Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaNegatif thinking
Permisi dokter, apakah ada cara mengurangi negatif thinking tentang pasangan? Bantu saya dok jika ada
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri terkadang juga permasalahan turut hadir, tetapi hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Keharmonisan dalam sebuah hubungan merupakan tanggung jawab keduanya.
Perlu diketahui bahwa cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Perbedaan lainnya antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi rasa percaya, sedangkan obsesi akan menimbulkan rasa curiga dan disertai dengan tuntutan yang mengekang.
Dengan menyadari perbedaan cinta dan obsesi, maka akan membantu anda dalam bersikap terhadap pasangan. Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak lagi mengenali kekhawatiran yang muncul dibalik perilaku dan pikiran anda. Anda dapat menanyakan kembali hal tersebut kepada diri sendiri mengenai seberapa penting pikiran, dan perilaku tersebut dipertahankan. Apabila kondisi tersebut berlangsung secara berlebihan, maka akan membuat pasangan menjadi tidak nyaman dan hubungan akan menjadi renggang.
Dalam menjalani hubungan yang harmonis perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, sehingga juga dapat saling menghargai.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.