluarnya cairan ini merupakan cara tubuh untuk menjaga vagina tetap bersih dan lembap serta melindungi Anda dari infeksi.


Namun, ada kondisi tertentu yang membuat keputihan pada wanita jadi tidak normal. Ini biasanya menandakan suatu masalah pada organ reproduksi.

Berikut merupakan beberapa hal yang menentukan normal atau tidaknya keputihan yang Anda alami.

1. Perbedaan penyebab

Keputihan yang normal juga kerap diakibatkan oleh perubahan hormon menjelang menstruasi, hamil, stres, hingga adanya dorongan seksual.

Sementara itu, penyebab umum dari keputihan yang tidak wajar adalah infeksi bakteri atau pertumbuhan jamur yang tidak terkendali.

Lanjutkan Membaca

Selain itu, beberapa infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia, juga bisa ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina Anda.

2. Perbedaan tekstur

Keputihan yang normal memiliki tekstur yang encer atau sedikit kental dan lengket karena adanya perubahan hormon.

Jika vagina mengalami infeksi, tekstur cairannya akan berubah menjadi gumpalan menyerupai ampas tahu atau keju cottage. Tidak jarang, cairan juga keluar bersama busa.

Keluarnya keputihan yang mirip ampas tahu tidaklah wajar. Kondisi ini biasanya juga disertai rasa gatal di area vagina.

3. Perbedaan warna

Salah satu cara paling mudah untuk membedakan normal atau tidaknya cairan dari vagina yaitu dengan melihat warnanya.

Cairan vagina idealnya tampak bening atau berwarna putih sampai sedikit keabu-abuan. Keputihan warna putih susu biasanya normal kecuali ada gejala lain yang menyertainya, seperti vagina gatal.

Sementara itu, keputihan yang tidak normal bisa berwarna kuning tua, kehijauan, sampai abu-abu gelap. Keputihan berwarna cokelat bisa normal atau tidak, tergantung apakah Anda mengalami gejala lain.

4. Perbedaan bau

Cairan yang keluar dari vagina memang memiliki aroma khas yang agak masam. Namun, bau ini seharusnya tidak menyengat, apalagi sampai mengganggu Anda.

Maka, jika Anda mencium bau amis atau bahkan busuk pada cairan vagina, Anda mungkin mengalami infeksi vagina.

Ada beragam penyebab infeksi vagina, dari infeksi menular seksual, kurangnya kebersihan area intim, hingga penyakit tertentu.

5. Perbedaan jumlah

Banyaknya keputihan dalam sehari memang berbeda pada tiap orang. Pasalnya, produksi cairan vagina dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masa ovulasi, kehamilan, dan penggunaan pil KB.

Namun, dikutip dari laman Cleveland Clinic, apabila Anda mengalami lonjakan produksi cairan secara tiba-tiba, ini bisa menandakan masalah pada area kewanitaan Anda.

6. Perbedaan gejala yang menyertai

Gejala penyerta juga dapat memberikan petunjuk tentang normal atau tidaknya cairan yang keluar dari vagina Anda.

Rasa gatal saat cairan keluar dari vagina merupakan hal yang normal. Akan tetapi, ini seharusnya tidak sampai mengganggu. Anda bahkan mungkin baru menyertai adanya cairan saat melihatnya langsung.

Selain itu, pada keputihan yang terjadi seiring kehamilan, Anda mungkin merasakan sensasi hangat pada vagina karena adanya bakteri yang tumbuh di sana.

Sementara itu, keputihan abnormal awalnya mungkin tidak disertai gejala penyerta. Lama-kelamaan, Anda akan merasakan gejala lainnya, seperti nyeri saat kencing atau berhubungan intim.

Anda tetap perlu menjaga kebersihan vagina supaya pertumbuhan bakteri jahat tidak mengalahkan bakteri baik. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

  • Hindari penggunaan sabun pembersih vagina. Cukup bersihkan vagina dengan air secara rutin.
  • Jangan menggunakan vaginal douche untuk membersihkan bagian dalam vagina.
  • Jangan menggunakan pakaian dalam terlalu ketat.
  • Segera ganti celana atau pakaian dalam Anda ketika basah, misalnya setelah berolahraga atau berenang.
  • Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari dubur terbawa ke vagina.
  • Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi

(https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/apakah-keputihan-saya-normal/)

Dilansir Baby Center, keputihan berwarna coklat biasanya muncul pada awal maupun akhir siklus menstruasi. Keputihan yang terjadi sebelum menstruasi sering kali diikuti dengan sedikit darah.

Darah akibat peluruhan rahim tersebut akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk keluar melalui vagina.

Ketika hemoglobin dan zat besi dalam darah bersentuhan atau terpapar dengan udara, maka akan melewati proses yang disebut oksidasi sehingga berubah warna menjadi kecokelatan.

Kendati begitu, selama keputihan yang Anda alami tidak menimbulkan bau yang kuat dan tidak sedap, kemungkinan besar kondisi tersebut bukan masalah yang serius.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan