Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKuatir ibu meninggal
Ibuku sekarang sudah 2 kali masuk RS krn krg natrium parah, juga kalium dan klorida. Pdhl baru sebulan lalu opname di RS kambuh lagi. Krn minta kamar kelas VIP maka plafon terbatas shg disuruh plg paksa meskipun BLM sembuh betul. Kecuali kamar kelas 1 bebas sampai stabil baru boleh plg. Sekarang saya kuatir kalo ibuku meninggal mendadak maka saya jadi sebatang kara dan saudara dan kerabat mengucilkan diminta cari nafkah sendiri dan hidup sendiri dan semua perbuatan saya bkn tanggung jawab keluarga lagi dan tdk diakui sebagai keluarga lagi dan terserah kalo mau cari keluarga lain yang mau terima dan urusan jodoh mereka tidak mau tahu. Krn saya selama ini dianggap lebih sayang orang lain daripada keluarga sendiri dan dikenalkan orang baik2 yg sdg cari jodoh tidak mau. Tapi cari sendiri 3 kali gagal atau tidak direstui pihak keluarga. Kalo memaksa maka dikucilkan dari keluarga dan urusan jadi tanggung jawab sendiri. Seperti di negara2 barat juga. Bikin malu keluarga kalo sdh dewasa diusir shg beruntung kalo ketemu jodoh yg baik dan tanggung jawab. Jadi apakah saya perlu cari jodoh agar tdk sebatang kara melalui biro2 professional? Biasanya bnyk yg dapat yg cocok krn punya pakar yg professional dlm mencarikan jodoh meskipun cacat, disabilitas dll. masih bisa dpt jodoh yg pas. Yg bisa saya banggakan sekarang hanya juara nyanyi, cipta puisi, fotogenik umum tingkat nasional online. Yg plg bnyk juara nyanyi. Saya hanya berharap jodoh yg pas dan karir artis musik dan meningkatkan shg jadi tenar baru masa depan baik dan penulis karya sastra yg tenar, atau karya saya Dan bos saya masuk MURI atau awards lainnya. Terutama 179 lagu kebangsaan negara-negara di YouTube IG FB yg saya nyanyikan dgn video HP selfie original tanpa edit apapun dan bisa improvisasi unik dan langka. Jadi meskipun kerabat mengucilkan masa bisa cerah kalo jodoh, karir yg mapan, dan lebih2 lagi kalo bosku mau anggap sebagai keluarga dan usahanya laris dan tenar shg bisa dapat bnyk income. Bosku sdh anggap spt keluarga. Waktu ayahku meninggal beliau kasih uang 1 juta sbg uang duka dan mau jenguk ibuku tapi ibuku tdk mau karena beliau juga penyintas COVID. Jadi apakah yg harus saya lakukan mulai sekarang sampai ibu meninggal?
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga. Anda perlu memperbanyak
waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.