🔥 Diskusi Menarik

Bagaimana cara menenangkan fikiran yg begitu emosional?

Saya sedang ada masalah dengan mantan suami mengenai anak, jadi dia menjemput anaknya kerumah orgtua saya dimana saya jg tinggal disitu. Dan berhari2 tidak dipulangkan, saya merasa hidup saya sepi tanpa anak saya. Karna si ayah dr anak saya ini, mencoba untuk meneror sy bahwa anak tsb tidak akan di pulangkan lagi. Saya seketika merasa hampa dan sangat stres. Karna dirumah kegiatan sy pure menjaga anak , rindu yg begitu sy rasakan terhdap anak sy yg masih berusia 2 tahun. Tega skali ayahnya misahin anak dr ibunya, dan ini kejadian bukan sekali 2 kali . Ini sudah 5 kali terjadi. Sbnrnya bukan sy yg bodoh, hanya saya tdk pernah ada niat utk menghalangi ayahnya bertemu dgn anaknya walaupun hubungan kami posisi nya skrg sudah resmi cerai. Sy mencoba utk menjaga hubungan tetap baik sebagaimana saya adalah ibu dr anak nya dan dia ayah dr anak saya. Tetapi hal baik yg sy lakukan malah sebaliknya yg saya terima. Sy sering stres dan menyendiri ketika kejadian sprti ini dan jg sngt berpengaruh terhdap kesehatan dan berat badan . Bagaimana agar saya bisa lebih rileks?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
16
2
3

3 komentar

Halo Dilla Rahma Handayani, terima kasih untuk pertanyaannya.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih/ marah, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).


Terjadinya konflik dalam dalam proses pengasuhan anak adalah hal yang wajar terjadi. Namun, apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka anda perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang anda rasakan sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif. Anda dapat mengidentifikasi pikiran, perasaan, dan kondisi yang anda alami dengan menuliskannya pada kertas, kemudian berproses secara perlahan menerima hal tersebut sebagai bagian diri anda. Dengan adanya penerimaan, akan membuat anda lebih tenang dan lebih siap menghadapi sumber permasalahan.


Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi, sehingga anda perlu mengenali yang menjadi ketakutan dan kekhawatiran anda yang sebenarnya. Selain itu, anda dapat mengembangkan pola komunikasi yang hangat dan terbuka dengan ayahnya. Hal tersebut tetap perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahpahaman dan konflik antara anda dan ayahnya. Selain itu, anda dan ayahnya juga dapat membuat kesepakatan bersama terkait pengasuhan sehingga anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang sebagaimana mestinya untuk menunjang tumbuh kembang anak. Dengan menunjukkan pertengkaran/ kekhawatiran di hadapan anak, maka ia akan mempersepsikan bahwa salah satu orang tuanya adalah sosok yang jahat dan bisa saja ia benci terhadapnya. Justru dengan memperbaiki pola komunikasi, maka dapat saling bertukar pikiran terkait permasalahan yang dihadapi, lalu bersama-sama mencari jalan keluarnya. Saat pengaplikasian pola komunikasi ini, bukan hanya melatih anda dan ayahnya untuk lebih terbuka, tetapi juga diharapkan mampu saling mendengarkan dan menghargai setiap pikiran atau perasaan masing-masing. Jika diperlukan, anda dapat meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana sebagai penengah.


Untuk menghadapi kondisi anda, yaitu anda dapat melatih diri dalam melakukan relaksasi pernapasan untuk menghindari perilaku reaktif saat marah atau kesal, sehingga tidak mudah juga ditiru oleh anak. Anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat (tidur yang cukup, makan makanan bergizi, berolahraga dan lain sebagainya) sehingga membantu anda lebih siap menjalani keseharian. Anda juga dapat melatih diri untuk mengembangkan sikap pemaafan, baik itu pada diri sendiri, ayah dari anak anda, orang-orang di sekitar, dan lingkungan anda, sehingga dapat mengurangi sedikit beban yang anda rasakan.


Selain itu, anda dapat melakukan jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi anda. Anda juga dapat menuliskan 3 hal yang dapat anda syukuri setiap hari (hal besar maupun kecil). Sebaiknya anda menjauhkan benda-benda tajam dari sekitar anda. Temukan aktivitas produktif yang membuat suasana hati anda meningkat.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling keluarga ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

semoga bunda Dilla Rahma Handayani kuat ya menghadapi hal seperti ini.. skedar brbagi saran, jika memungkinkan mmbuat perjanjian soal pengasuhan anak krn ttp yg utama adalah tumbuh kembang anak tetap lengkap dgn kasih sayang ibu bapaknya. jadi mungkin bisa mmbuat perjanjian soal jadwal pengasuhan seperti apa sampai si anak dewasa dan bisa memilih. bunda dilla juga mungkin bisa memanfaatkan waktu ktika anak di tempat bapaknya utk melakukan kegiatan hobi, me time, perawatan diri seperti spa, atau skadar hang out brsama teman2.. tp itu saran aja, semoga bisa mmbantu. tetap kuat ya, bunda udah cukup hebat sejauh ini lho.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@rina nurjanah

insya allah. TerImakasiH banyak mba masukan nya, mudah2an semua situasi ini cpt membaik. Sehat selalu mba utk kita SeMua aminn allahumma amin

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan